Aturan Pembacaan Huruf Hiragana dan Katakana Dalam Bahasa Jepang

Table of Contents
Aturan Membaca Kana, Hiragana, dan Katakana


segalaserbaserbi - Bahasa Jepang. Dalam peraktiknya, Bahasa jepang memiliki beberapa bentuk pembacaan seperti ka, ki, ku, ke, ko, sa, shi, su, se so, ta, chi, tsu, te, to, dan masih banyak lagi. Semua bentuk pengucapan itu selalu diakhiri dengan huruf hidup seperti a, i, u, e, dan o kecuali n yang berdiri sendiri. Dikarenakan bahasa jepang sering menggunakan bunyi vokal atau huruf hidup maka dalam pembacaannya terkadang kita dapat mendegar bahwa adanya perubahan nada yang mencolok antara sebelum atau sesudah huruf hidup ini, seperti lebih panjang atau lebih pendek atau biasa juga seperti mengalami pengulangan diantara huruf ini.

Misalnya:
Okkasan (おっかさん) mengalami pengulangan huruf k yang didengar lebih ditekankan diantara huruf o dan a, atau
Okaasan (おかあさん) pembacaan lebih panjang pada a dari ka dan a, jadi seperti o-ka-a-sa-n.

Catatan:
おっかさん = Okkasan = Ibu (pengucapan lebih sopan)
おかあさん = Okaasan = Ibu (pengucapan umum atau biasa)


Aturan Pembacaan Huruf Hiragana dan Katakana

Pada dasarnya dalam pengucapan sehari-hari terdapat empat bentuk perubahan nada dalam bahasa jepang, yaitu pembacaan yang pendek, pembacaan yang panjang, pembacaan yang kembar, dan pembacaan untuk partikel.

1. 清音 Sei on (bunyi pendek)

Bunyi pendek disini maksudnya adalah pembacaan yang singkat atau tidak dirasakan adanya perbedaan antara dua huruf kana.
Contohnya:
ゆめ = Yume = mimpi
さか= saka =bukit
いえ= ie = rumah
いく = iku = pergi
あけて = akete = hari mulai fajar

2. 長音 Chou on (bunyi panjang)

Bunyi panjang disini maksudnya adalah pembacaan yang terdengar lebih panjang atau diucapkan lebih lama dari biasanya.
Contohnya:
ゆうめい = yuumei =terkenal (pembacaan huruf u yang lebih panjang)
いいえ = iie = tidak (pembacaan huruf I yang lebih panjang)
さいこう = saikou = terbaik (pembacaan huruf o yang panjang jadi saikoo)
おかあさん = okaasan = Ibu (pembacaan a yang lebih panjang)
おばあさん = obaasan = nenek (pembacaan a yang lebih panjang)
おおき = ooki = besar (pembacaan o yang lebih panjang)

3. 促音 Soku on (bunyi kembar)

Bunyi kembar atau lebih dikenal dengan konsonan rangkap. Dalam bahasa jepang banyak juga terdapat bunyi dengan konsonan rangkap ini. Untuk dapat menggunakan konsonan rangkap ini, kita menggunakan satu kana tsu kecil (っ). Tsu kecil ini membantu merangkapkan huruf mati yang ada di depannya.
Contohnya:
さっか = sakka = penulis atau pengarang (dibaca sak.ka)
いっく = ikku = distrik atau wilayah (dibaca ik.ku)
あっけて = akkete = kembali (dibaca ak.kete)
すっぱい = suppai = asin (dibaca sup.pai)
きって = kitte = perangko (kit.te)

4. 助 詞 Joshi (bunyi partikel)

Joshi merupakan partikel yang digunakan dalam bahasa jepang. Bahasa jepang memiliki banyak partikel, namun disini hanya akan menampilka tiga partikel yang mengalami perubahan terhadap pembacaanya dan tidak mengubah bentuk kata kerja, kata sifat, ataupun kata keterangan. Ketiga partikel itu adalah は ha(dibaca wa), を wo(dibaca o), dan へ he(dibaca e).

1. は ha(dibaca wa)

Partikel は ha(dibaca wa) merupakan partikel yang paling umum dan sering digunakan. Partikel ini biasanya diletakkan setelah subjek sehingga partikel ini disebut juga sebagai penanda subjek.
Contohnya:
この しんぶん は きのう の しんぶん です。
Kono shinbun ha(wa) kinou no shinbun desu.
Koran ini adalah Koran yang kemarin.

Catatan:
Pada contoh diatas penggunaan particle wa (は) adalah untuk menandakan subjek dari konteks kalimat, yaitu しんぶん atau dalam bahasa indonesia disebut Koran.

2. を wo(dibaca o)

Partikel を wo(dibaca o) merupakan partikel kedua yang paling sering digunakan dalam bahasa jepang. Partikel ini digunakan untuk menandakan hubungan antara predikat dan kata benda.
Contohnya:
わたし は ほん を よみます
Watashi ha(wa) hon wo(o) yomimasu.
Saya sedang membaca buku.

Catatan:
Pada contoh diatas penggunaan partikel wo (を) setelah kata benda hon (ほん) yang artinya buku dan predikat yomimasu (よみます) yang artinya membaca.

3. へ he(dibaca e)

Partikel へ he(dibaca e) merupakan partikel ketiga. Partikel ini cukup sering digunakan, namun terbatas terhadap kata kerja tertentu. Partikel へ he(dibaca e) ini jika diartikan dapat berarti suatu indikasi penggunaan terhadap kata kerja yang memiliki arah atau tujuan seperti pergi, kembali, datang, pulang.
Contohnya:
わたしたち が ぞこ へ いく。
Watashitachi ga soko he(e) iku.
Kami akan pergi kesitu
Catatan:
Pada contoh diatas partikel へ he(dibaca e) digunakan dalam menunjuk tujuan untuk pergi.

さん ねん まえ に とうきょう へ いきっていました。
San nen mae ni toukyou he(e) ikitteimashita.
Saya sudah berkunjung tiga tahun lalu di tokyo.
Catatan:
Pada contoh diatas partikel へ he(dibaca e) digunakan dalam menunjuk bahwa saya sudah datang ke tokyo tiga tahun yang lalu.

わたし は うち へかえります。
Watashi ha(wa) uchi he(e) kaerimasu.
Saya akan pulang ke rumah.
Catatan:
Pada contoh diatas partikel へ he(dibaca e) digunakan dalam menunjuk bahwa saya bertujuan akan pulang kerumah.



Baca Juga