Pengertian, Peran, dan Ciri-Ciri Kehidupan Kota
Pengertian Kota
Pengertian kota sendiri telah tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu sejalan dengan perkembangan kebudayaan manusia.
Ketika zaman peradaban batu atau Paleolitikum, istilah kota diartikan sebagai gua-gua atau lembah di mana manusia purba tinggal dan terlindung dari pengaruh cuaca dan binatang buas.
Setelah pola peradaban manusia mulai mengenal sistem pertanian tradisional atau lebih dikenal sebagai pertanian primitif, di mana penduduk mulai mengenal sistem bercocok tanam dan hidup menetap dengan membangun rumah-rumah, terutama di daerah dataran atau di lembah-lembah sungai yang subur maka istilah kota lebih ditujukan pada kawasan-kawasan tersebut.
Dalam catatan sejarah, kota-kota tua yang terletak di lembah sungai diantaranya adalah sebagai berikut.
- Lagash, Ur, dan Uruk di Mesopotamia (Lembah Sungai Euphrat dan Tigris)
- Memphis dan Thebes di lembah Sungai Nil
- Mohenjodaro dan Harappa di lembah Sungai Indus
- Cheng-Chon dan An-Yang di lembah Sungai Huang-Ho
Setelah periode pertumbuhan kota-kota tersebut, mulailah bermunculanlah kota-kota lain di muka bumi. Tapi pada dasarnya kota-kota tersebut tumbuh dan berkembang dari wilayah desa.
Pada dasarnya kota adalah wilayah di permukaan bumi yang sebagian besar wilayahnya tertutup oleh fenomena dan gejala sosial hasil rekayasa manusia, serta merupakan areal konsentrasi penduduk dengan mata pencarian di luar sektor agraris.
Pengertian Menurut Para Ahli
Secara umum agar lebih terperinci, berikut ini disajikan pengertian kota menurut beberapa tokoh atau ahli.
Pengertian Kota Menurut R. Bintarto
Menurut R. Bintarto kota merupakan sebuah bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alamiah yang cukup besar dan corak kehidupan yang bersifat heterogen dan materialistik dibandingkan dengan daerah di sekitarnya.
Pengertian Kota Menurut Grunfeld
Menurut Grunfeld kota merupakan suatu permukiman dengan kepadatan penduduk yang lebih besar dibanding kepadatan wilayah nasional, dengan struktur mata pencarian nonagraris, dan sistem penggunaan tanah yang beraneka ragam, dan ditutupi oleh gedung-gedung tinggi yang lokasinya sangat berdekatan.
Pengertian Kota Menurut Burkhard Hofmeister
Menurut Burkhard Hofmeister kota adalah suatu pemusatan keruangan dari tempat tinggal dan tempat kerja manusia.
Kegiatan utama di kota bergerak di sektor sekunder seperti industri dan perdagangan, serta di sektor tersier seperti jasa dan pelayanan masyarakat, pembagian kerja yang khusus, pertumbuhan penduduknya sebagian besar disebabkan tambahan kaum pendatang, serta mampu melayani kebutuhan barang dan jasa bagi wilayah yang jauh letaknya.
Ciri-Ciri Kehidupan Kota
Sebagai suatu kawasan atau region, wilayah perkotaan memiliki ciri-ciri, baik dari segi pola tata guna lahan, kondisi fisik, maupun sosial budaya masyarakatnya.
Berikut ini saya sajikan secara rinci, ciri-ciri kehidupan kota
- Masyarakat kota lebih mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan sosial, karena adanya keterbukaan terhadap pengaruh dari luar.
- Masyarakat kota bersifat gesellschaft atau patembayan, di mana kepentingan individu lebih menonjol, sedangkan solidaritas dan kegiatan gotongroyong semakin lemah.
- Adanya pelapisan sosial ekonomi, seperti perbedaan tingkat penghasilan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan.
- Adanya jarak sosial dan kurangnya toleransi sosial antarwarganya.
- Adanya penilaian yang berbeda-beda terhadap suatu masalah dengan pertimbangan perbedaan kepentingan, situasi, dan kondisi kehidupan. Sistem pembagian kerja di kota sangat jelas menurut keterampilan dan keahlian masing-masing.
- Warga kota umumnya sangat menghargai waktu.
- Cara berpikir serta bertindak warga kota terlihat lebih rasional dan berprinsip ekonomis.
- Terdapat keteraturan kehidupan sosial sebagai pendukung kehidupan hukum.
- Masyarakat kota lebih mengenal hukum negara dibanding hukum adat.
Peran Kota terhadap Lokasi Pusat Kegiatan, Tata Ruang, Sistem Pengangkutan, dan Perhubungan Kota
Keterkaitan antara kota dan lokasi pusat kegiatan, tata ruang, sistem pengangkutan, dan perhubungan kota telah berkembang dan memiliki peranan sebagai berikut.- Pusat permukiman penduduk.
- Sebagai pusat kegiatan ekonomi, diantaranya:
- pusat sirkulasi modal dan keuangan
- pusat kegiatan transportasi
- pusat kegiatan konsumsi dan produksi
- pusat kegiatan pemasaran dan perdagangan
- pusat perindustrian
- Pusat kegiatan sosial budaya, diantaranya:
- pusat kegiatan kesenian
- pusat pendidikan
- pusat fasilitas-fasilitas masyarakat yang lain, seperti kesehatan, lembaga-lembaga sosial, dan keahlian.
- Pusat kegiatan politik dan administrasi pemerintahan.
Penduduk perkotaan di dunia antara tahun 1920 hingga 1980 telah bertambah sebanyak lima kali lipat, dari 360 juta menjadi 1.807 juta orang.
Menurut perkiraan PBB, tahun 2000 penduduk perkotaan akan bertambah 78 persen sehingga mencapai 3.208 juta orang.
Ini memperlihatkan bahwa pertumbuhan yang amat pesat jika dibandingkan dengan penduduk perdesaan yang diperkirakan hanya bertambah sekitar 19 persen pada tahun 2000.
Artikel Terkait
- 1 Pengertian Desa dan Penyebutan Desa Beberapa Wilayah Di Indonesia
- 2 Karakteristik Wilayah Perdesaan
- 3 Pola Persebaran dan Permukiman Desa dan Kaitannya dengan Bentang Alam
- 4 Peranan, Masalah, Faktor Yang Menghambat Pembangunan Desa, Dan Upayah Mengurangi Faktor Penghambat Pembangunan Desa
- 5 Perkembangan dan Kemampuan Masyarakat Dalam Mengelola Potensi Desa
- 6 Pengertian, Peran, dan Ciri-Ciri Kehidupan Kota
- 7 Ciri-ciri Pola Tata Ruang dan Teori Struktur Penggunaan Lahan Kota
- 8 Macam-macam Sistem Klasifikasi Kota
- 9 Pengertian, Penyebabnya, Pengaruh, Dampak, dan Upaya Pengendalian Urbanisasi
- 10 Pengertian, Faktor-Faktor yang Memengaruhi, dan Pengaruh Interaksi