Ciri-ciri Pola Tata Ruang dan Teori Struktur Penggunaan Lahan Kota

Table of Contents

Ciri-ciri Pola Tata Ruang di Perkotaan

Ciri-ciri pola tata ruang di perkotaan diantaranya adalah sebagai berikut.
  1. Tempat untuk memberi kehidupan kepada kelompok orang kurang luas
  2. Pola kehidupan daerah kota yang tidak bergantung pada tingkat kesuburan tanah
  3. Komunitas perkotaan lebih besar dibandingkan di desa
  4. Lokasi kota tidak terpengaruh oleh kesuburan tanah
  5. Daerah perkotaan hanya terdapat sedikit tanaman dan cenderung banyak bangunan
  6. Daerah perkotaan umumnya berlokasi di daerah strategis
  7. Udara perkotaan umumnya kurang segar karena terkena pencemaran udara akibat berdirinya pabrik-pabrik dan banyaknya kendaraan bermotor
  8. Penduduk kota lebih padat dan beragam dibanding penduduk desa
  9. Pola tata ruang daerah perkotaan telah diatur rapi, khususnya jalan-jalan, perkantoran, perumahan, dan pusat perdagangan


Teori Struktur Penggunaan Lahan Kota

Di dalam mengkaji struktur penggunaan lahan kota dikenal beberapa teori yang dikemukakan para ahli planologi dan perkotaan, diantaranya terbagi menjadi 3 teori yaitu
  1. Teori Konsentrik
  2. Teori Sektoral
  3. Teori Inti Ganda


a. Teori Konsentrik

Teori konsentrik dikemukakan oleh E.W. Burgess.


Menurut E.W. Burgess, daerah perkotaan dibagi menjadi lima wilayah, yaitu
  1. Pusat Daerah Kegiatan (PDK) sering juga disebut Central Busi ness District (CBD), dicirikan dengan adanya pusat pertokoan, kantor pos, bank, bioskop, dan pasar
  2. Wilayah transisi, ditandai oleh industri manufaktur, pabrik, dan pola penggunaan lahan yang merupakan pola campuran
  3. Wilayah permukiman masyarakat berpendapatan rendah
  4. Wilayah permukiman masyarakat berpendapatan menengah
  5. Wilayah permukiman masyarakat berpendapatan tinggi

Contoh kota yang berpola konsentrik, adalah London, Chicago, Kalkuta, Adelaide, dan sebagian besar kota-kota di Indonesia.



b. Teori Sektoral

Teori Sektoral dikemukakan oleh Homer Hoyt.


Menurut Homer Hoyt, unit-unit kegiatan di perkotaan tidak mengikuti zona-zona teratur secara konsentris, tetapi membentuk sektor-sektor yang sifatnya lebih bebas.


Dalam teori Homer Hoyt, Dia berpendapat bahwa:
  1. daerah-daerah yang memiliki harga tanah atau sewa tanah tinggi biasanya terletak di luar kota
  2. daerah-daerah yang memiliki sewa tanah dan harga tanah rendah merupakan jalur-jalur yang bentuknya memanjang dari pusat kota ke daerah perbatasan
  3. zona pusat adalah daerah pusat kegiatan

Contoh kota-kota yang berstruktur sektoral adalah California, Calgary, Alberta, dan Boston.



c. Teori Inti Ganda

Teori inti ganda dikemukakan oleh Harris dan Ullman.


Harris dan Ullman berpendapat bahwa keadaan tata ruang kota dapat dikelompok kan menjadi empat bagian, yaitu sebagai berikut.
  1. Inti Kota atau Core of City
    Inti Kota atau Core of City adalah wilayah kota yang digunakan sebagai pusat kegiatan, ekonomi, pemerintahan, dan kebudayaan
  2. Selaput Inti Kota
    Selaput inti kota adalah wilayah yang berada di luar inti kota sebagai akibat dari tidak tertampungnya kegiatan dalam kota
  3. Kota Satelit
    Kota satelit adalah suatu daerah yang memiliki sifat perkotaan dan pusat kegiatan industri
  4. Suburban
    Suburban adalah daerah sekitar kota yang berfungsi sebagai daerah permukiman