Perubahan Perbandingan Frekuensi Gen pada Populasi

Table of Contents

Yang Mempengaruhi Hukum Hardy-Weinberg Tidak Berlaku

Keseimbangan gen dalam suatu populasi dapat mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi ini dapat mengakibatkan teorema dari Hardy-Weinberg tidak berlaku. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hukum atau teorema Hardy-Weinberg tidak berlaku adalah sebagai berikut


1. Mutasi

Dengan adanya mutasi yang terjadi pada suatu individu akan dapat mempengaruhi struktur gene pool yang dimiliki. Mengapa demikian ? Mutasi dapat mengakibatkan berubahnya keseimbangan gen-gen dalam sebuah populasi.



2. Seleksi Alam

Seleksi alam juga merupakan salah satu yang mempengaruhi keseimbangan gen dalam suatu populasi. Seleksi alam dapat mempengaruhi keberhasilan reproduksi suatu individu dalam populasi. Masing-masing individu dalam populasi memiliki tingkat viabilitas, vitalitas, dan fertilitas yang berbeda-beda, dengan adanya seleksi alam akan menyebabkan transfer alel ke generasi selanjutnya pada jumlah yang tidak proporsional terhadap frekuensi relatif pada generasi yang ada sekarang.



3. Migrasi

Migrasi merupakan perpindahan makhluk hidup dari satu tempat ke tempat yang lain. Migrasi juga dapat menyebabkan keseimbangan gene pool dalam suatu populasi terganggu sehingga dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan terhadap hukum Hardy-Weinberg.



4. Rekombinasi dan Seleksi

Rekombinasi yang terjadi karena perkawinan silang dapat dijadikan sebagi acuan terjadinya evolusi karena dengan adanya rekombinasi ini memungkinkan terbentuknya varietas baru yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.



Syarat-syarat Terjadinya Spesiasi Dalam Suatu Populasi

Konsep evolusi terkait dengan dua proses, yaitu pertama perubahan baru bertahap dalam genotipe dan fenotipe yang terdapat pada organisme hidup. Perubahan-perubahan ini bersifat adaptif, yaitu bahwa organismenya sangat efisien dalam memanfaatkan lingkungan. Kedua adalah pembentukan spesies baru.


Semakin beraneka ragamnya jenis makhluk hidup dan semakin besarnya jumlah populasi dalam suatu tempat tidak lepas dari adanya proses spesiasi atau pembentukan spesies baru. Terdapat beberapa syarat-syarat terjadinya spesiasi dalam suatu populasi. Berikut penjelasannya.


Syarat-syarat terjadinya spesiasi dalam suatu populasi, yaitu:
  1. Adanya perubahan lingkungan tempat hidup populasi tersebut.
  2. Adanya keanekaragaman dalam populasi tersebut.


Pembentukan Spesies Baru

Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan terbentuknya spesies baru, yaitu sebagai berikut.


1. Isolasi Geografis

Isolasi geografis dapat menyebabkan terbentuknya spesies baru, sebelumnya telah dijelaskan bahwa suatu populasi yang mendiami suatu tempat memiliki gene pool yang berbeda-beda dengan populasi lain di tempat yang lain. Tapi, tidak dapat dipungkiri fakta bahwa suatu populasi yang awalnya memiliki gene pool yang sama, akan dapat menjadi populasi dengan gene pool yang berbeda-beda. Oleh karena itu gene pool yang efektif antara dua populasi dapat hilang dari sebuah populasi.


Apabila suatu populasi yang awalnya bersama, kemudian dipisahkan oleh sebab-sebab geografis, dapat menyebabkan terjadinya penyebaran spesies. Spesies yang menyebar akan mengalami proses evolusi yang berjalan terpisah. Dalam kurun waktu tertentu, kedua populasi yang terpisah ini akan semakin menunjukkan perbedaannya karena masing-masing menjalani proses evolusi dengan caranya sendiri-sendiri.

Alasan-alasan mengapa evolusi terjadi adalah karena adanya isolasi geografis dari suatu populasi, seperti:
  1. Masing-masing populasi yang terpisah mengalami mutasi yang berbeda.
  2. Adanya seleksialam yang berbeda.
  3. Adanya pergeseran susunan genetis dalam populasi tersebut.


2. Isolasi Intrinsik

Isolasi Intrinsik merupakan pemisahan satu spesies populasi melalui mekanisme yang mencegah terjadinya perkawinan, sehingga tidak terjadi fertilisasi. Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mencegah fertilisasi adalah seperti


a. Isolasi ekogeografi

Isolasi ekogeografi artinya adanya hambatan fisik yang menjadi penghalang untuk bertemunya antara dua populasi, sehingga mereka akan menyesuaikan dengan lingkungan masing-masing. Ketika kedua populasi tersebut bersatu, tidak akan mampu melakukan hibridisasi, karena masing-masing tidak mampu menyesuaikan dengan tempat tinggal yang baru.


b. Isolasi habitat

Isolasi habitat terjadi karena adanya dua populasi simpatrik yang memiliki habitat berbeda. Bila dikawinkan antar kedua anggota populasi tersebut, akan menghasilkan keturunan yang steril.


c. Isolasi iklim atau musim

Isolasi iklim atau musim adalah terjadinya perbedaan iklim dan musim yang menghalangi dua populasi simpatrik untuk berkembang biak. Misalnya, antara tumbuhan Pinus radiata dan Pinus muricata, keduanya berkemungkinan melakukan interbreeding sangat kecil karena proses masaknya gamet dalam waktu yang berlainan.


d. Isolasi behaviour atau tingkah laku

Perilaku sangat berperan penting dalam pertumbuhan dan perkawinan organisme. Sebagai contoh, ikan Steakback memiliki cara-cara tersendiri yang tidak dimiliki oleh jenis ikan lain. Ikan Steakback memiliki cara percumbuan yang khusus yang dilakukan sebelum kawin.


e. Isolasi mekanik

Isolasi mekanik disini artinya adanya perbedaan struktural antara dua individu yang menghalangi proses perkawinan. Misalnya karena adanya perbedaan bentuk morfologi alat kelamin ataupun adanya perbedaan ukuran tubuh yang sangat mencolok yang dapat menjadi penghambat dalam melakukan proses perkawinan.


f. Isolasi gamet

Isolasi gamet adalah isolasi yang terjadi pada dua spesies yang simpatrik karena sel gamet jantan tidak memiliki kemampuan untuk hidup dalam saluran kelamin betina.


g. Isolasi pertumbuhan

Isolasi pertumbuhan terjadi karena embrio seringkali tidak tumbuh dan mengalami kematian.


h. Kematian dari Hibrid

Kematian dari Hibrid disini maksdunya hasil perkawinan antara dua individu seringkali mengalami kecacatan atau lemah sehingga sebelum bereproduksi sudah mengalami kematian.


i. Kemandulan dari Hibrid

Beberapa persilangan antar spesies mampu menghasilkan keturunan yang kuat namun steril atau mandul. Seperti, perkawinan antara kuda dengan keledai yang dapat menghasilkan keturunan yang disebut mule, namun faktanya keturunannya ini adalah binatang yang steril atau mandul.


j. Eliminasi selektif dari Hibrid

Jika terdapat dua populasi yang simpatrik melakukan perkawinan, dapat terjadi pembuahan dan menghasilkan keturunan yang fertil atau subur. Jika keturunannya tersebut bersifat adaptif, maka akan tetap hidup, tapi jika tidak adaptif maka akan mati atau mengalami kepunahan.



3. Domestikasi

Domestifikasi adalah proses penjinakan yang dilakukan dengan disengaja oleh manusia untuk menjadikan hewan atau tumbuhan yang liar menjadi tidak liar. Pada dasarnya proses penjinakan berlangsung dengan memindahkan hewan atau tumbuhan dari habitat aslinya ke lingkungan yang telah diciptakan oleh manusia.



4. Terbentuknya Spesies Baru Akibat Poliploidi

Proses poliploidi secara umum terjadi pada tumbuh-tumbuhan. Misalnya, pada fase anafase sel mengalami disjungsi sehingga gamet yang dihasilkan bersifat diploid. Jika gamet ini dibuahi oleh gamet yang haploid, maka akan menghasilkan keturunan triploid, atau jika dibuahi gamet diploid maka keturunannya akan tetraploid. Dengan kata lain sangat memungkinkan terjadi poliploidi. Terdapat beberapa penyebab terjadinya poliploidi, yaitu


Penyebab poliploidi adalah

  1. Autoploidi
    Autoploidi adalah suatu proses yang menyangkut suatu perbanyakan jumlah kromosom didalam organisme normal yang disebabkan oleh tidak adanya pemisahan kromosom saat pembelahan sel berlangsung.
  2. Allopoliploidi
    Allopoliploidi adalah perbanyakan jumlah kromosom (biasanya menjadi dua kali) dari suatu hibrid yang terjadi dari dua spesies. Proses ini terjadi karena adanya persilangan dua individu yang jumlah set kromosomnya berbeda.