Mengenal Bunyi Sebagai Unsur Penyusun Musik
Pengertian Musik Bunyi
Mungkin beberapa dari kalian sudah pernah mempelajari tentang perbedaan bunyi dan nada pada mata pelajaran ilmu akustika musik. Ilmu akustika dipelajari sebagai landasan untuk memahami dan mengenali produksi bunyi berbagai instrumen musik.
Lalu apa itu bunyi ? Secara akustik, bunyi adalah sesuatu yang dihasilkan dari getaran. Sebagai contoh misalnya fenomena munculnya suara yang dihasilkan dengan jalan menggesekkan alat penggesek atau bow pada dawai-dawai biola. Atau kita dapat juga menentukan pada petikan dawai-dawai gitar.
Perlu kalian tahu bahwa bunyi tidaklah sama dengan vibrasi, tapi bunyi merupakan efek yang dihasilkan oleh vibrasi.
Bunyi dapat memberikan sensasi kepada otak, artinya bunyi yang diproduksi alat musik maupun apa saja yang mengeluarkan bunyi, akan menyebar ke segala arah. Beberapa di antaranya akan ditangkap oleh telinga kemudian dikirim ke otak. Kemudian Otak menerjemahkan pesan-pesan tersebut sebagai sebuah bunyi.
Nada
Apa itu Nada ? Untuk mengetahui pengertian nada, kita mesti mengetahui sifat dari nada. Nada memiliki tingkat ketinggian yang berbeda-beda. Oleh karena itu nada adalah tinggi rendahnya bunyi. Secara umum tingkat ketinggian bunyi maupun nada yang dalam istilah internasional disebut dengan pitch (bahasa Inggris).
Pitch ditentukan dari kecepatan getar atau lebih dikenal sebagai frekuensi. Getaran yang teratur dalam jumlah tertentu pada setiap detiknya menghasilkan nada-nada musikal yang membedakan dari bunyi yang diproduksi untuk tujuan lain. Semakin tinggi kecepatan getar, maka semakin tinggi juga tingkat ketinggian suatu bunyi atau nada.
Sebuah nada dengan jumlah getaran tertentu akan menjadi satu oktaf lebih tinggi jika jumlah getarannya dilipat gandakan. Sebagai contoh nada C tengah yang memiliki 256 getaran per detik, maka nada oktaf untuk C berikutnya, akan memiliki 512 getaran per detik.
Berdasarkan tinggi rendahnya nada, penyebutan nada-nada musikal saat ini menggunakan tujuh abjad pertama yaitu A, B, C, D, E, F, dan G. Dimulai dari yang terendah hingga tertinggi. Nada A, yang hadir setelah G, disebut sebagai oktaf. Begitu seterusnya hal tersebut berlaku untuk kelipatan nada-nada yang lainnya. Secara umum wujud notasi nada adalah butir-butir yang berbentuk sedikit lonjong.
Daftar isi
- 1 Dasar-dasar Pembentukan Musik
- 2 Mengenal Bunyi Sebagai Unsur Penyusun Musik
- 3 Mengenal Garis Paranada Sebagai Unsur Penyusun Musik
- 4 Mengenal Skala Nada Sebagai Unsur Penyusun Musik
- 5 Mengenal Kunci Sebagai Unsur Pembentukan Musik
- 6 Mengenal Tempo Sebagai Unsur Pembentukan Musik
- 7 Mengenal Dinamika Sebagai Unsur Musik
- 8 Mengenal Dinamik dan Ekspresi Sebagai Unsur Musik
- 9 Mengenal Timbre atau Warna Suara Pada Musik
- 10 Mengenal Ritme Sebagai Unsur Musik
- 11 Mengenal Harmoni Sebagai Unsur Musik
- 12 Mengenal Kontrapung Sebagai Unsur Musik