Mengenal Garis Paranada Sebagai Unsur Penyusun Musik
Table of Contents
Apa Yang Dimaksud Garis Paranada
Kalian pasti pernah mendengar tentang garis paranada. Jika kalian merasa tidak pernah melihat atau mendengar tentang garis paranada, maka itu sangat aneh. Pernahkah kalian melihat butir-butir nada yang diletakkan pada lima buah garis sejajar, dalam bahasa Indonesia itu lazim disebut sebagai paranada atau dalam bahasa Inggris disebut Staff.Sistem penulisan butir-butir nada para paranada dikenal dengan istikah not balok. Pada dasarnya prinsip cara membaca not balok sama seperti membaca sebuah grafik yang logis. Tingkat ketinggian nada dapat terlihat dengan jelas sebagaimana apa adanya pada paranada. Butir nada yang terletak di bawah menunjukkan nada yang rendah dan butir nada yang diletakkan di atas menandakan nada yang tinggi. Pada garis paranada terletak garis-garis vertikal pembatas irama, yang disebut dengan garis birama. Di antara garis-garis pembatas ini terdapat kolom-kolom yang disebut birama atau dalam bahasa Inggris disebut bar.
Nama-nama nada ditentukan sejalan dengan posisi tersebut, sehingga semakin tinggi letak butir nada maka abjad yang digunakan semakin ke kanan. Pada ilustrasi di atas dapat kita lihat bahwa posisi nada-nada pada paranada dapat diklasifikasikan pada dua tempat, yang pertama pada spasi atau di antara garis, dan yang kedua pada garis.
Sebagaimana yang terlihat pada birama pertama dan kedua pada contoh di atas, secara berurutan nada B pada garis ketiga, terletak di atas nada A pada spasi kedua. Nada-nada yang berada di luar gari kelima sejajar atau paranada tersebut, diakomodasi seperlunya oleh garis-garis bantu yang diletakkan di atas maupun di bawah paranada.
Agar kalian lebih mudah memahaminya, maka penulisan nada pada paranada dapat ditampilkan sebagai berikut.
Paranada dapat mengakomodasi seluruh wilayah nada-nada musikal dari yang paling rendah hingga yang paling tinggi. Untuk hal tersebut nama-nama nada pada paranada ditentukan dengan kunci atau dalam bahasa Inggris disebut Clef yang berbeda-beda yang diletakkan pada setiap awal paranada.
Penulisan nada-nada pada daerah suara tinggi atau Diskan) menggunakan kunci G atau G clef, atau bisa juga disebut treble clef. Nada-nada pada wilayah suara rendah atau baskan menggunakan kunci F atau biasa disebut sebagai bass clef. Di antara kedua kunci ini terdapat kunci-kunci lain yaitu kunci C yang biasa disebut dengan alto clef, untuk mengakomodasi penulisan nada-nada tengah.
Daftar isi
- 1 Dasar-dasar Pembentukan Musik
- 2 Mengenal Bunyi Sebagai Unsur Penyusun Musik
- 3 Mengenal Garis Paranada Sebagai Unsur Penyusun Musik
- 4 Mengenal Skala Nada Sebagai Unsur Penyusun Musik
- 5 Mengenal Kunci Sebagai Unsur Pembentukan Musik
- 6 Mengenal Tempo Sebagai Unsur Pembentukan Musik
- 7 Mengenal Dinamika Sebagai Unsur Musik
- 8 Mengenal Dinamik dan Ekspresi Sebagai Unsur Musik
- 9 Mengenal Timbre atau Warna Suara Pada Musik
- 10 Mengenal Ritme Sebagai Unsur Musik
- 11 Mengenal Harmoni Sebagai Unsur Musik
- 12 Mengenal Kontrapung Sebagai Unsur Musik