Perwilayahan Berdasarkan Fenomena Geografis di Lingkungan Setempat
Wilayah Lingkungan Kota
Gejala-gejala alam yang timbul di permukaan bumi muncul akibat interaksi antara manusia dan lingkungannya. Interaksi tersebut dapat menimbulkan bentang alam dan bentang budaya.
Peranan manusia atas interaksi tersebut sangat menonjol, terutama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kebutuhan hidup manusia sejalan dengan adanya perkembangan tingkat kebudayaan manusia. Manusia dalam berhubungan dengan masyarakat luas memerlukan tempat dengan latar belakang fisik, ekonomi, dan sosial.
Tempat kelompok manusia yang ditempati makin berkembang menjadi tempat pemukiman dengan pola hidup heterogen. Tempat tersebut akhirnya muncullah sebagai kota tempat aktivitas penduduk.
Kota adalah tempat pemukiman penduduk dengan beraneka ragam kegiatan pengembangan dan pembangunan. Penting untuk menghindari terjadinya dampak kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup.
Kota merupakan tempat yang sibuk apabila kita bandingkan dengan pedesaan. Di samping itu, kota dalam tata ruang wilayah dipandang sebagai
- Pusat kegiatan ekonomi
- Pusat penduduk
- Pusat pemerintahan
- Pusat pembaruan bagi wilayah pedesaan yang berada di sekitarnya.
Kota merupakan tempat berlangsungnya semua kegiatan. Oleh karena itu, diperlukan sarana dan prasarana yang memadai.
Disebabkan karena adanya ketimpangan antarkebutuhan sarana dan prasarana dengan bertambahnya jumlah penduduk maka timbul berbagai masalah sosial, ekonomi, dan budaya.
Istilah-istilah Pengertian Kota
Dalam membahas pengertian kota, ada beberapa istilah yang sering digunakan, yaitu sebagai berikut.- Urban adalah suatu bentuk yang memiliki suatu kehidupan dan penghidupan yang modern
- City adalah pusat kota
- Bown adalah kota kabupaten
- Bown skip adalah kota kecamatan
Keterangan:
- City adalah pusat kota atau batas wilayah kota
- Suburban adalah suatu area yang terletak dekat dengan pusat kota atau inti kota dengan halus yang mencakup daerah penglaju atau commuter area
- Suburban fringe adalah daerah yang melingkari suburban dan merupakan daerah peralihan kota ke desa.
- Urban fringe adalah suatu daerah batas luar kota yang sifatnya mirip dengan kota.
- Rural urban fringe adalah suatu jalur daerah yang terletak antara daerah kota dan desa.
- Rural merupakan daerah pedesaan.
Jenis-jenis Kota
Jenis kota ada beberapa macam, yaitu sebagai berikut
1. Kota Satelit
Sebuah kota dinamakan kota satelit apabila memenuhi kriteria sebagai berikut.- Kota itu terletak dekat sebuah kota yang lebih besar
- Warga kota kecil itu sebagian besar memperoleh penghidupan di dalam wilayah hukum kota kecil tersebut
2. Kota Dormitory atau Kota Asrama
Kota asrama adalah sebagian besar warga kota kecil mencari nafkah di dalam wilayah hukum kota yang lebih besar maka kota kecil itu disebut kota dormitory atau kota asrama. Penduduknya hanya menginap di kota kecil tersebut.
3. Kota Wisata, Kota Pelajar, dan Kota Industri
Sebuah kota wisata, pelajar, dan sebagainya bagi sebuah kota adalah sebuah subjektif.
Sebutan subjektif tidak mengubah ataupun mengakibatkan adanya perbedaan dalam esensi pokok suatu kota.
4. Kota CBD atau Central Business District
Kota-kota di barat umumnya dan di Amerika Serikat khususnya, biasanya mempunyai pusat perdagangan yang jelas, yang disebut Central Business District (CBD) dan Central Area di Inggris.
Wilayah Lingkungan Desa
Daerah sekitar gunung, pegunungan, pantai, dataran tinggi, dataran rendah, bila berpotensi baik maka dijadikan tempat tinggal manusia yang disebut desa.
Pembangunan dan pengembangan desa harus tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup. Hindari pula terjadinya dampak kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup.
Persebaran desa bergantung pada keadaan alamnya seperti iklim, tanah, relief, air, dan letak sehingga persebaran desa yang terdapat di permukaan bumi tidak sama.
Daerah pedesaan yang umumnya identik dengan daerah pertanian, pola pemukimannya dipengaruhi oleh pertanian yang bersangkutan.
Wilayah pemukiman yang rapat cenderung berkembang di daerah yang subur tanahnya.
Untuk tetap menjaga keseimbangan dan kelestarian antara pemukiman dengan lahan yang digunakan untuk pertanian, perencanaan tata guna lahan harus diterapkan secara mantap.
Efektivitas dan efisiensi penggunaan lahan harus diterapkan secara seimbang, untuk menghindarkan terjadinya ketimpangan fisik, sosial, dan ekonomi pada masa yang akan datang.
Suatu kecenderungan yang terjadi dewasa ini, adalah orang kota yang kaya memborong tanah di daerah pedesaan yang rendah harga tanahnya.
Akibat dari gejala tersebut, harga tanah di daerah pedesaan menjadi naik. Penduduk desa yang tidak mampu membeli tanah, akan menjadi lebih tidak mampu lagi. Bahkan mungkin mereka akan menjual lahan yang masih mereka miliki. Mereka akan pindah ke daerah yang lebih terpencil.
Jika tidak ada kebijaksanaan yang melindungi penduduk desa yang miskin, mereka akan menjadi bertambah miskin. Mereka akan membuat pemukiman di daerah-daerah yang tidak memenuhi syarat. Dengan demikian, tidak hanya akan terjadi ketimpangan sosial, melainkan juga akan menyebabkan ketimpangan fisis.
Wilayah Lingkungan Pantai
Letak pantai tidak selamanya tetap, jika kita perhatikan keadaan daratan dekat pantai selamanya tetap. Coba perhatikan keadaan daratan terhadap laut maka kita dapat mengenali pantai naik dan pantai turun.
Pantai naik atau regresi disebut juga permukaan laut negatif. Tanda-tanda regresi kelihatan pada daratan pantai yang bertambah luas. Ini dapat disebabkan karena daratan yang naik atau permukaan laut yang turun.
Pantai turun atau ingresi disebut juga permukaan laut positif. Tanda-tanda ingresi kelihatan pada daratan pantai yang menyempit, ini dapat disebabkan karena daratan yang menurun atau permukaan laut naik atau laut transgresi.
Wilayah pantai dimanfaatkan manusia dalam hal untuk
- Kawasan wisata
- Areal pelabuhan
- Areal perikanan atau tambak laut
- Pemukiman penduduk
- Areal pertanian atau perkebunan
Pemanfaatan wilayah pantai harus dijaga terhadap kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup.
Artikel Terkait
- 1 Mengenal Wilayah dan Perbedaan Wilayah Formal dan Fungsional atau Nodal
- 2 Perkembangan Konsep Wilayah
- 3 Perwilayahan Berdasarkan Fenomena Geografis di Lingkungan Setempat
- 4 Membandingkan Aspek-aspek Wilayah Antarzona
- 5 Wilayah Sebagai Pusat Pertumbuhan dan Pengaruhnya Pada Sosial dan Lingkungan Hidup
- 6 Contoh Perwilayahan Formal dan Fungsional Dan Pelestarian Lingkungan
- 7 Pelaksanaan dan Hal-hal Yang Perlu Di Perhatikan Dalam Pembangunan Berwawasan Lingkungan
- 8 Ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan
- 9 Peranan AMDAL Dalam Pengelolaan Lingkungan
- 10 Kegunaan AMDAL Bagi Pemerintah dan Pemilik Proyek
- 11 Batas Wilayah Pertumbuhan
- 12 Perbedaan Kawasan Industri dan Kawasan Berikat
- 13 Kebijaksanaan Lingkungan Dalam Hubungannya Dengan Pembangunan dan Industri
- 14 Kaitan Industri Secara Geografis dan Sarana Pendukungnya
- 15 Pemanfaatan Lahan dengan Mempertimbangkan Lingkugan Hidup