Konsep Evolusi menurut Darwin
Konsep dan Teori Evolusi Darwin
Teori atau konsep evolusi yang saat ini paling dikenal adalah milik Charles Darwin. Menurut Darwin seleksi alam memegang peranan penting dalam sejarah perkembangan makhluk hidup atau seleksi alam adalah faktor pengarah evolusi.
Secara garis besar, teori evolusi Darwin dapat ditarik kesimpulan berupa 2 hal, yaitu:
- Konsep perubahan secara evolusi
- Konsep terjadinya seleksi alam
Teori evolusi Darwin menolak bahwa makhluk hidup terjadi karena suatu penciptaan yang mendadak dan perwujudannya sama selama menghuni bumi. Menurut Darwin bentuk makhluk hidup senantiasa berubah, artinya makhluk hidup yang sekarang ada berasal dari makhluk sebelumnya dengan mengalami perubahan setahap demi setahap. Selanjutnya disebutkan juga bahwa "natural selection" atau seleksi alam merupakan faktor penentu arah dari perubahan yang terjadi dan sekaligus merupakan faktor penuntun evolusi.
1. Konsep Perubahan secara Evolusi
Konsep Darwin tentang konsep perubahan melalu evolusi didasari dari prinsip-prinsip yang dianggap mampu memberi petunjuk tentang evolusi adalah sebagai berikut- Adanya variasi diantara individu-individu dalam satu keturunan.
- Adanya pengaruh penyebaran geografi
- Adanya fosil-fosil di berbagai lapisan batuan bumi.
- Adanya homologi antara organ berbagai jenis makhluk hidup.
- Adanya perbandingan perkembangan embrio.
2. Konsep Seleksi Alam
Konsep darwin tentang seleski alam berasal dari beberapa petunjuk tentang evolusi seperti berikut ini:- Fertilitas makhluk hidup yang tinggi.
- Jumlah individu yang hampir tidak berubah.
- Adanya perjuangan untuk hidup.
- Adanya keanekaragaman dan hereditas.
- Seleksi alam.
- Keadaan lingkungan yang senantiasa berubah.
Petunjuk-petunjuk Evolusi
Sama seperti pertanyaan yang selalu berputar-putar, teori evolusi juga hingga kini masih terus diperdebatkan para ahli. Mereka menyatakan beberapa fakta yang mampu menjadi petunjuk dari adanya evolusi makhluk hidup, adalah sebagai berikut:
1. Adanya Variasi Antar Individu Dengan Spesies Yang Sama
Pernahkah kalian melihat orang kembar ? Walaupun kedua orang itu kembar pasti ada yang membedakan satu dengan yang lain, seperti namanya misalnya atau sifatnya. Namun nama bukan sesuatu yang dapat dilihat secara fisik namun sifat setiap orang dapat mencerminkan kebiasaan dan kehidupannya. Meskipun memiliki kembar identik melalui perbedaan sifat dapat dipastikan secara fisik pasti memiliki perbedaan, bahkan tetesan hujan yang terlihat sama saja memiliki perbedaan. Variasi antar individu pada satu spesies dapat disebabkan dari banyak faktor, seperti makanan, suhu ataupun tinggi rendahnya suatu daerah.
2. Fosil Merupakan Petunjuk Adanya Evolusi
Saat ini jejak keberadaan makhluk hidup lain sangat mudah ditemukan melalui kerangka, makhluk hidup baik hewan dan manusia memiliki tulang, dan tulang tidak dapat hancur meski tersimpan lama di dalam tanah. Melalui penemuan fosil di kerak bumi kita dapat mengenali bagaimana ciri-ciri makhluk hidup jaman dulu. Kehidupan masa lampau berbeda dengan masa sekarang. Ini dapat dibuktikan dengan adanya perbedaan struktur antara tubuh hewan yang telah menjadi fosil dengan yang masih ada sekarang.
Salah satu contoh perubahan atau evolusi makhluk hidup dapat dilihat pada fosil kuda. Pada prinsipnya perubahan dari nenek moyang kuda menuju bentuk kuda yang sekarang dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Bertambahnya ukuran badandarisebesar kucingsampaibentuk yang sekarang.
- Semakin besar dan panjangnya kepala serta leher.
- Adanya perubahan dari geraham depan (premolar) dan geraham (molar) dari ukuran kecil menjadi besar.
- Semakin panjangnya seluruh anggota tubuh.
- Jumlah jari kaki mengalami reduksi dari 5 menjadi 1, yaitu jari tengah dan bentuknya semakin panjang.
3. Anatomi Komparativa
Bukti adanya evolusi yang berikutnya adalah dari Anatomi. Melalui anatomi kita dapat melihat adanya persamaan struktur organ berbagai organisme. Ketika kita mengamati berbagai organisme kita akan melihat adanya organ yang memiliki asal sama namun bentuk dan fungsinya berbeda, disamping itu ada juga organ yang memiliki asal berbeda namun memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
Organ yang memiliki asal yang sama tapi dalam perkembangannya mengalami perubahan struktur serta disebut sebagai homologi.
Contoh organ yang bersifat homologi adalah tangan manusia dengan sayap burung. Organ yang memiliki asal berbeda namun memiliki struktur serta fungsi yang sama disebut sebagai analogi, contoh analogi adalah sayap kupu-kupu dengan sayap burung atau sayap burung dengan sayap kelelawar.
4. Embriologi Komparativa
Embriologi Komparativa disini maksudnya perubahan evolusi makhluk hidup sejak perkembangan embrionya. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa organisme melakukan perkembangbiakan. Dalam perkembangan suatu organisme zigot hasil pembuahan sperma dengan ovum akan berkembang dan menjadi morula kemudian blastula dan berkembang menjadi gastrula hingga akhirnya akan mengalami differensiasi membentuk organ-organ tubuh.
Adanya persamaan dan perbedaan dalam perkembangan embrio menjadi individu ini menunjukkan bahwa hubungan kekerabatan antar organisme yang dapat menjadi petunjuk adanya evolusi.
Menurut Van Baer mengatakan pendapatnya bahwa:
- Sifat-sifat umum organisme akan muncul terlebih dahulu daripada sifat yang khusus.
- Perkembangan sifat dimulai dari yang umum menuju yang khusus.
- Binatang yangsatu akan memisah secara progresif dari binatang yang lain
- Dalam perkembangannya, hewan-hewan memiliki bentuk embrio yang serupa, namun dewasanya berbeda.
Ernest Haeckel juga berpendapat bahwa ada peristiwa ontogeni yang serupa dengan filogeni atau bisa dikatakan bahwa ontogeni merupakan perulangan dari filogeni. Dari sini dia mengemukakan teori rekapitulasi atau teori biogenesis.
5. Peristiwa Domestikasi atau Penjinakan
Dengan adanya domestikasi atau penjinakan, manusia dapat mengubah tumbuhan atau hewan yang liar menjadi lebih bermanfaat setelah melalui beberapa tahapan dan generasi. Oleh karena itu proses domestikasi ini juga dapat menjadi petunjuk adanya mekanisme evolusi makhluk hidup.
6. Petunjuk Alat-Alat Tubuh yang Rudimenter atau Tersisa
Dengan adanya alat-alat tubuh yang mengalami rudimenter dapat dianggap sebagai bukti adanya proses evolusi karena sebenamya sifat alat ini yang pada hakekatnya sudah tidak berguna lagi namun ternyata masih dijumpai.
Contoh-contoh organ yang mengalami rudimenter adalah sebagai berikut:
- Pada manusia, seperti adanya apendiks (usus buntu),otot penggerak telinga, tulang ekor.
- Pada Burung kiwi, seperti adanya bangunan sisa sayap yang sudah tak berfungsi.
- Pada Paus, seperti saat embrio paus memiliki gigi pada rahangnya, namun setelah lahir gigi tersebut mengalami rudimenter,selain itusaat embrio juga memiliki lapisan tubuh yang memiliki rambut dan juga mengalami rudimenter setelah lahir.
7. Petunjuk secara Biokimia
Kandungan zat dari masing-masing individu dapat dijadikan sebagai petunjuk evolusi, hal ini dikarenakan semakin memiliki banyak kandungan yang sama artinya memiliki hubungan kekerabatan yang dekat. Salah satu percobaan yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kekerabatan adalah uji presipitin. Uji presipitin dilakukan oleh Natael yang ditandai dengan adanya endapan pada suatu reaksi antigen-antibodi. Banyak sedikitnya endapan yang terbentuk mampu dijadikan petunjuk jauh dekatnya sistem kekerabatan yang ada.
Baca juga
- 1 Bagaimana Cara Menghitung Frekuensi Gen dalam Populasi
- 2 Cara Menghitung Frekuensi Gen yang Tertaut Kromosom Seks
- 3 Bagaimana Cara Menghitung Frekuensi Multiple Alel
- 4 Jenis-Jenis Evolusi dan Perkembangan Teori Evolusi
- 5 Perubahan Perbandingan Frekuensi Gen pada Populasi
- 6 Konsep Evolusi menurut Darwin
- 7 Frekuensi Gen dan Alel dalam Populasi
- 8 Hubungan Mutasi dengan Proses Evolusi
- 9 Hukum dan Teori Hardy-Weinberg Tentang Genetik Dalam Populasi