Perbedaan kudasai, choudai, nasai, dan Pola Kalimat Perintah dalam Bahasa Jepang

Table of Contents

Kalimat Perintah Bahasa Jepang

Kali ini kita akan melihat kalimat perintah dalam Bahasa Jepang. Sebelum memulai mempelajari materi ini, sebaiknya kalian sudah menguasai perubahan bentuk kata kerja ~ masu ( ~ ます ) ke bentuk ~ te ( ~ て ) terlebih dahulu. Umumnya, bahasa jepang memiliki beberapa bentuk kalimat perintah. Dimulai dari:

  1. Kalimat perintah bentuk sopan, kalimat perintah ini menggunakan pola ~ てください
  2. Kalimat perintah bentuk permohonan, kalimat perintah ini menggunakan pola ~ てちょうだい
  3. Kalimat perintah bentuk mempersilahkan, kalimat perintah ini menggunakan pola ~ なさい
  4. Kalimat perintah bentuk tidak sopan, atau bisa juga kalimat perintah yang digunakan orang tua kepada anaknya atau antara sesama teman dekat.


Bentuk Kalimat Perintah ~ tekudasai ( ~ てください )

Kalimat perintah pola ~ tekudasai ( ~ てください ) termasuk ke dalam kategori yang paling sopan. Jika digambarkan, kurang lebih maksudnya adalah untuk mempersilahkan. Misalnya saat kita di minta mengisi formulir, silahkan isi formulir ini. Kurang lebih begitu lah.


Rumus kalimat perintah pola ~ tekudasai ( ~ てください ) adalah, cukup kita mengubah kata kerja ~ masu ( ~ ます ) menjadi kata kerja ~ te ( ~ て ), lalu tambahkan kudasai ( ください ).


Contoh :
chotto matte kudasai
ちょっと待ってください
tolong tunggu sebentar


Catatan!
kata ~ ください dapat juga dihilangkan, meski memiliki arti yang sama, namun pemahamannya terasa kasar diucapkan.
Contoh :
kokoni kitte
ここに きって
kemari.

Selain menggunakan kata ~ kudasai ( ~ ください ) pada kata kerja, kita dapat juga menggunakan kata ~ kudasai ( ~ ください ) pada kata benda. Namun disini perlu ditambahkan kata を wo(o). Untuk lebih jelas perhatikan contoh di bawah ini.


contoh :
Okanjou wo(o) kudasai.
お勘定 を ください
おかんじょう を ください
Tolong billnya



Bentuk Kalimat Perintah ~ てちょうだい ( ~ te choudai )

Kalimat perintah pola ~ てちょうだい ( ~te choudai ), digunakan untuk menyatakan sebuah perintah atau permohonan. Cara menggunakan pola ∽ てちょうだい ( ~te choudai ), kita harus mengubah kata kerja bentuk ~ masu ( ~ ます ) ke bentuk ~ te ( ~ て ) terlebih dahulu, kemudian di tambahkan choudai ( ちょうだい ) setelah kata kerja ~ te ( ~ て )itu.


Contoh :

misete choudai
見せてちょうだい
みせてちょうだい
tolong perlihatkanlah padaku



Bentuk Kalimat Perintah ~ なさい ( ~ nasai )

Kalimat perintah pola ~ なさい ( ~ nasai ), memiliki kesan perintah suruhan, namun pola ini tidak terdengar kasar atau masih masuk dalam kalimat normal dan tidak berlebihan. Pola ~ なさい ( ~ nasai ) ini biasanya digunakan orang tua saat memerintahkan anaknya.

Contoh :
hourensou wo nokosazu ni tabenasai.
ほうれんそう を のこさず に たべなさい.
菠薐草 を のこさず に 食べなさい.
Habiskanlah semua bayam(mu). (jangan ada sisa)

Ada sebuah frasa yang mengandung nasai didalamnya seperti kaerinasai ( かえりなさい )atau selamat datang kembali. Secara literalnya pengertiannya adalah "saya pergi dan akan kembali lagi". Jadi tidak terdapat unsur perintah di dalamnya.


Bentuk Kalimat Perintah ~ せ ( ~ se ), ~ ろ ( ~ ro ) dan ~ え ( ~ e )

Kalimat perintah pola ~ せ ( ~ se ), ~ ろ ( ~ ro ) dan ~ え ( ~ e ), memiliki kesan perintah yang kasar, dan terdengar seperti membentak. Pola ~ せ ( ~ se ), ~ ろ ( ~ ro ) dan ~ え ( ~ e ) ini menggunakan kata kerja bentuk kamus yang menjadi ~ se atau ~ ro atau ~ e dan masih banyak lagi.


Contoh :
Untuk kata kerja golongan 1 atau godandoushi ( 五段動詞 )


[ あう ] au menjadi 会 [ あえ ] ae = ketemuan
[ かつ ] katsu menjadi 勝 [ かて ] kate = menanglah
集ま [ あつまる ] atsumaru menjadi 集ま [ あつまれ ] atsumare = kumpulkanlah
[ あそぶ ] asobu menjadi 遊 [ あすべ ] asube = bermainlah
[ しぬ ] shinu menjadi 死 [ しね ] shine = matilah
[ やすむ ] yasumu menjadi 休 [ やすめ ] yasume = istirahatlah
[ はたらく ] hataraku menjadi 働 [ はたらけ ] hatarake = bekerjalah
[ はなす ] hanasu menjadi 話 [ はなせ ] hanase = bicaralah
[ いそぐ ] isogu menjadi 急 [ いそげ ] isoge = bergegaslah.


Contoh :
Untuk kata kerja golongan 2 atau ichidandoushi ( 一段動詞 ), ganti ~ ru ( る ) menjadi ~ ro ( ろ ).


[ かえる ] kaeru menjadi 帰 [ かえろ ] kaero = pulanglah
気おつけ [ きおつけ ] kiotsukeru menjadi 気おつけ [ きおつけろ ] kiotsukero = berhati-hatilah


Contoh :
Untuk kata kerja golongan 3 atau fukisokudoushi ( 不規則動詞 ), ganti ~ する ( ~ suru ) dengan ~ しろ ( ~ shiro ) dan ~ くる ( ~ kuru ) dengan ~ こい ( ~ koi ).


練習する [ れんしゅうする ] renshuusuru menjadi 練習しろ [ れんしゅうしろ ] renshuushiro = latihan sana. 持って来る [ もってくる ] mottekuru menjadi 持ってこい [ もってこい ] mottekoi = bawa kemari.



Kita dapat juga membuat bentuk kalimat negatif dari kata perintah kasar, dengan cara menambahkan kata な (na) setelah kata kerja bentuk kamus. Ini berlaku baik untuk kata kerja golongan 1, 2 dan 3.
Contoh :
這入る [ はいる ] hairu menjadi 這入る [ はいるな ] hairuna, yang artinya jangan masuk.
騒ぐ [ さわぐ ] sawagu menjadi 騷ぐ [ さわぐな ] sawaguna, yang artinya jangan berisik.
戍る [ まもる ] mamoru menjadi 戍る [ まもるな ] mamoruna, yang artinya lindungilah.


Baca Juga