Pengertian, Ketentuan, Metode, dan Pertimbangan Proyeksi Peta

Table of Contents

Bumi yang menyerupai sebuah bola ternyata memperlihatkan bentuk permukaan yang tidak rata dan beraturan.


Ada bagian muka Bumi yang merupakan dataran, bagian yang tinggi seperti punggungan, perbukitan, kubah, dan pegunungan, serta bagian yang rendah, seperti lembah, cekungan atau depresi, palung, dan sebagainya.


Bentuk muka Bumi yang tidak beraturan mengakibatkan timbulnya kesulitan dalam perhitungan hasil pengukuran langsung di lapangan untuk digambarkan pada bidang datar sebagai sebuah peta.


Berdasarkan masalah di atas, kita memerlukan bidang lain yang teratur yang mendekati bentuk muka Bumi yang sebenarnya. Bidang ini kemudian dinamakan Elipsoida.


Bidang ellipsoida dengan skala, jarak, dan luas tertentu dianggap sebagai bentuk matematis dari muka Bumi dan dijadikan dasar dalam proyeksi peta.



Proyeksi Peta

Proyeksi peta adalah suatu sistem yang memperlihatkan keterikatan antara posisi titik-titik di bumi dan di peta.


Di dalam sebuah bangunan suatu proyeksi peta, Bumi biasanya digambarkan sebagai bola dengan jari-jarinya (R) sebesar 6.370,283 km dan volume elipsoida sama dengan volume bola.


Menurut Arthur H. Robbinson (1963) esensi proyeksi peta adalah penyajian bidang lengkung ke bidang datar atau bidang konvensional.


Pada kenyataannya, penggambaran bidang lengkung pada globe atau bola bumi, tidak dapat dibentangkan begitu saja menjadi bidang datar tanpa mengalami perubahan dan penyimpangan atau distorsi.


Untuk mengurangi tingkat distorsi, diperlukan proyeksi peta.


Bidang Elipsoida Bumi

Ketentuan Proyeksi Peta

Beberapa ketentuan umum dalam proyeksi peta, antara lain adalah sebagai berikut:
  1. Bentuk yang diubah harus tetap
  2. Luas permukaan yang diubah harus tetap
  3. Jarak antara satu titik dengan titik lainnya di atas permukaan yang diubah harus tetap
  4. Sebuah peta yang diubah tidak mengalami penyimpangan arah

Untuk dapat memenuhi keempat persyaratan dalam mengubah bidang lengkung menjadi sebuah bidang datar tersebut merupakan hal yang tidak mungkin.


Apabila dipenuhi salah satu persyaratan, persyaratan lainnya pasti terabaikan dan akibatnya timbullah berbagai macam jenis proyeksi peta yang dikembangkan oleh para kartograf, dasar pertimbangan, seperti

  1. Proyeksi Azimuth
  2. Kerucut
  3. Silinder
  4. Goode Homolosin
  5. Homolografis
  6. Dan masih banyak lagi


Metode Proyeksi Peta

Secara umum metode proyeksi peta dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu
  1. Proyeksi Langsung atau Direct Projection
  2. Proyeksi Double


1. Proyeksi Langsung (Direct Projection)

Proyeksi langsung atau direct projection adalah metode transformasi atau penggambaran obyek geografis secara langsung dari bidang elipsoida bidang proyeksi, seperti kertas (bidang datar), silinder, atau kerucut.



2. Proyeksi Double

Projeksi Double adalah transformasi atau penggambaran obyek geografis secara bertingkat, dari bidang elipsoida bidang bola kemudian bidang bola ke bidang proyeksi.


Berikut ini adalah pemilihan jenis proyeksi yang digunakan sangat bergantung pada dua hal berikut ini.
  1. Bentuk, letak, dan luas daerah yang dipetakan
  2. Ciri-ciri tertentu atau ciri-ciri asli yang akan dipertahankan
Proyeksi Sinusoidal

Pertimbangan Dalam Sistem Klasifikasi Proyeksi Peta

Saat ini banyak sekali jenis proyeksi peta karena berbagai dasar pertimbangan.


Beberapa dasar pertimbangan dalam sistem klasifikasi proyeksi peta dapat digolongkan menjadi
  1. Pertimbangan Ekstrinsik, termasuk di dalamnya Bidang Proyeksi, Persinggungan, dan Posisi Sumbu Simetri terhadap Bidang Proyeksi
  2. Pertimbangan Intrinsik, termasuk di dalamnya Sifat-Sifat Asli, dan generasi


a. Pertimbangan Ekstrinsik

Berdasarkan pertimbangan ekstrinsik, proyeksi dibedakan atas tiga, yaitu
  1. Bidang Proyeksi
  2. Persinggungan
  3. Posisi Sumbu Simetri terhadap Bidang Proyeksi


1. Bidang Proyeksi

Berdasarkan proyeksi yang digunakan dapat dibedakan ke dalam tiga jenis proyeksi, yaitu sebagai berikut.
  1. Sistem proyeksi azimuthal atau zenithal projection, yang menggunakan bidang datar atau sehelai kertas sebagai bidang proyeksi.
  2. Sistem proyeksi kerucut atau conical projection
  3. Sistem proyeksi silinder atau mercator projection
Jenis-Jenis Proyeksi

2. Persinggungan

Ditinjau dari segi persinggungannya, proyeksi peta dapat dibedakan ke dalam tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
  1. Tangen
    Tangen adalah ketika bola bumi bersinggungan dengan bidang proyeksi
  2. Secan
    Secan adalah apabila bola bumi berpotongan dengan bidang proyeksi.
  3. Polysuperficial
    Polysuperficial artinya yang terdiri atas banyak bidang proyeksi

Jenis-Jenis Proyeksi Berdasarkan Titik Persinggungan

3. Posisi Sumbu Simetri terhadap Bidang Proyeksi

Ditinjau dari posisi sumbu simetri terhadap bidang proyeksi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
  1. Proyeksi normal (Ortho Projection)
    Proyeksi normal atau Ortho Projection adalah jenis proyeksi peta di mana sumbu simetri bidang proyeksi berimpit dengan sumbu bumi.
  2. Proyeksi miring (Oblique Projection)
    Proyeksi miring atau Oblique Projection adalah jenis proyeksi peta di mana sumbu simetri bidang proyeksi membentuk sudut miring dengan sumbu bumi.
  3. Proyeksi transversal (Tranversal Projection)
    Proyeksi Tranversal atau Tranversal Projection adalah jenis proyeksi peta di mana sumbu simetri bidang proyeksi dalam posisi tegak lurus sumbu Bumi atau terletak pada bidang ekuator.

Jenis-jenis Proyeksi Berdasarkan Posisi Sumbu Simetri Terhadap Bidang Proyeksi

b. Pertimbangan Intrinsik

Berdasarkan pertimbangan intrinsik, proyeksi dibagi menjadi dua, yaitu
  1. Sifat-Sifat Asli
  2. Generasi


1. Sifat-Sifat Asli

Dilihat dari sifat-sifat asli yang dipertahankan, sistem proyeksi peta dapat dibedakan ke dalam tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
  1. Proyeksi Ekuivalen
    Proyeksi Ekuivalen artinya dalam hal ini, luas daerah dipertahankan sama, artinya luas di atas peta sama dengan luas di atas muka bumi setelah dikalikan skala.
  2. Proyeksi Konform
    Proyeksi Konform artinya dalam hal ini, sudut-sudut dipertahankan sama.
  3. Proyeksi Ekuidistan
    Proyeksi Ekuidistan artinya dalam hal ini, jarak dipertahankan sama, artinya jarak di atas sama dengan jarak di atas muka bumi setelah dikalikan skala.


2. Generasi

Ditinjau dari generasinya dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
  1. Geometris, terdiri atas proyeksi perspektif atau proyeksi sentral.
  2. Matematis, dalam arti tidak dilakukan proyeksi, semuanya diperoleh dengan perhitungan matematis.
  3. Semi geometris, sebagian peta diproyeksikan secara geometris dan sebagian titik-titiknya didapat melalui perhitungan matematis.