Mengenal Tentang Daerah Aliran Sungai (DAS)
Gambaran Daerah Aliran Sungai (DAS)
Daerah aliran sungai (DAS) merupakan daerah yang terbentuk dari kumpulan sungai dalam suatu sistem cekungan dengan aliran keluar atau muara tunggal.
Daerah aliran sungai merupakan areal tampungan air yang masuk ke dalam wilayah air sungai.
Cara Melakukan Pengukuran DAS
Pengukuran Daerah Aliran Sungai atau DAS dapat dilakukan dengan cara menarik garis yang pada titik-titik tertinggi menghubungkan wilayah aliran sungai yang satu dengan yang lain.
Saat ini dikenal terdapat 36 DAS di Indonesia berada dalam kondisi kritis dengan kerusakan yang sangat parah. Di bagian hulu sungai sebagian areal hutan telah ditumbuhi banyak semak belukar dan ada juga yang sudah gundul.
Seperti yang telah kita ketahui adanya berbagai masalah yang timbul dengan terjadinya banjir bandang di Sinjai, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur. Masalah seperti ini dapat timbul karena gundulnya hutan di bagian hulu, sehingga tidak mampu menampung luapan air jika terjadi hujan secara terus-menerus.
Sama juga yang terjadi di bagian bawah, karena erosi tanah yang terbawa oleh air akan mengendap sebagai lumpur dan menyebabkan pendangkalan di sungai, waduk, ataupun saluran air, sehingga ketika terjadi hujan yang terus-menerus air sungai akan meluap dan terjadilah banjir.
Gundulnya hutan merupakan akibat dari penggunaan tanah yang tidak tepat, seperti sistem perladangan berpindah dan pertanian lahan kering, tanpa perlakuan konservasi yang tepat dan tidak mengikuti pola tata guna tanah.
Faktor Yang Mempengaruhi Daerah Aliran Sungai (DAS)
DAS banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti- Iklim
- Jenis batuan
- Banyaknya tumbuhan yang dilalui DAS
- Banyak sedikitnya air yang jatuh ke alur pada waktu hujan
Bentuk lereng DAS sangat berpengaruh terhadap kecepatan terkumpulnya air hujan di dalam aliran.
Meander, dataran banjir, dan delta adalah bagian dari DAS.
Cara Menghitung Banyaknya Hujan Pada DAS
Banyaknya hujan di DAS dapat dihitung dengan cara isohyet dan thiessen.
a. Isohyet
Isohyet adalah garis dalam peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai jumlah curah hujan yang sama selama satu periode tertentu.
Isohyet digunakan jika luas DAS lebih besar dari 5.000 km2.
b. Thiessen
Thiessen digunakan kalau bentuk DAS tidak memanjang dan sempit, dengan luas antara 1.000 km2 sampai 5.000 km2.
Pembagian Daerah Pada DAS
Pada dasarnya DAS dapat dibagi menjadi tiga daerah yaitu- Daerah hulu sungai
- Daerah tengah sungai
- Daerah hilir sungai
1. DAS Hulu Sungai
DAS di hulu sungai berbukit-bukit, berlereng curam, banyak digunakan untuk areal ladang sayuran, perkebunan, atau hutan yang merupakan daerah penyangga dan banyak permukiman penduduk di sekitar aliran sungai.
2. DAS Tengah Sungai
DAS di bagian tengah sungai, relatif landai, biasa digunakan untuk jalur transportasi, karena daerahnya yang datar daerah ini merupakan pusat aktivitas penduduk, seperti pertanian, perdagangan perindustrian, dan merupakan pusat-pusat permukiman penduduk.
3. DAS Hilir Sungai
DAS di bagian hilir merupakan daerah yang landai, subur, dan banyak dimanfaatkan untuk permukiman dan areal pertanian seperti areal tanaman padi, jagung, dan tanaman kelapa.
Materi Terkait
- 1 Siklus Hidrologi dan Macam-macam Siklus Hidrologi
- 2 Pengertian Sungai dan Bentuk atau Tipe Sungai
- 3 Mengenal Macam-macam Pola Aliran Sungai
- 4 Mengenal Tentang Meander Sungai, Delta, dan Proses Pelapukan/Pengikisan Sungai
- 5 Proses Pertumbuhan, Mengatasi Pencemaran Air dan Peranan Sungai Bagi Kehidupan Manusia
- 6 Pengertian Danau dan Jenis Danau Berdasarkan Terjadinya
- 7 Macam-macam Danau Berdasarkan Jenis Airnya dan Kondisi Danau di Indonesia
- 8 Pembagian Rawa Berdasarkan Genangan Airnya
- 9 Megenal Tentang Daerah Aliran Sungai (DAS)
- 10 Perbedaan Lapisan Tak Kedap, Lapisan Kedap, dan Lapisan Peralihan pada Air Permukaan dan Air Tanah
- 11 Penampang Air Tanah dan Kegunaan Air Tanah
- 12 Penyebab, Dampak, serta Usaha Mencegah Terjadinya Banjir