Peranan AMDAL Dalam Pengelolaan Lingkungan
Di negara yang sedang berkembang, termasuk Indonesia, tingkat kesejahteraan masih terbilang rendah. Oleh karena itu, pembangunan perlu dilakukan untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan rakyat.
Dengan tidak adanya pembangunan, maka akan timbul kerusakan lingkungan yang nantinya menjadi makin parah dengan waktu.
Kerusakan lingkungan ini akan membawa kita pada kehancuran, akan tetapi pembangunan juga dapat menyebabkan kerusakan lingkungan.
Untuk menghindari terjadinya kerusakan lingkungan, pembangunan harus berwawasan lingkungan sehingga menjadi berkelanjutan untuk jangka panjang. AMDAL merupakan salah satu alat agar dapat mencapai tujuan ini.
AMDAL berbeda dengan ANDAL. AMDAL adalah keseluruhan proses pelestarian lingkungan mulai dari kerangka acuan, Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL), dan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL).
Cara Melakukan AMDAL
AMDAL harus dilakukan dengan dua macam cara, yaitu sebagai berikut.
a. AMDAL harus dilakukan untuk proyek yang akan dibangun
AMDAL mesti dilakukan untuk proyek yang akan dibangun. Ini karena Undang-Undang dan Peraturan-Peraturan Pemerintah menghendaki demikian.
Jika pemilik atau pemrakarsa proyek tidak melakukan AMDAL, maka akan melanggar undang-undang dan kemungkinan perizinan untuk pembangunan proyek tidak akan diberikan, atau akan menghadapi pengadilan yang dapat memberikan sanksi-sanksi yang tidak ringan.
Metode ini cukup efektif untuk membuat para pemilik proyek yang tidak memperhatikan kualitas lingkungan atau pemilik proyek yang hanya mementingkan keuntungan proyek sebesar mungkin tanpa memperhatikan dampak sampingan yang timbul.
Dengan tidak adanya Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, dan Pedoman-pedoman Baku Mutu maka dasar hukum dari pelaksanaan AMDAL sama saja tidak ada.
b. AMDAL harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak
AMDAL harus dilakukan supaya kualitas lingkungan tidak mengalami kerusakan, khususnya dengan adanya proyek-proyek pembangunan.
Cara kedua ini tergolong ideal, meski kesadaran mengenai masalah ini tidak mudah ditanamkan pada setiap orang terutama para pemrakarsa proyek.
Manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraannya telah melakukan berbagai aktivitas dari bentuk yang sederhana sampai yang sangat canggih, mulai dari bangunan yang kecil sampai yang sangat besar dan canggih, dari yang hanya sedikit saja mengubah sumber daya alam dan lingkungan hingga yang menimbulkan perubahan yang besar.
Untuk menghindari terjadinya dampak pada lingkungan yang tidak dapat ditoleransi maka perlu disiapkan rencana pengendalian dampak negatif yang akan terjadi.
Untuk dapat merencanakan pengendalian dampak negatif harus diketahui dampak negatif apa yang akan terjadi dan untuk dapat mengetahui dampak yang akan terjadi maka perlu dilakukan langkah pendugaan dampak lingkungan.
Lingkungan atau Environmental Impact Assessment dan pendugaan merupakan proses dalam melaksanakan AMDAL.
AMDAL dilakukan dengan upaya menjamin tujuan proyek-proyek pembangunan yang bertujuan demi kesejahteraan masyarakat tanpa merusak kualitas lingkungan hidup.
AMDAL bukan merupakan suatu proses yang berdiri sendiri, melainkan merupakan bagian dari proses AMDAL yang lebih besar dan lebih penting sehingga AMDAL merupakan bagian dari beberapa hal, yang dapat dijelaskan sebagai berikut
- Pengelolaan lingkungan
- Pemantauan proyek
- Pengelolaan proyek
- Pengambil keputusan
- Dokumen yang penting
Aktivitas pengelolaan lingkungan hanya dapat dilakukan jika dapat disusun rencana pengelolaan lingkungan, sedangkan rencana pengelolaan lingkungan dapat disusun hanya jika sudah diketahui dampak lingkungan yang akan terjadi akibat dari proyek-proyek pembangunan yang akan dibangun.
Pendugaan dampak lingkungan yang digunakan sebagai dasar pengelolaan mungkin saja berbeda dengan kenyataan dampak yang terjadi setelah proyek berjalan. Oleh karena itu, bisa saja program pengelolaan lingkungan sudah tidak sesuai atau mungkin tidak mampu menghindarkan rusaknya lingkungan.
Perbedaan Dampak Yang Diduga dan Dampak Yang Terjadi dari Proyek Pembangunan
Perbedaan dari dampak yang diduga dan dampak yang terjadi dapat disebabkan oleh:
Pertama adalah penyusun laporan AMDAL kurang tepat di dalam melakukan pandangan dan biasanya juga disebabkan pula oleh tidak cermatnya para evaluator dari berbagai instansi pemerintah yang terlibat sehingga konsep atau draft laporan AMDAL yang tidak baik sudah disetujui menjadi laporan akhir.
Yang kedua adalah pemilik proyek tidak menjalankan proyeknya sesuai dengan apa yang telah tertulis di dalam laporan AMDAL yang telah diterima pemerintah terutama saran-saran dan pedoman di dalam mengendalikan dampak negatif.
Misalnya dalam laporan AMDAL jelas bahwa proyek harus membangun pengelolaan air limbah atau water treatment plant, tetapi kenyataannya tidak dilakukan atau walaupun dilakukan tidak bekerja dengan baik.
Contoh lain misalnya alat penyerap debu atau dust absorber yang seharusnya diganti atau dibersihkan tiap 2 tahun sekali, namun sudah 5 tahun tidak diganti-ganti.
Untuk menghindari kegagalan pengelolaan lingkungan ini, maka harus dilakukan pemantauan sedini mungkin. Maksudnya, sejak awal dari pembangunan sudah dipantau secara terus-menerus dengan frekuensi yang teratur, dan jika diperlukan sejak pra pembangunan.
Hasil dari pemantauan dapat digunakan untuk memperbaiki rencana pengelolaan lingkungan kalau memang hasil pemantauan tidak sesuai dengan pendugaan dalam AMDAL.
Hasil pemantauan juga dapat digunakan untuk memperbaiki pendugaan atau untuk melakukan pendugaan kembali.
Artikel Terkait
- 1 Mengenal Wilayah dan Perbedaan Wilayah Formal dan Fungsional atau Nodal
- 2 Perkembangan Konsep Wilayah
- 3 Perwilayahan Berdasarkan Fenomena Geografis di Lingkungan Setempat
- 4 Membandingkan Aspek-aspek Wilayah Antarzona
- 5 Wilayah Sebagai Pusat Pertumbuhan dan Pengaruhnya Pada Sosial dan Lingkungan Hidup
- 6 Contoh Perwilayahan Formal dan Fungsional Dan Pelestarian Lingkungan
- 7 Pelaksanaan dan Hal-hal Yang Perlu Di Perhatikan Dalam Pembangunan Berwawasan Lingkungan
- 8 Ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan
- 9 Peranan AMDAL Dalam Pengelolaan Lingkungan
- 10 Kegunaan AMDAL Bagi Pemerintah dan Pemilik Proyek
- 11 Batas Wilayah Pertumbuhan
- 12 Perbedaan Kawasan Industri dan Kawasan Berikat
- 13 Kebijaksanaan Lingkungan Dalam Hubungannya Dengan Pembangunan dan Industri
- 14 Kaitan Industri Secara Geografis dan Sarana Pendukungnya
- 15 Pemanfaatan Lahan dengan Mempertimbangkan Lingkugan Hidup