Mengenal Dinamik dan Ekspresi Sebagai Unsur Musik

Table of Contents

Dinamik Dan Ekspresi Musik

Sebelumnya kita telah melihat tentang dinamik musik pada artikel sebelumnya. Tahukah kalian bahwa elemen-elemen dinamik dan ekspresi musikal juga banyak terdapat dalam bentuk tanda-tanda ekspresi. Sebagai contoh Crescendo dan Decrescendo adalah efek-efek ekspresif yang penting bagi seorang komposer. Melalui volume suara yang tenggelam dan menghilang secara bertahap, ilusi yang jauh memasuki musik, seperti sumber bunyi yang mendekati kita dan perlahan-lahan keluar.

Berkembangnya gaya orchestral, telah membawa composer dengan cepat belajar untuk mengambil keuntungan dari prosedur ini. Sebagai contoh Rossini sangat antusias untuk memanfaatkan suatu pengembangan bunyi long-drawn-out untuk menampilkan efek dramatik yang Dia karikaturkan dalam karyanya berjudul "Monsier Crescendo" di Paris.

Dampak dari Crescendo dapat memberikan sedikit efek sengatan, seperti pada bagian penutup overtur dari The Barber of Seville. Dalam kasus ini, crescendo menjadi kekuatan untuk mempertajam musik, sebagai elemen yang menentukan konsepsi secara keseluruhan. Hal ini dapat kita jumpai seperti dalam Prelude to Lohengrin karya Wagner yang bermaksud untuk menggambarkan turunnya Holy Grail dari langit atau gambaran sekelompok malaikat yang mendekat dari suatu jarak kemudian menghilang, diterjemahkan ke dalam pengertian apa yang menjadi pola dasar dalam musik, yaitu crescendo dan descrescendo. Contoh yang lebih jelas dari skema dinamik semacam ini adalah pada karya Debussy, Nocturne untuk orkestra yang diberi judul Fêtes atau Festival.

Crescendo yang dikaitkan dengan accelerando dapat menjadi lebih kuat sekaligus dapat juga menjadi cepat. Ada juga decrescendo yang dipasangkan dengan ritardando, atau berangsur melemah dan melambat.

Salah satu contoh penggunaan efek meningkatkan volume dan kecepatan diterapkan dalam karya milik Honeger, berjudul Pacific 231. Dalam karya Honeger ini composer mencoba mensugestikan suatu rasa kekuatan yang dikaitkan dengan sebuah lokomotif dengan cara membangun momentum dan kecepatan menembus malam. Disini crescendo dan accelerando diterjemahkan ke dalam gerakan imajiner. Selain Honeger, Tchaikovsky juga melakukan hal yang sama pada finale Waltz of the Flowers yang dirancang untuk mempersiapkan penarikan gorden untuk penampilan balet Nutcracker, disini Tchaikovsky memanjat dari tengah ke tinggi yang gugup, sehingga ketiga elemen yaitu percepatan tempo, peningkatan volume, dan peningkatan tingkat ketinggian saling mendesak akan menciptakan klimaks.