Mengenal Ritme Sebagai Unsur Musik
Table of Contents
Sebelumnya kita telah membahas tenang tempo, bahwa ritme dapat diibaratkan seperti denyut jantung bagi musik. Oleh karena itu peranan ritme sangatlah penting, sehingga jika musik tidak memiliki ritme yang jelas maka musik tersebut akan terdengar seperti melayang atau kabur.
Pengertian Ritme atau Irama
Ritme atau irama, adalah susunan diantara durasi nada-nada yang pendek dan panjang, nada-nada yang bertekanan dan yang tak bertekanan, nada yang menurut pola tertentu yang berulang-ulang. Atau bisa juga dikatakan bahwa ritme adalah melodi yang monoton.Dalam berbagai situasi ritme dapat digambarkan sebagai bagaikan denyut jantung bagi suatu karya musik sehingga tanpanya sebuah karya musik tidak bisa hidup atau bernafas.
Tanda ritme diletakkan dalam garis paranada di bagian permulaan lagu tepat setelah kunci ( clef ) dan tanda kunci. Tanda ritme tersusun atas dua pembagian angka. Angka yang terdapat di atas berfungsi untuk menunjukan pola tekanan yang berulang-ulang dengan dibatasi oleh garis pembatas vertikal atau garis birama, sedangkan angka yang terletak di bawahnya menunjukkan jenis nada yang dijadikan satuan.
Agar dapat memahami ritme secara mendalam, kita perlu mengenal jenis-jenis nada. Jika butir nada merupakan tanda agar nada dibunyikan maka tanda istirahat menunjukkan agar pemain tidak boleh membunyikan apapun selama waktu tertentu. Tanda istirahat memiliki bentuk yang bervariasi, tergantung bentuk nada mengacu pada butir nada yang kosong, solid, atau diberi bendera.
Berikut ini merupakan tabel bentuk, nama, nilai not dan tanda diam
Bentuk Nada | Nama Nada / Tanda Istirahat | Tanda Istirahat | |
Angka | Kualitas | ||
𝅝 | Penuh/ Whole | Semi breve | 𝄻 |
𝅗𝅥 | 1/2 | Minim | 𝄼 |
𝅘𝅥 | 1/4 | Crotchet | 𝄽 |
𝅘𝅥𝅮 | 1/8 | Quaver | 𝄾 |
𝅘𝅥𝅯 | 1/16 | Semi Quaver | 𝄿 |
𝅘𝅥𝅰 | 1/32 | Demi Semi Quaver | 𝅀 |
Penamaan bentuk-bentuk nada dan tanda istirahat secara internasional, dikenal ada dua macam seperti pada tabel di atas. Di Indonesia sendiri, model penamaan dengan angka adalah yang paling sering digunakan. Di samping bentuk-bentuk nada dan tanda-tanda istirahat di atas masih ada lagi yang sangat jarang digunakan yaitu "breve ( 𝅜 )" yang durasinya sampai dua kali lipat nada penuh.
Susunan tanda-tanda ini memiliki perbandingan matematis yang sangat mendasar dan mudah untuk dipahami. Untuk memahami maksud dari perbandingan tersebut, kita dapat umpamakan seperti martabak atau pizza. Pizza yang utuh memiliki nilai yang sebanding dengan nada penuh sehingga jika pizza tersebut dipotong sama rata maka setiap bagiannya bernilai seperti nada setengah. Jika pizza tersebut dipotong menjadi empat bagian yang sama besarnya maka setiap bagian pizza sebanding dengan nilai nada seperempat, yang artinya adalah satu nada penuh memiliki nilai yang sama dengan empat buah nada seperempat. Pembagian nilai nada-nada tersebut dapat kita lihat pada gambar di bawah ini.
Nilai pada nada-nada biasanya dipahami secara langsung dengan melihat perbandingan jumlah nadanya. Sebuah nada penuh sebanding dengan dua buah nada setengah, atau sebanding dengan empat buah nada seperempat, dan seterusnya.
Banyak orang salah memahami bahwa setiap crotchet atau nada seperempat, bernilai satu ketukan. Pemahaman yang benar adalah bahwa crotchet akan bernilai dua ketukan jika nada yang durasinya lebih pendek, seperti quaver atau nada seperdelapan (1/8), dianggap satu ketukan.
Pada lagu berirama 4/4, crotchet bernilai satu ketukan karena pada tanda irama tersebut angka yang terdapat di atas menunjukan jumlah pola tekanan untuk setiap birama sedangkan angka yang berada di bawah menunjukkan nada mana yang harus bernilai satu ketukan. Atau bisa juga menunjukkan jenis nada yang mana yang dijadikan satuan ketukan. Dalam hal ini nada seperempat karena angka yang terletak di bawah adalah empat, sedangkan untuk irama 4/2 yang menjadi satuannya adalah nada 1/2. Akibatnya, nada 1/4 kini berubah nilainya menjadi setengah ketukan.
Irama-irama yang ada saat ini pada dasarnya dapat dikategorikan ke dalam tiga macam irama, yaitu
- Menari dengan pola hitungan "tiga" atau disebut triple
- Irama berbaris dengan pola hitungan "dua" atau duple
- Irama umum atau yang paling lazim dengan pola hitungan "empat" atau quadruple
Irama-irama dasar atau duple, triple dan quadruple adalah irama reguler. Dan kombinasi di antara irama-irama dasar tersebut adalah irama non-reguler.
Irama-irama dasar disebut juga sebagai irama bersahaja atau simple time. Selain simple time ada irama lain, yaitu irama ganda atau compound time yang merujuk pada pola tekanan irama bersahaja.
Ciri irama ganda adalah adanya pengelompolan satuan tiga ketukan yang dilipat gandakan sesuai dengan pola-pola simple time. Contohnya misalnya 6/8 yang mengacu kepada pola irama duple sehingga memiliki dua tekanan pokok yaitu pada hitungan pertama dan keempat dari enam ketukan irama ini.
Jenis-jenis tanda irama reguler | |||||
---|---|---|---|---|---|
Kategori | Jenis | Contoh | |||
Simple | Duple | 2/16 | 2/8 | 2/4 | 2/2 |
Triple | 3/16 | 3/8 | 3/4 | 3/2 | |
Quadruple | 4/16 | 4/8 | 4/4 | 4/2 | |
Compound | Duple | 6/16 | 6/8 | 6/4 | 6/2 |
Triple | 9/32 | 9/16 | 9/8 | 9/4 | |
Quadruple | 12/32 | 12/16 | 12/8 | 12/4 |
Daftar isi
- 1 Dasar-dasar Pembentukan Musik
- 2 Mengenal Bunyi Sebagai Unsur Penyusun Musik
- 3 Mengenal Garis Paranada Sebagai Unsur Penyusun Musik
- 4 Mengenal Skala Nada Sebagai Unsur Penyusun Musik
- 5 Mengenal Kunci Sebagai Unsur Pembentukan Musik
- 6 Mengenal Tempo Sebagai Unsur Pembentukan Musik
- 7 Mengenal Dinamika Sebagai Unsur Musik
- 8 Mengenal Dinamik dan Ekspresi Sebagai Unsur Musik
- 9 Mengenal Timbre atau Warna Suara Pada Musik
- 10 Mengenal Ritme Sebagai Unsur Musik
- 11 Mengenal Harmoni Sebagai Unsur Musik
- 12 Mengenal Kontrapung Sebagai Unsur Musik