Makna dan Pengertian Menghargai Persamaan Kedudukan Warga Negara Indonesia dan Peran Lembaga Keagamaan

Table of Contents

Persamaan Kedudukan Warga Negara

Negara Indonesia adalah negara yang majemuk. Itu berarti negara Indonesia memiliki keanekaragaman ras, agama, gender atau jenis kelamin, golongan, budaya, dan suku.


Dalam keanekaragamannya, bangsa Indonesia mempunyai persamaan kedudukan yaitu sebagai warga negara Indonesia.


Kita tentu masih ingat semboyan bangsa Indonesia. Ya, Semboyan bangsa Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika.


Arti Bhinneka Tunggal Ika adalah berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

Sesuai dengan semboyan bangsa Indonesia, maka perbedaan pada diri bangsa Indonesia harusnya tidak dianggap sebagai sebuah ancaman melainkan lebih sebagai sebuah anugerah.


Selain itu, melalui meningkatkan persatuan dan kesatuan di antara semua komponen bangsa dengan saling menghormati persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan ras, agama, gender, golongan, budaya, dan suku. Maka, dapat tercipta keserasian hidup antarkomponen bangsa atau warga negara Indonesia.



Bentuk Sikap Saling Menghargai Antarwarga Negara Indonesia


Bagaimanakah bentuk sikap saling menghargai antarwarga negara Indonesia tanpa membedakan ras, agama, gender atau jenis kelamin, golongan, budaya dan suku ?


1. Saling Menghargai Tanpa Membedakan Ras


Apa yang dimaksud dengan Ras ?

Ras adalah golongan bangsa yang memiliki ciri-ciri fisik tertentu atau tubuh yang khas dan tertentu.

Kekhasan yang dimaksud pada pengertian Ras, terletak pada warna kulit, bentuk mata, bentuk hidung, dan warna rambut.


Seseorang dengan ras tertentu terkadang mendapat perlakuan menguntungkan atau merugikan. Padahal, Indonesia adalah negara yang terdiri dari banyak ras seperti
  1. Ras keturunan Tionghoa atau etnis Tionghoa
  2. Ras keturunan Belanda atau etnis Belanda
  3. Ras keturunan Arab atau etnis Arab

Di Indonesia terdapat banyaknya ras, karena warga negara dan penduduk Indonesia tersusun dari orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan oleh undang-undang.


Demi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, maka kita sebagai warga negara Indonesia, hendaknya tidak mempermasalahkan perbedaan ras yang bisa mengancam disintegrasi bangsa.


Kita perlu sadari bahwa semua manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki kedudukan sama. Oleh karena itu, apapun rasnya baik, hitam, putih, sawo matang, dan sebagainya harus memperoleh perlakuan yang sama dalam segala bidang.


Pada dasarnya semua warga negara Indonesia sama, baik orang pribumi maupun bukan pribumi. Semuanya mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam mewujudkan kejayaan bangsa dan negara Indonesia di mata dunia internasional. Sebab itu, kita harus saling menghormati dan saling menghargai.



2. Saling Menghargai Tanpa Membedakan Agama

Negara Indonesia menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaan yang dianutnya.


Dengan adanya kemerdekaan dalam beragama, negara Indonesia mengakui terdapat enam agama saat ini yaitu agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.


Pemerintah juga membentuk lembaga keagamaan dengan tujuan untuk menjaga kerukunan antarumat beragama yang berbeda. Lembaga keagamaan bertugas untuk mengatur, mengurus, serta membahas dan menyelesaikan segala masalah yang menyangkut keagamaan.


Adapun fungsi dari lembaga keagamaan sebagai berikut.
  1. Tempat untuk membahas dan menyelesaikan segala masalah yang menyangkut keagamaan
  2. Media menyampaikan gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan umat dan bangsa
  3. Wahana silaturahmi yang dapat menumbuhkan rasa persaudaraan dan kekeluargaan
  4. Tempat berdialog antara sesama anggota dan antarkelompok agama.

Sikap saling menghargai antarwarga negara tanpa membedakan agama hanya dapat dibina dalam lingkungan kehidupan masyarakat dengan suasana sebagai berikut.
  1. Toleransi antarumat beragama
  2. Kemerdekaan beragama dilaksanakan dengan adil dan benar
  3. Menumbuhkan kerukunan dalam pergaulan
  4. Menumbuhkan saling pengertian dalam pergaulan
  5. Tidak bersikap reaktif dan menentang

Selain itu ada juga bentuk sikap saling menghargai tanpa membedakan agama yang dapat ditunjukkan oleh warga negara Indonesia seperti berikut.
  1. Memberi kesempatan kepada pemeluk agama lain yang akan melaksanakan kegiatan keagamaannya dan tidak mengganggu atau mengacaukan kegiatan keagamaan agama lain.
  2. Saling membantu dalam bidang kemanusiaan atau sosial, seperti gotong royong, dan membantu korban bencana.
  3. Mengadakan musyawarah wakil-wakil agama yang berbeda secara mandiri maupun dengan pihak pemerintah demi kepentingan bersama


3. Saling Menghargai Tanpa Membedakan Gender

Gender adalah sebutan lain untuk menyebut jenis kelamin manusia. Pada dasarnya gender terbagi menjadi dua, yaitu laki-laki dan perempuan.


Pada zaman dahulu, diskriminasi gender dapat kita temukan terjadi di masyarakat. Hal ini dikaitkan dengan kekuatan fisik, sifat, dan kemampuan yang berbeda antara laki-laki dan perempuan.


Pada dasarnya setiap warga negara baik laki-laki maupun perempuan, memiliki kedudukan yang dan hak yang sama. Seperti, hak untuk duduk di lembaga pemerintahan atau berbagai bidang kehidupan lainnya. Oleh karena itu, diskriminasi gender harus kita hilangkan.


Sama juga, bahwa laki-laki dan perempuan memiliki akses yang sama dalam bidang politik, sosial, dan ekonomi. Sudah sepantasnya warga negara Indonesia(laki-laki/perempuan) saling menghargai persamaan kedudukannya tanpa membedakan gender. Dalam melaksanakan haknya, perempuan tidak boleh mengorbankan kodratnya sebagai wanita.


Sikap saling menghargai antarwarga negara tanpa membedakan gender dapat ditunjukkan dalam beberapa bentuk sikap sebagai berikut.
  1. Memberikan kesempatan kepada kaum perempuan untuk ikut berkompetisi dalam pemilihan umum.
  2. Menerima dengan lapang dada atas 30 keterwakilan perempuan dalam pendirian dan pembentukan partai politik serta 30% keterwakilan perempuan di Dewan Perwakilan Rakyat


4. Saling Menghargai Tanpa Membedakan Golongan Sosial

Yang dimaksud dengan golongan sosial adalah suatu kesatuan manusia yang ditandai dengan ciri-ciri tertentu serta mempunyai ikatan identitas.


Golongan sosial juga dapat kita artikan sebagai sekumpulan orang-orang yang berdasarkan atas beberapa hal yang merasa satu kesatuan hingga tiap-tiap anggota menumbuhkan dan mengidentifikasi diri sendiri.


Contoh golongan sosial adalah, golongan wanita, golongan pria, golongan buruh, dan golongan pemuda.


Di Indonesia terdapat banyak golongan sosial, baik yang berbasis agama, profesi, partai politik, tingkat pendidikan, dan organisasi.


Pada dasarnya semua golongan memiliki kedudukan yang sama yaitu sebagai warga negara Indonesia. Oleh karena itu, setiap golongan diharapkan menposisikan dirinya sejajar dengan golongan lain dan saling melengkapi satu sama lain, tanpa memandang dari golongan sosial mana ia berasal.


Tidak ada golongan dalam masyarakat yang menganggap golongannya yang paling benar atau baik dan tidak menganggap golongan lainnya salah atau buruk. Setiap golongan akan saling menghargai, sehingga akan timbul suasana damai dalam masyarakat.



5. Saling Menghargai Tanpa Membedakan Budaya

Di wilayah Indonesia ada sekitar tiga ratus suku bangsa dengan kebudayaan masing-masing yang berbeda.


Semua suku bangsa atau etnis dengan bahasa daerah masing-masing berhak mengembangkan kebudayaan selaras dengan nilai-nilai harkat dan martabat kemanusiaan yang luhur.


Dalam UUD 1945 dikatakan bahwa identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan perkembangan zaman dan peradaban. Ini artinya bahwa pengembangan budaya dan hak masyarakat tradisional selaras dengan nilai-nilai peradaban.


Menurut pendapat Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, disebutkan bahwa kebudayaan adalah semua hasil cipta, rasa dan karsa manusia.


Faktor utama yang mempengaruhi pembentukan kebudayaan adalah, lingkungan, pertemuan antarbangsa, dan kepercayaan yang kuat dan mengakar Di Indonesia pada berbagai macam kebudayaan, baik yang berasal dari budaya daerah maupun budaya bangsa lain.


Setiap warga negara Indonesia hendaknya menyadari bahwa perbedaan budaya dapat menambah kekayaan khasanah budaya nasional dan bukan sebagai faktor yang akan memecah-belah persatuan bangsa. Sebab itu, kita harus saling menghargai persamaan kedudukan sebagai warga negara Indonesia tanpa mempermasalahkan perbedaan budaya yang ada.



6. Saling Menghargai Tanpa Membedakan Suku


Apa yang dimaksud dengan suku ?

Suku adalah golongan bangsa sebagai bagian dari bangsa yang lebih besar.


Suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang memiliki ikatan, kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan.


Kebahagiaan hidup dapat dicapai jika dalam kehidupan antarsuku bangsa terdapat keselarasan, keserasian, dan keseimbangan.

Keserasian dalam hidup artinya ada kesesuaian diri dengan berbagai lingkungan.


Upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh warga negara Indonesia dalam membina keserasian antarsuku bangsa adalah seperti berikut.
  1. Menciptakan suasana damai, aman, dan tenteram dalam pergaulan hidup
  2. Saling menghormati dan menghargai hak-hak orang lain
  3. Tenggang rasa dan tepa selira
  4. Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan

Demikianlah berbagai gambaran sikap saling menghargai persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan perbedaan ras, agama, gender atau jenis kelamin, golongan, budaya dan suku.


Sikap saling menghargai adalah suatu sikap yang mempunyai arti penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.


Berikut ini adalah sikap saling menghargai persamaan kedudukan warga negara tersebut seperti berikut.
  1. Dalam kehidupan bermasyarakat, kedudukan setiap warga negara adalah sama, yaitu menjadi anggota masyarakat yang memiliki hak dan kewajiban sama tanpa harus dibeda-bedakan. Persamaan kedudukan warga negara tersebut dapat mempererat persatuan dan kesatuan bangsa
  2. Menghargai persamaan kedudukan dapat menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia
  3. Menghargai persamaan kedudukan dapat menumbuhkan dan mengembangkan sikap tenggang rasa dan tepa selira. Sikap tenggang rasa dapat diartikan sebagai sikap menghargai dan menghormati perasaan orang lain. Tepo seliro berarti merasakan perasaan atau beban pikiran orang lain sehingga tidak menyinggung perasaan orang lain


Peran Lembaga Keagamaan

Lembaga-lembaga keagamaan di Indonesia memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunan kehidupan diri, masyarakat, bangsa dan negara.


Bentuk ini adalah peran lembaga keagamaan, yaitu seperti berikut.
  1. Bagi kehidupan pribadi
    Ditinjau dari kehidupan pribadi, lembaga keagamaan berperan untuk meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Bagi kehidupan masyarakat
    Ditinjau dari kehidupan masyarakat, lembaga keagamaan berperan untuk membina kerukunan antarumat beragama dan kerja sama dalam masalah yang bersifat kemanusiaan.
  3. Bagi kehidupan berbangsa, dan bernegara
    Ditinjau dari kehidupan berbangsa dan bernegara, maka lembaga keagamaan berperan untuk membina kerukunan antarumat beragama dan menyelesaikan masalah intern umat seagama.