Mengenal Senyawa Organik Dan Makromolekul Unsur Alkohol

Table of Contents

Alkohol

Tata Nama Senyawa Alkohol

Selain memiliki nama trivial atau nama lazim yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan dunia perdagangan, juga mempunyai nama senyawa sesuai dengan aturan IUPAC.


Nama IUPAC alkohol diturunkan dari nama alkana dengan menggantikan akhiran a dengan ol, kaidah-kaidahnya dapat kalian lihat pada artikel sebelumnya tentang mengenal senyawa organik dan makromolekul unsur karbon dan alkana.


k5

Jenis-jenis alkohol

Ternyata alkohol memiliki banyak jenis, lalu ada berapa jenis alkohol ? Berikut ini adalah jenis-jenis alkohol sebagai berikut.



1. Alkohol primer

Alkohol primer adalah alkohol yang memiliki gugus -OH terikat pada atom C primer.


Apa yang dimaksud dengan atom C primer ?

Atom C primer adalah atom C yang mengikat satu atom C lainnya.

Contohnya pada rumus struktur 3-metil-butanol.
k6

2. Alkohol sekunder

Alkohol sekunder adalah alkohol yang memiliki gugus -OH terikat pada atom C sekunder.


Apa yang termasuk atom C sekunder ?

Atom C sekunder adalah atom C yang mengikat dua atom C lainnya.

Contoh atom C sekunder adalah pada rumus struktur senyawa 3-metil-2-butanol.
k7

3. Alkohol tersier

Alkohol tersier adalah alkohol dengan gugus -OH terikat pada atom C tersier. Atom C tersier adalah atom C yang mengikat tiga atom C lainnya.


k8

Sifat-sifat Fisik Alkohol

Kalian tentu tahu bahwa alkohol memiliki gugus fungsi -OH. Tapi tahukah kamu bagaimana sifat dari gugus fungsi -OH tersebut.


Bagaimana sifat dari gugus fungsi -OH dan alkilnya pada Alkohol ?

Gugus -OH pada alkohol bersifat polar, sedangkan gugus -R(alkil) bersifat nonpolar.

Jika semakin panjang rantai alkilnya, maka makin berkurang kepolaran alkoholnya. Berdasarkan hal tersebut maka menyebabkan alkohol dengan struktur rantai pendek lebih mudah larut dalam pelarut polar. Contoh adalah seperti pada, metanol dan etanol yang dapat bercampur mudah dan sempurna dengan air, sedangkan pentanol sukar larut dalam air.


Pentanol mudah larut dalam pelarut nonpolar seperti

CCl4

. Titik didih alkohol jauh lebih tinggi dibanding titik didih alkana dengan panjang rantai yang sama.


Alkohol yang memiliki rantai pendek cenderung berupa zat cair encer, alkohol dengan rantai yang sedang cenderung berupa zat cair kental, dan alkohol dengan rantai panjang cenderung berupa zat padat.



Sifat-sifat Kimia Alkohol

Selain sifat fisik seperti yang telah dibahas di atas sebelumnya, alkohol juga memiliki sifat-sifat kimia. Berdasarkan sifat kimianya maka Alkohol dapat mengalami beberapa reaksi sebagai berikut.



1. Oksidasi

Alkohol akan atau dapat teroksidasi dengan zat-zat pengoksidasi sedang, seperti larutan K2Cr2O7 dalam lingkungan asam. Reaksi oksidasi alkohol dapat dituliskan sebagai berikut.

  • Alkohol primer dioksidasi membentuk aldehid. Jika oksidasi dilanjutkan, maka membentuk asam karboksilat.
    k9
  • Alkohol sekunder dioksidasi membentuk keton.
    k10
  • Alkohol tersier tidak dapat teroksidasi.


2. Pembentukan ester

Alkohol bereaksi terhadap asam karboksilat dan membentuk ester dan air.


k11

3. Reaksi dengan HX

Alkohol bereaksi dengan asam halida membentuk alkil halida.


k12

4. Reaksi dengan asam sulfat pekat

Hasil reaksi alkohol dengan asam sulfat pekat bergantung pada suhu reaksi. Berikut ini adalah reaksi etanol dengan asam sulfat pekat.


k13

Macam-macam Kegunaan Alkohol

Beberapa contoh penggunaan senyawa alkohol yang secara luas, diantaranya adalah sebagai berikut



1. Metanol

Pada suhu kamar, metanol dapat dilihat sebagai zat cair bening, mudah menguap, dan berbau enak.


Metanol digunakan sebagai pelarut dalam membuat polimer dan senyawa organik yang lain seperti ester.


Metanol dapat dicampurkan dengan bahan bakar bensin sampai kadar sebesar 15% tanpa mengubah konstruksi mesin kendaraan.



2. Etanol

Pada suhu kamar etanol terlihat sebagai zat cair bening, mudah menguap, dan berbau khas.


Etanol terdapat pada spiritus, minuman beralkohol, dan obat pencuci luka.


Umumnya Etanol tidak beracun, tetapi bersifat memabukkan dan menyebabkan kantuk karena menekan aktivitas otak atas, selain itu Etanol juga bersifat candu. Orang yang sering minum alkohol dapat menjadi kecanduan dan sulit baginya untuk meninggalkan alkohol itu.


Meskipun tidak beracun, alkohol menjadi penyebab angka kematian yang tinggi. Sebagai contoh banyak pengemudi kendaraan yang dalam keadaan mabuk meninggal dalam kecelakaan lalu lintas.


Minuman beralkohol umumnya dibuat melalui proses fermentasi. Alkohol hasil fermentasi hanya berkadar 12% hingga 15 %, sehingga perlu dipekatkan dengan penyulingan agar diperoleh alkohol dengan kadar 95,5%.



3. Gliserol

Gliserol atau sering disebut sebagai gliserin adalah zat cair yang kental, tidak berwarna, dan mempunyai rasa manis.


Gliserol mudah larut dalam air dengan segala perbandingan. Senyawa ini digunakan sebagai pelembap pada tembakau dan kembang gula, pelarut obat-obatan.


Gliserol diperoleh sebagai hasil sampingan dari industri sabun. Sabun dibuat dari lemak atau minyak dengan larutan NaOH. Lemak dan minyak adalah ester dari gliserol dengan asam-asam lemak.