Wilayah Sebagai Pusat Pertumbuhan dan Pengaruhnya Pada Sosial dan Lingkungan Hidup
Fungsi Pusat Pertumbuhan
Bagian-bagian dari wilayah di permukaan bumi itu tidak tumbuh bersama-sama secara teratur, tetapi disengaja atau tidak disengaja ada bagian-bagian yang tumbuh dan maju atau berkembang lebih cepat dari bagian lain.
Karena pertumbuhan di tempat ini cepat, maka dapat menjadi pendorong bagi bagian lain yang tingkat pertumbuhannya masih kurang cepat.
Secara umum fungsi pusat pertumbuhan, adalah sebagai berikut.
- Memudahkan koordinasi dan pembinaan
- Melihat perkembangan wilayah maju atau mundur
- Meratakan pembangunan di seluruh wilayah
Konsep Dasar Wilayah Pusat Pertumbuhan
Istilah pertumbuhan dalam geografi adalah pertumbuhan pembangunan, termasuk di dalamnya pembangunan fisik wilayah maupun pembangunan sosial budaya.
Berdasarkan kerangka pendekatan perwakilan, Indonesia terbagi menjadi beberapa wilayah pembangunan. Setiap wilayah pembangunan mempunyai sebuah kota yang menjadi pusat pertumbuhan yang disebut juga sebagai kutub pertumbuhan atau growth pole.
Faktor Yang Mempengaruhi Timbulnya Wilayah Pusat Pertumbuhan
Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya wilayah pusat pertumbuhan antara lain sebagai berikut.- Faktor alam
Yang termasuk dalam faktor alam adalah pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah, cuaca, iklim, rawa-rawa, dan kesuburan tanah. - Faktor ekonomi
Yang termasuk dalam faktor ekonomi adalah perbedaan kebutuhan antara tempat yang satu dengan yang lain. - Faktor industri
Yang termasuk dalam faktor industri adalah kebutuhan tenaga kerja, tempat tinggal, dan peralatan rumah. - Faktor sosial
Yan termasuk dalam faktor sosial adalah pendidikan, pendapatan, dan kesehatan - Faktor lalu lintas
Yang termasuk dalam faktor lalu lintas adalah jenis transport, kondisi jalan, dan fasilitas lalu lintas.
Wilayah Pusat Pertumbuhan di Indonesia
Bappenas membagi wilayah di Indonesia kedalam empat buah pusat pertumbuhan wilayah, yaitu dari A sampai D.
Masing-masing wilayah ini dibagi lagi menjadi beberapa wilayah pembangunan seperti yang dapat kalian lihat pada tabel di bawah ini.
Regional Pusat Pertumbuhan dengan Wilayahnya di Indonesia | ||||
---|---|---|---|---|
No. | Regional | Pusat Pertumbuhan | Wilayah | Meliputi Daerah-daerah |
1. | A | Medan | I | Aceh, Sumatera Utara, pusatnya di Medan. |
II | Sumatera Barat, Riau, pusatnya di Pekan Baru. | |||
2. | B | Jakarta | III | Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, pusatnya di Palembang. |
IV | Lampung, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, pusatnya di Jakarta. | |||
V | Kalimantan Barat, pusatnya di Pontianak. | |||
3. | C | Surabaya | VI | Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, pusatnya di Balikpapan dan Samarinda. |
4. | D | Ujung | VIII | NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi pandang Utara, pusatnya di Ujungpandang. |
IX | Sulawesi Tengah, Sulawesi utara, pusatnya di Manado. | |||
X | Maluku, Papua, pusatnya di Sorong. |
Pembagian wilayah di atas dapat bermanfaat bagi negara yang besar dan luas seperti Indonesia.
Pembagian wilayah ini sangat bermanfaat untuk menjamin tercapainya pembangunan yang serasi dan seimbang, baik antarsektor di dalam suatu wilayah pembangunan maupun antarwilayah pembangunan.
Prinsip perwilayahan di atas dapat diterapkan di dalam skala yang lebih kecil, seperti di dalam provinsi-provinsi itu sendiri, dengan cara memperhatikan hubungan yang saling terkait antara kabupaten dan kecamatan dalam satuan wilayah administrasi yang lebih kecil.
Kaitan Wilayah Pusat Pertumbuhan dan Pengaruh Pusat Pertumbuhan
a. Pengaruh Pusat-pusat Wilayah Pertumbuhan Terhadap Pemusatan dan Persebaran Sumber Daya
Munculnya pusat pertumbuhan akan menarik jumlah tenaga kerja yang banyak, dapat dilihat dari arus mobilitas dan migrasi penduduk dari desa ke kota maupun antarprovinsi.
Arus migrasi penduduk dari pedesaan ke kota besar maupun kota kecil di Indonesia, menunjukkan adanya angka yang terus meningkat sejalan dengan pesatnya pertumbuhan kota.
b. Pengaruh Pusat-pusat Wilayah Pertumbuhan Terhadap Perkembangan Ekonomi
Terjadinya peluang kerja di berbagai sektor yang relatif terbuka dan adanya gerakan arus barang agar membawa dampak terjadinya peluang kerja di berbagai sektor yang relatif terbuka.
Timbul gerakan arus barang yang membawa dampak terhadap alat transportasi, perhubungan, perdagangan, perkantoran, jasa, dan lain-lainnya.
Contoh seperti meningkatkan kebutuhan masyarakat terhadap fasilitas transportasi seperti mobil telah memacu tumbuhnya pemasaran alat-alat transportasi dan sarana perbekalan.
Tambah padatnya jumlah penduduk wilayah tersebut maupun pertambahan alami akan menimbulkan tumbuhnya sarana-sarana dan fasilitas pemukiman, pemasaran, hiburan, kesehatan, dan lain-lain.
Sektor-sektor ekonomi yang bersifat nonformal juga dapat ditempuh dan berkembang dengan pesat seiring meningkatnya jumlah penduduk dan meningkatnya pendapatan masyarakat. Misalnya, munculnya rumah-rumah kos dan kontrakan, perbengkelan, dan perdagangan kaki lima.
c. Pengaruh Pusat-pusat Wilayah Pertumbuhan di Bidang Sosial dan Lingkungan Hidup
Semakin adanya kemajuan pusat-pusat pertumbuhan akan semakin mempengaruhi kondisi sosial dan lingkungan hidup masyarakat.
Pengaruh kemajuan pusat pertumbuhan adalah sebagai berikut.
- Terbukanya lapangan pekerjaan yang banyak dan luas akan meningkatkan taraf hidup masyarakat secara otonomi sehingga status sosial mereka akan lebih baik.
- Melatih masyarakat untuk mengatur waktu, disiplin, bersikap hemat, dan menyeleksi mana kebutuhan primer dan sekunder supaya tidak terpengaruh oleh tuntutan barang dan jasa yang berlebihan.
- Akan memotivasi masyarakat untuk saling berlomba memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kesiapan untuk menghadapi perubahan sosial budaya.
- Akibat mobilitas penduduk seperti melalui migrasi maupun pertambahan alami dari berbagai latar belakang budaya, akan terjadi akulturasi dan asimilasi nilai budaya.
- Terbukanya arus informasi serta komunikasi akan dapat mempercepat laju pertumbuhan daerah tersebut.
- Makin banyaknya penduduk yang datang akan berpengaruh terhadap keadaan lingkungan hidup di sekitarnya antara lain pemukiman, sanitasi, keamanan, lalu lintas, dan pencemaran.
Artikel Terkait
- 1 Mengenal Wilayah dan Perbedaan Wilayah Formal dan Fungsional atau Nodal
- 2 Perkembangan Konsep Wilayah
- 3 Perwilayahan Berdasarkan Fenomena Geografis di Lingkungan Setempat
- 4 Membandingkan Aspek-aspek Wilayah Antarzona
- 5 Wilayah Sebagai Pusat Pertumbuhan dan Pengaruhnya Pada Sosial dan Lingkungan Hidup
- 6 Contoh Perwilayahan Formal dan Fungsional Dan Pelestarian Lingkungan
- 7 Pelaksanaan dan Hal-hal Yang Perlu Di Perhatikan Dalam Pembangunan Berwawasan Lingkungan
- 8 Ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan
- 9 Peranan AMDAL Dalam Pengelolaan Lingkungan
- 10 Kegunaan AMDAL Bagi Pemerintah dan Pemilik Proyek
- 11 Batas Wilayah Pertumbuhan
- 12 Perbedaan Kawasan Industri dan Kawasan Berikat
- 13 Kebijaksanaan Lingkungan Dalam Hubungannya Dengan Pembangunan dan Industri
- 14 Kaitan Industri Secara Geografis dan Sarana Pendukungnya
- 15 Pemanfaatan Lahan dengan Mempertimbangkan Lingkugan Hidup