Bagaimana Cara Menyatakan, Mengukur dan Menentukan Arah Angin

Table of Contents

Pengertian Angin

Perbedaan tekanan udara di satu tempat dengan tempat yang lain menyebabkan terciptanya aliran udara.


Pada dasarnya angin adalah penyebab dari perbedaan penyinaran matahari pada tempat-tempat yang berlainan di muka bumi.


Perbedaan temperatur menyebabkan timbulnya perbedaan tekanan udara.


Lalu bagaimana terciptanya angin ?

Aliran udara berlangsung dari tempat dengan tekanan udara tinggi ke tempat dengan tekanan udara yang lebih rendah. Udara yang bergerak inilah yang kita sebut sebagai angin.



Cara Menyatakan Arah Angin

Arah angin dapat kita ketahui melalui beberapa cara, salah satunya adalah dengan menggunakan bendera angin atau dengan menggunakan baling-baling angin.


Hingga saat ini telah ditemukan alat yang mampu mengukur arah dan kecepatan angin secara bersamaan.


Arah angin biasanya dinyatakan dalam derajat, dimana
  1. 360° atau 0° berarti angin utara
  2. 90° berarti angin timur
  3. 180° berarti angin selatan
  4. 270° berarti angin barat


Alat Pengukur Angin

Kecepatan angin dapat kita ukur dengan menggunakan alat yang disebut anemometer.


Ada anemometer mangkuk, yang terdiri atas bagian inti berupa tiga sampai empat mangkuk yang dapat berputar pada sumbu tegak lurus.


Mangkuk-mangkuk ini akan berputar jika bagian yang cekung ditiup angin.


Arah dan kecepatan angin pada suatu waktu dapat diketahui melalui anemometer dan hasil catatannya anemogram yang berupa skala.


Kegunaan Mengetahui Arah dan Kecepatan Angin

Salah satu kegunaan pengukuran arah dan kecepatan angin adalah untuk keperluan penerbangan dan navigasi.


Dengan mengetahui arah dan kecepatan angin di permukaan bumi, kita dapat menjadikan pedoman dalam menentukan arah dan panjang landasan pacu pesawat terbang, jumlah penumpang yang harus diangkut, serta bahan bakar yang diperlukan dalam penerbangan. Oleh karena itu penting untuk diadakan penyelidikan mengenai arah dan kecepatan angin pada lapisan udara atas.


Studi dan penelitian yang melakukan pembelajaran tentang angin biasa menggunakan balon udara yang diikuti arah geraknya dengan menggunakan alat theodolit.


Alat-alat pengukur angin

Theodolit adalah teropong yang berfungsi untuk mengukur sudut harizontal dan vertikal.

Dengan mengetahui kedudukan balon tiap menitnya, kita dapat juga mengetahui arah dan kecepatan angin pada ketinggian tertentu.


Metode seperti di atas ini hanya berlaku terbatas pada ketinggian 6 sampai 7 km.


Pengukuran di atas ketinggian 6 sampai 7 km dilakukan dengan alat yang disebut rawin.


Alat rawin terdiri atas balon yang lebih besar dan dilengkapi dengan reflektor atau pemancar radio.


Dalam penelitian-penelitian modern sekarang ini, satelit mempunyai peranan penting di dalam melakukan pengukuran pada lapisan-lapisan udara, termasuk penelitian tentang angin.



Hal-hal yang Mempengaruhi Kecepatan Angin

Kecepatan angin dipengaruhi oleh beberapa hal. Hal-hal tersebut antara lain adalah sebagai berikut.


1. Gradien barometrik

Gradien barometrik adalah angka yang menunjukkan besar perbedaan tekanan udara melalui dua garis isobar yang dihitung untuk tiap-tiap 111 km = 1° di ekuator.


Satuan jarak diambil dari 1° di ekuator yang panjangnya sama dengan 111 km atau 1/360 × 40.000 km = 111 km.


2. Hukum Stevenson

Hukum Stevenson menyatakan bahwa kecepatan angin bertiup berbanding lurus dengan gradien barometriknya.

Atau semakin besar gradien barometriknya semakin besar kecepatannya.


3. Relief permukaan bumi

Angin bertiup kencang ke daerah yang reliefnya rata serta tidak adanya rintangan dan sebaliknya.


4. Ada tidaknya pohon-pohon yang lebat dan tinggi

Kecepatan angin dapat dihambat oleh adanya pohon-pohon yang lebat dan tinggi.



Hukum Buys Ballot Tentang Arah Angin

Buys Ballot seorang meteorologi berkebangsaan Belanda membuat hukum mengenai arah angin.


Hukum Buys Ballot berbunyi Udara mengalir dari daerah bertekanan maksimum ke daerah bertekanan minimum. Arah angin akan membelok ke kanan di belahan bumi utara, serta membelok ke kiri di belahan bumi selatan.

Tahukah kamu !!!
Pembiasan arah angin dapat terjadi karena adanya rotasi bumi dari barat ke timur, serta bentuk bumi yang bulat.


Skala Beaufort Untuk Menentukan Kecepatan dan Kekuatan Angin

Kekuatan dan kecepatan angin dapat ditentukan dengan menggunakan skala Beaufort seperti pada tabel di bawah ini.


Skala Beaufort
Laju Angin (km/jam) Angka Beaufort dan Pengaruh Angin di Darat Istilah Resmi
Kurang dari 1,5 0 Tenang, asap naik vertikal Lemah
1,5–5 1 Arah angin terlihat pada asap, tetapi tidak pada penunjuk arah angin Lemah
6–11 2 Angin terasa di wajah, daun bergerak perlahan, penunjuk arah angin bergerak Lemah
13–20 3 Dedaunan dan ranting bergerak, bendera kecil terbuka Sepoi-sepoi
21–30 4 Debu dan kertas beterbangan, dahan kecil bergerak Sedang
31–39 5 Pepohonan kecil mulai bergoyang, ombak kecil tampak di perairan pedalaman Segar
40–50 6 Dedahanan besar bergerak, kawat telegraf mendengung, payung sulit dipegang Segar
51–62 7 Pohon besar bergoyang, sulit berjalan melawan angin Kuat
63–74 8 Ranting patah dari pohon, mobil terbelok di jalan Kencang
75–99 9 Kerusakan ringan pada bangunan (cerobong asap dan genting diterbangkan angin) Kencang
89–102 10 Pepohonan tumbang, bangunan rusak agak berat Sangat Kencang
103–116 11 Kerusakan berat meluas Sangat Kencang
117 atau lebih 12 Kerusakan berat meluas Topan
Sumber: Klimatologi Umum, ITB Bandung, 1995