Macam-macam Jenis Hujan dan Daerah Yang Jarang Terjadi Hujan
Macam-macam Jenis Hujan
Ada bermacam-macam jenis hujan yang dapat kita temukan saat ini. Berikut ini akan saya jelaskan macam-macam jenis hujan.
1. Hujan zenithal
Hujan zenithal, adalah hujan yang terjadi di daerah tropis, disebut juga hujan naik ekuatorial, biasa terjadi pada waktu sore hari setelah terjadi pemanasan maksimal antara pukul 14.00 sampai 15.00.
Pada daerah tropis selama setahun mengalami dua kali hujan zenithal, sedangkan daerah lintang 23½° LU/LS mengalami satu kali hujan zenithal.
Pada daerah tropis, daerah lintang 10° LU–10° LS, hujan zenithal terjadi bersamaan waktunya dengan kedudukan matahari pada titik zenitnya, atau beberapa waktu sesudahnya.
2. Hujan muson
Hujan muson adalah hujan yang terjadi di daerah-daerah muson.
Hujan zenithal di daerah muson mengalami perubahan karena daerah-daerah ini dipengaruhi oleh angin muson.
3. Hujan siklonal
Hujan siklonal adalah hujan yang terjadi karena udara panas naik disertai angin berputar atau cyclon.
Karena kondisi di atas dingin, udara menjadi jenuh, dan setelah itu terjadilah prosesi kondensasi yang menimbulkan awan dan akhirnya hujan siklonal terjadi.
4. Hujan musim dingin
Hujan musim dingin, adalah hujan yang terjadi di daerah-daerah subtropis.
Daerah subtropis di pesisir barat kontinen-kontinen, ketika musim dingin mengalami hujan, ketika matahari berada pada posisi nadir.
Yang termasuk dalam daerah hujan musim dingin adalah Portugal, Spanyol, Afrika Utara, Palestina, Mesopotamia, dan California Barat Daya.
5. Hujan musim panas
Hujan musim panas adalah hujan yang terjadi di daerah subtropis, di sekitar pesisir timur kontinen-kontinen.
Daerah yang termasuk dalam hujan musim panas terletak antara 30°– 40° LU/LS, yaitu sebelah tenggara Amerika Serikat, Argentina Utara, Uruguay, Cina Timur, Jepang, dan lain-lain.
6. Hujan frontal
Hujan frontal adalah hujan yang terjadi jika massa udara yang dingin dengan kekuatan besar memecah massa udara yang panas dan kemudian massa yang lebih ringan terangkat ke atas.
Pergolakan udara dengan pusaran-pusaran bergerak ke atas sehingga bertemulah massa udara panas dan dingin yang dibatasi oleh garis yang disebut garis front.
Di sekitar garis inilah terbentuk awan yang bergumpal dan bergerak ke atas dengan cepat sehingga terjadilah hujan lebat atau hujan frontal.
7. Hujan Pegunungan atau Hujan Orografis
Hujan pegunungan atau hujan orografis adalah hujan yang terjadi di daerah pegunungan, di mana udara yang mengandung uap air bergerak naik ke atas pegunungan.
Gerakan udara yang mengandung uap air bergerak naik ke atas
pegunungan akan menurunkan suhu udara, sehingga terjadi kondensasi dan turunlah hujan pada lereng yang berhadapan dengan arah datangnya angin.
Daerah Yang Jarang Turun Hujan
Terdapat beberapa daerah yang jarang turun hujan, daerah-daerah tersebut merupakan daerah di pedalaman benua, seperti- Gurun Sahara
- Gurun Gobi
- Daerah Tibet
- Semenanjung Arabia
- Pedalaman Persia
- Turkistan
- Bagian barat Afrika Selatan
- Sebagian daerah subtropis
Artikel Terkait
- 1 Komponen-Komponen Cuaca
- 2 Cara Mengukur Tekanan Udara dan Peristiwa-peristiwa Akibat Tekanan Udara
- 3 Bagaimana Cara Menyatakan, Mengukur dan Menentukan Arah Angin
- 4 Komponen dan Macam-macam Awan
- 5 Pengertian dan Cara Menghitung Kelembapan Udara Absolut dan Relatif
- 6 Pengertian Curah Hujan, Perbedaan Daerah Basah dan Daerah Kering, dan Zona iklim
- 7 Macam-macam Jenis Hujan dan Daerah Yang Jarang Terjadi Hujan
- 8 Mengenal Klasifikasi dan Tipe Iklim
- 9 Pembagian Iklim Menurut Koppen, Ciri-ciri Temperatur Menurut Koppen dan Ciri iklim di pegunungan menurut Koppen
- 10 Distribusi Curah Hujan dan Jenis Vegetasi Alam Berdasarkan Bentang Alam dan Iklim di Indonesia