Potensi Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
Produk kerajinan di suatu daerah pastinya memiliki perbedaan dengan daerah lainnya. Masing-masing daerah memiliki ciri khas masing-masing terutama pada kerajinan yang menjadi unggulan daerahnya. Hal ini tentu karena sumber daya yang dimiliki dari masing-masing daerah berbeda.
Di bawah ini merupakan beberapa contoh hasil limbah berbentuk bangun datar yang dapat dimanfaatkan sebagai produk kerajinan, dilihat dari kondisi wilayahnya.
- Daerah pesisir pantai atau laut
Limbah berbentuk bangun datar yang banyak dapat kita temukan adalah seperti sisik ikan, daun pandan, daun kelapa dan dan masih banyak lagi. - Daerah pegunungan
Limbah berbentuk bangun datar yang banyak di buat di daerah ini adalah seperti kulit pete cina, daun-daunan kering, kulit buah-buahan yang bertekstur keras seperti salak, dan masih banyak lagi. - Daerah pertanian
Limbah berbentuk bangun datar yang didapat pada daerah ini adalah jerami padi, kulit jagung, batang daun singkong, kulit bawang, dan lainnya. - Daerah perkotaan
Limbah berbentuk bangun datar yang dihasilkan di daerah perkotaan biasanya seperti kardus, serbuk gergaji, kertas, serutan kayu, mika, plastik, dan masih banyak lagi.
Macam-macam limbah berbentuk bangun datar memiliki banyak manfaat khususnya sebagai bahan pembuatan produk kerajinan. Proses pengolahan masing-masing bahan limbah berbentuk bangun datar secara umum adalah sama. Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin.
Proses pengolahan limbah berbentuk bangun datar sebagai produk kerajinan pada umumnya dapat dilakukan melalu tahap sebagai berikut.
a. Pemilahan bahan limbah
Sebelum diolah, limbah harus diseleksi terlebih dahulu untuk menentukan mana yang masih dapat dipergunakan dan mana yang sudah seharusnya dibuang.
Pemilahan dilakukan secara manual atau melalui orang secara langsung dan disesuaikan dengan tujuan penggunaan bahan yang ingin atau telah dirancang.
b. Pembersihan limbah
Limbah yang sudah dipilih harus dibersihkan terlebih dahulu dari sisa-sisa bahan yang telah dimanfaatkan sebelumnya. Sebagai contoh limbah kulit jagung, maka kulit jagung harus dipisahkan dari tongkol dan rambutnya.
Lalu apakah tongkol dan rambutnya juga akan didaur ulang atau tidak, itu tergantung dari perancangan produk kerajinan yang akan dibuat.
c. Pengeringan
Limbah basah harus diolah terlebih dahulu seperti dikeringkan di bawah sinar matahari langsung atau dengan alat pengering, agar kadar air yang terdapat pada limbah basah dapat hilang dan limbah dapat diolah dengan sempurna.
d. Pewarnaan
Pewarnaan pada limbah merupakan selera dari pembuat kerajinan. Jika dalam merancang diperlukan bahan yang diberi warna maka diwarnai terlebih dahulu.
Proses pemberian warna yang umum dilakukan untuk bahan limbah basah adalah dengan cara dicelup atau direbus bersama dengan zat warna tekstil agar menyerap.
Sedangkan bahan limbah kering dapat diwarnai dengan cara divernis atau dipolitur, dapat pula dicat menggunakan cat akrilik atau cat minyak.
e. Pengeringan setelah pewarnaan
Setelah melalui proses pewarnaan, berikutnya bahan dikeringkan kembali dengan sinar matahari langsung atau dengan alat pengering agar warna kering sempurna tidak mudah luntur.
f. Finishing
Bahan limbah yang sudah kering dapat langsung difinishing supaya mudah diproses menjadi karya.
Proses finishing dapat dilakukan melalui beberapa cara, seperti diseterika untuk limbah kulit agar tidak kusut, atau bisa juga digerinda, atau diamplas.
Baca Juga
- 1 Sistem Produksi dan Manfaat Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
- 2 Potensi Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
- 3 Perencanaan Produksi Kerajinan Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
- 4 Alat dan Bahan yang Dibutuhkan dalam Memproduksi Kerajinan dari Limbah Berbentuk Bangun Datar
- 5 Proses Produksi Kerajinan Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
- 6 Pengemasan Produk Kerajinan Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
- 7 Perhitungan Titik Impas (Break Event Point) Usaha
- 8 Evaluasi Hasil Perhitungan Titik Impas (Break Even Point)
- 9 Strategi Promosi Produk Hasil Usaha
- 10 Menentukan Strategi Promosi Produk Hasil Usaha
- 11 Melakukan Promosi Produk Hasil Usaha
- 12 Melakukan Promosi Usaha Secara Online
- 13 Laporan Kegiatan Usaha
- 14 Menganalisis Laporan Kegiatan Usaha
- 15 Pembuatan Laporan Kegiatan Usaha