Mengenal Tempo Sebagai Unsur Pembentukan Musik

Table of Contents

Pengertian Tempo

Apa itu tempo ? Jika melodi dapat diumpamakan sebagai jiwa bagi musik maka jantungnya adalah ritme dan tempo. Analogi Tempo dapat diumpamakan seperti polisi lalulintas yang mengatur kelancaran lalulintas sedangkan kelancaran lalulintas adalah ritme.

Petunjuk tempo pada naskah musikal tertulis di bagian kiri atas halaman permulaan sebuah karya musik. Petunjuk ini memberitahukan kepada pemusik seberapa cepat karya tersebut harus dimainkan. Seperti Andante atau biasa secepat orang berjalan, Allegro artinya cepat, Largo artinya lebar atau lambat, Presto artinya sangat cepat, dan masih banyak lagi.

Dalam praktiknya, kecepatan tempo bersifat relatif. Mengapa demikian ? Dulu istilah cepat dan lambat hanya digunakan untuk membedakan kecepatan di antara satu lagu dengan lagu yang lain sedangkan rincian seberapa cepat harusnya sebuah lagu dimainkan, masih belum ada. Menjelang akhir abad ke-18 atau sejak ditemukannya metronom, atau alat instrumen untuk mengukur berbagai kategori kecepatan tempo musik.

Konsep metronom sudah ada sejak lama, dahulu idenya diberikan oleh Dietrich Nikolaus Winkel (c. 1776–1826) asal Belanda. Namun kini yang dianggap sebagai penemu instrumen tersebut adalah seorang ahli dari Jerman bernama Johann Nepomuk Maelzel (1772–1838).


Memahami Cara Kerja Metronom

Metronom merupakan sebuah alat yang terdiri dari sebuah bandulan yang posisinya dapat diubah-ubah dengan menggeser kepala bandulan tersebut pada sebuah tongkat pengayun untuk mengatur kecepatan gerak bandulan sesuai dengan skala angka yang dibutuhkan.

Bandulan dan tongkat pada metronom digerakkan oleh per/pegas dalam suatu rangkaian mesin yang setiap kali gerakan bandulan mencapai masing-masing sisi akan terdengar bunyi ketokan yang menandai pulsa atau ketukan.

Metronom dapat mengatur jenis irama tertentu dengan bunyi "ting" yang lebih menonjol dan nyaring dari bunyi ketokan yang monoton. Misalnya pada irama 3/4 akan terdengar pola bunyi "ting, tok, tok, tok", yang terus berulang.

Selain itu di samping tanda tempo ada juga istilah-istilah biasanya pada permulaan naskah musikal yang bertuliskan tanda metronom yang ditulis, seperti "M.M. (Maelzel's metronome) = 60", yang artinya menunjukan bahwa kecepatan lagu yang dituntut adalah setiap satu ketukan nada setengah setara dengan 60 ketokan per menit.

Kemasan metronom konvensional pada umumnya berbentuk piramid. Meskipun metronom konvensional masih tetap diproduksi, tapi saat ini kita juga bisa memperoleh berbagai macam model metronom elektronik dan digital. Dalam sejarah musik klasik, metronom pernah satu kali dipergunakan sebagai alat musik, yaitu pada karya komponis Honggaria, György Ligeti, yang berjudul Poème symphonique (1962). Karya ini menggunakan 100 metronom (Encyclopedia Britanica, 2005).

Secara umum tempo musik dapat diklasifikasikan ke dalam 6 gradasi, yaitu dimulai dari kategori sangat lambat, lambat, sedang, agak cepat, cepat, dan sangat cepat. Untuk masing-masing kategori tersebut paling tidak terdapat sekitar dua hingga empat sub kategori.

Tempo
Kategori Sub Kategori Keterangan
Sangat Lambat Largo Luas
Grave Serius
Lambat Lento -
Adagio Gemulai, ringan (tidak tergesa-gesa), santai (slowly).
Sedang Andante Berjalan – dalam tempo orang berjalan
Andantino Sedikit seperti andante (lebih cepat dari andante)
Moderato -
Agak Cepat Allegretto Agak hidup (tidak secepat allegro)
Cepat Allegro Gembira, ceria, hidup.
Sangat Cepat Allegro molto Sangat hidup
Vivace Enerjik, bersemangat, hidup.
Presto Sangat cepat
Prestissimo Secepat mungkin

Terminologi pada tabel di atas dapat dimodifikasi dengan menambahkan kata-kata, seperti molto (sangat), meno (kurang), poco (sedikit), dan non- troppo (tidak terlalu banyak). Sebagai contoh, misalnya : Poco allegro dapat berarti agak Allegro. Allegro non-troppo artinya tidak terlalu allegro. Di samping tanda tempo yang tetap di atas ada juga sebutan yang mengindikasikan perubahan tempo. Yang paling sering digunakan di antaranya adalah accelerando yang artinya berangsur-angsur menjadi cepat dan ritardando, ang artinya berangsur-angsur melambat. Tanda a tempo, artinya kembali ke tempo asal, biasanya terdapat pada bagian yang telah dilalui tanda perubahan tempo dan bukan di bagian akhir lagu.