Ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan
Konsep Pembangunan Berkelanjutan
Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan global yang dihasilkan oleh KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) Bumi di Rio de Janeiro pada tahun 1992.
Di dalamnya pertemuan yang dilaksanakan di Rio de Janeiro tersebut, terkandung dua gagasan penting sebagai berikut.
- Gagasan kebutuhan
Gagasan kebutuhan disini yang dimaksud khususnya adalah kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup dan diprioritaskan adalah kebutuhan kaum miskin. - Gagasan keterbatasan
Gagasan keterbatasan disini yang dimaksud adalah keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan baik masa kini maupun masa yang akan datang.
Ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan Dan Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berwawasan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan memiliki karakteristik yang khas dan berbeda dengan pola pembangunan lainnya yang selama ini dilaksanakan.
Pembangunan berwawasan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Menggunakan pendekatan integratif
Pendekatan integratif bertujuan untuk menimbulkan keterkaitan yang kompleks antara manusia dengan lingkungan dapat dimungkinkan untuk masa kini dan masa yang akan datang.
b. Menggunakan pandangan jangka panjang
Disini, pandangan jangka panjang dapat digunakan untuk merencanakan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya yang mendukung pembangunan agar secara berkelanjutan dapat dimanfaatkan.
c. Menjamin pemerataan dan keadilan
Strategi pembangunan berwawasan lingkungan didasari oleh pemerataan distribusi lahan dan faktor produksi, pemerataan kesempatan perempuan, dan pemerataan ekonomi untuk kesejahteraan.
d. Menghargai keanekaragaman hayati.
Keanekaragaman hayati merupakan dasar bagi tatanan lingkungan.
Pemeliharaan keanekaragaman hayati mempunyai kepastian bahwa sumber daya alam dapat selalu tersedia baik secara berlanjut untuk masa kini hingga masa yang akan datang.
Upaya Peningkatan Kualitas Manusia
Dalam pembangunan berkelanjutan berusaha menyatukan tiga dimensi ekonomi, sosial, dan ekologi atau lingkungan hidup menjadi suatu sinergi dalam meningkatkan kualitas manusia.
Dimensi ekonomi dalam pembangunan berkelanjutan tetap memfokuskan kepada
- Pertumbuhan
- Pemerataan
- Stabilitas
- Arif
Dimensi sosial termasuk di dalamnya pemberdayaan, peran serta, kebersamaan, mobilitas, identitas kebudayaan, pembinaan kelembagaan, dan pengentasan kemiskinan.
Dimensi ekologi bertujuan untuk mengintegritaskan ekosistem, ramah lingkungan dan hemat sumber daya alam, pelestarian keanekaragaman hayati, serta tanggapan isu global.
Artikel Terkait
- 1 Mengenal Wilayah dan Perbedaan Wilayah Formal dan Fungsional atau Nodal
- 2 Perkembangan Konsep Wilayah
- 3 Perwilayahan Berdasarkan Fenomena Geografis di Lingkungan Setempat
- 4 Membandingkan Aspek-aspek Wilayah Antarzona
- 5 Wilayah Sebagai Pusat Pertumbuhan dan Pengaruhnya Pada Sosial dan Lingkungan Hidup
- 6 Contoh Perwilayahan Formal dan Fungsional Dan Pelestarian Lingkungan
- 7 Pelaksanaan dan Hal-hal Yang Perlu Di Perhatikan Dalam Pembangunan Berwawasan Lingkungan
- 8 Ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan
- 9 Peranan AMDAL Dalam Pengelolaan Lingkungan
- 10 Kegunaan AMDAL Bagi Pemerintah dan Pemilik Proyek
- 11 Batas Wilayah Pertumbuhan
- 12 Perbedaan Kawasan Industri dan Kawasan Berikat
- 13 Kebijaksanaan Lingkungan Dalam Hubungannya Dengan Pembangunan dan Industri
- 14 Kaitan Industri Secara Geografis dan Sarana Pendukungnya
- 15 Pemanfaatan Lahan dengan Mempertimbangkan Lingkugan Hidup