Mengenal Kunci Sebagai Unsur Pembentukan Musik

Table of Contents

Mengenal Kunci Pada Musik

Istilah tanda kunci dalam bahasa Inggris disebut dengan key signature, berbeda dengan kunci clef yang digunakan untuk menunjukkan skala nada yang berbeda-beda.

Tanda kunci selalu diletakkan di setiap awal garis paranada bukan hanya di awal lagu, dalam bentuk susunan aksidental kres ( ♯ ) dan mol ( ♭ ) . Khusus untuk skala C mayor tidak diperlukan tanda kunci, sedangkan untuk yang lainnya menggunakan 1 hingga 7 tanda aksidental baik kres ( ♯ ) maupun mol ( ♭ ). Penggunaan aksidental sebagai tanda kunci tidak boleh dicampur antara kres ( ♯ ) dan mol ( ♭ ). Misalnya, untuk skala A mayor hanya menggunakan susunan 3 kres sedangkan skala Bes mayor hanya menggunakan susunan 3 mol. Dengan demikian tidak ada tanda mula yang menggunakan kombinasi kres ( ♯ ) dan mol ( ♭ ).

Satu tanda kunci mengakomodasi pasangan dua pola skala, yaitu mayor dan minor, karena skala minor berasal dari skala mayor. Dengan demikian skala C mayor dan skala A minor sama-sama menggunakan tanda mula nol kres maupun nol mol atau tidak menggunakan simbol tanda kunci. Berdasarkan itu, maka kedua skala tersebut dapat dikatakan bersaudara atau dalam istilah teori musik disebut memiliki hubungan "relatif" dan oleh karenanya tinggal di dalam satu tanda kunci sebagai "rumah" mereka.

Tabel 5: Kunci Dasar dan Tanda Kunci
Kunci Dasar/ Skala Tanda Kunci Kunci Dasar/ Skala
Mayor Minor Kres Mol Mayor Minor
C A 0 0 C A
G E 1 1 F D
D B 2 2 Bes G
A Fis 3 3 Es C
E Cis 4 4 As F
B Gis 5 5 Des Bes
Fis Dis 6 6 Ges Es
Cis Ais 7 7 Ces As

Pada tabel di atas dapat kita lihat bahwa selain skala C mayor dan skala A minor, skala baru yang menggunakan kres ( ♯ ) selalu dimulai dari nada kelima skala yang lama sedangkan yang menggunakan tanda mol ( ♭ ) selalu dimulai dari nada keempat.

Jadi skala dengan tanda mula satu kres dimulai dari nada G dan yang menggunakan tanda mula satu mol mulai dari nada F. Berikutnya pola jarak untuk skala mayor diterapkan pada masing-masing skala yang baru. Oleh karena itu nada F pada skala G mayor harus dinaikkan setengah laras menjadi Fis dan nada B pada skala F mayor diturunkan setengah laras menjadi Bes, sebagai konsekuensi diterapkannya pola mayor. Kedua nada ini atau nada Fis dan Bes tidak perlu ditulis di belakang tanda aksidental karena letaknya pada permulaan garis paranada.

Petunjuk nada-nada yang harus dinaikkan atau diturunkan diekspresikan dengan jumlah kres ( ♯ ) dan mol ( ♭ ) pada tanda mula. Masing-masing tanda aksidental pada tanda mula hanya ditulis dalam satu garis / spasi saja guna mewakili nada yang harus dinaik-turunkan. Sebagai contoh pada kunci atau skala G mayor tanda mula satu kres hanya ditulis di depan nada F pada garis teratas paranada saja. Meskipun begitu bukan hanya F yang dinaikkan menjadi Fis, tapi seluruh F pada oktaf-oktaf di bawah dan diatasnya juga otomatis menjadi Fis. Oleh karena itu cara penulisan tanda-tanda aksidental pada garis paranada tidak dapat dibuat sembarangan melainkan ada urutan yang baku seperti yang ditampilkan pada ilustrasi dibawah ini.

Susunan Aksidental Kres( ♯ ) pada Tanda Kunci
 Susunan Aksidental Kres pada Tanda Kunci
Pada tabel 2 di atas terlihat bahwa walaupun urut-urutan aksidentalnya sama pada setiap kunci atau clef, posisi peletakannya berbeda dari satu kunci ke kunci yang lain. Susunan nada dasar baru yang menggunakan tanda kunci beraksidental kres ♯ dengan sendirinya sama dengan susunan skala, yaitu dimulai dari nada yang kelima. Urut-urutan nada dasar atau skala semacam ini biasanya juga disebut dengan istilah "lingkaran kwint" atau "fifth circle". Sedangkan untuk urut-urutan nada dasar dan tanda kunci yang menggunakan aksidental mol ♭ disebut "lingkaran kwart" atau "fourth circle".

Susunan Aksidental Mol ♭ pada Tanda Kunci
Susunan Aksidental Mol pada Tanda Kunci