Bagaimana Cara Menyatakan, Mengukur dan Menentukan Arah Angin
Pengertian Angin
Perbedaan tekanan udara di satu tempat dengan tempat yang lain menyebabkan terciptanya aliran udara.
Pada dasarnya angin adalah penyebab dari perbedaan penyinaran matahari pada tempat-tempat yang berlainan di muka bumi.
Perbedaan temperatur menyebabkan timbulnya perbedaan tekanan udara.
Aliran udara berlangsung dari tempat dengan tekanan udara tinggi ke tempat dengan tekanan udara yang lebih rendah. Udara yang bergerak inilah yang kita sebut sebagai angin.
Cara Menyatakan Arah Angin
Arah angin dapat kita ketahui melalui beberapa cara, salah satunya adalah dengan menggunakan bendera angin atau dengan menggunakan baling-baling angin.
Hingga saat ini telah ditemukan alat yang mampu mengukur arah dan kecepatan angin secara bersamaan.
Arah angin biasanya dinyatakan dalam derajat, dimana
- 360° atau 0° berarti angin utara
- 90° berarti angin timur
- 180° berarti angin selatan
- 270° berarti angin barat
Alat Pengukur Angin
Kecepatan angin dapat kita ukur dengan menggunakan alat yang disebut anemometer.
Ada anemometer mangkuk, yang terdiri atas bagian inti berupa tiga sampai empat mangkuk yang dapat berputar pada sumbu tegak lurus.
Mangkuk-mangkuk ini akan berputar jika bagian yang cekung ditiup angin.
Arah dan kecepatan angin pada suatu waktu dapat diketahui melalui anemometer dan hasil catatannya anemogram yang berupa skala.
Kegunaan Mengetahui Arah dan Kecepatan Angin
Salah satu kegunaan pengukuran arah dan kecepatan angin adalah untuk keperluan penerbangan dan navigasi.
Dengan mengetahui arah dan kecepatan angin di permukaan bumi, kita dapat menjadikan pedoman dalam menentukan arah dan panjang landasan pacu pesawat terbang, jumlah penumpang yang harus diangkut, serta bahan bakar yang diperlukan dalam penerbangan. Oleh karena itu penting untuk diadakan penyelidikan mengenai arah dan kecepatan angin pada lapisan udara atas.
Studi dan penelitian yang melakukan pembelajaran tentang angin biasa menggunakan balon udara yang diikuti arah geraknya dengan menggunakan alat theodolit.
Theodolit adalah teropong yang berfungsi untuk mengukur sudut harizontal dan vertikal.
Dengan mengetahui kedudukan balon tiap menitnya, kita dapat juga mengetahui arah dan kecepatan angin pada ketinggian tertentu.
Metode seperti di atas ini hanya berlaku terbatas pada ketinggian 6 sampai 7 km.
Pengukuran di atas ketinggian 6 sampai 7 km dilakukan dengan alat yang disebut rawin.
Alat rawin terdiri atas balon yang lebih besar dan dilengkapi dengan reflektor atau pemancar radio.
Dalam penelitian-penelitian modern sekarang ini, satelit mempunyai peranan penting di dalam melakukan pengukuran pada lapisan-lapisan udara, termasuk penelitian tentang angin.
Hal-hal yang Mempengaruhi Kecepatan Angin
Kecepatan angin dipengaruhi oleh beberapa hal. Hal-hal tersebut antara lain adalah sebagai berikut.
1. Gradien barometrik
Gradien barometrik adalah angka yang menunjukkan besar perbedaan tekanan udara melalui dua garis isobar yang dihitung untuk tiap-tiap 111 km = 1° di ekuator.
Satuan jarak diambil dari 1° di ekuator yang panjangnya sama dengan 111 km atau 1/360 × 40.000 km = 111 km.
2. Hukum Stevenson
Hukum Stevenson menyatakan bahwa kecepatan angin bertiup berbanding lurus dengan gradien barometriknya.
Atau semakin besar gradien barometriknya semakin besar kecepatannya.
3. Relief permukaan bumi
Angin bertiup kencang ke daerah yang reliefnya rata serta tidak adanya rintangan dan sebaliknya.
4. Ada tidaknya pohon-pohon yang lebat dan tinggi
Kecepatan angin dapat dihambat oleh adanya pohon-pohon yang lebat dan tinggi.
Hukum Buys Ballot Tentang Arah Angin
Buys Ballot seorang meteorologi berkebangsaan Belanda membuat hukum mengenai arah angin.
Hukum Buys Ballot berbunyi Udara mengalir dari daerah bertekanan maksimum ke daerah bertekanan minimum. Arah angin akan membelok ke kanan di belahan bumi utara, serta membelok ke kiri di belahan bumi selatan.
Pembiasan arah angin dapat terjadi karena adanya rotasi bumi dari barat ke timur, serta bentuk bumi yang bulat.
Skala Beaufort Untuk Menentukan Kecepatan dan Kekuatan Angin
Kekuatan dan kecepatan angin dapat ditentukan dengan menggunakan skala Beaufort seperti pada tabel di bawah ini.
Skala Beaufort | ||
---|---|---|
Laju Angin (km/jam) | Angka Beaufort dan Pengaruh Angin di Darat | Istilah Resmi |
Kurang dari 1,5 | 0 Tenang, asap naik vertikal | Lemah |
1,5–5 | 1 Arah angin terlihat pada asap, tetapi tidak pada penunjuk arah angin | Lemah |
6–11 | 2 Angin terasa di wajah, daun bergerak perlahan, penunjuk arah angin bergerak | Lemah |
13–20 | 3 Dedaunan dan ranting bergerak, bendera kecil terbuka | Sepoi-sepoi |
21–30 | 4 Debu dan kertas beterbangan, dahan kecil bergerak | Sedang |
31–39 | 5 Pepohonan kecil mulai bergoyang, ombak kecil tampak di perairan pedalaman | Segar |
40–50 | 6 Dedahanan besar bergerak, kawat telegraf mendengung, payung sulit dipegang | Segar |
51–62 | 7 Pohon besar bergoyang, sulit berjalan melawan angin | Kuat |
63–74 | 8 Ranting patah dari pohon, mobil terbelok di jalan | Kencang |
75–99 | 9 Kerusakan ringan pada bangunan (cerobong asap dan genting diterbangkan angin) | Kencang |
89–102 | 10 Pepohonan tumbang, bangunan rusak agak berat | Sangat Kencang |
103–116 | 11 Kerusakan berat meluas | Sangat Kencang |
117 atau lebih | 12 Kerusakan berat meluas | Topan |
Artikel Terkait
- 1 Komponen-Komponen Cuaca
- 2 Cara Mengukur Tekanan Udara dan Peristiwa-peristiwa Akibat Tekanan Udara
- 3 Bagaimana Cara Menyatakan, Mengukur dan Menentukan Arah Angin
- 4 Komponen dan Macam-macam Awan
- 5 Pengertian dan Cara Menghitung Kelembapan Udara Absolut dan Relatif
- 6 Pengertian Curah Hujan, Perbedaan Daerah Basah dan Daerah Kering, dan Zona iklim
- 7 Macam-macam Jenis Hujan dan Daerah Yang Jarang Terjadi Hujan
- 8 Mengenal Klasifikasi dan Tipe Iklim
- 9 Pembagian Iklim Menurut Koppen, Ciri-ciri Temperatur Menurut Koppen dan Ciri iklim di pegunungan menurut Koppen
- 10 Distribusi Curah Hujan dan Jenis Vegetasi Alam Berdasarkan Bentang Alam dan Iklim di Indonesia