Cara Menghitung Penjumlahan Vektor Mengenal Besaran Vektor dan Besaran Skalar
Besaran Vektor dan Besaran Skalar
Besaran dalam fisika secara umum dibedakan menjadi besaran vektor dan besaran skalar.
Besaran vektor adalah suatu besaran yang memiliki nilai dan juga arah. Contoh besaran vektor adalah pada gaya, tekanan, kecepatan, percepatan, momentum dan sebagainya.
Besaran skalar adalah suatu besaran yang mempunyai nilai tetapi tidak mempunyai arah. Contoh besaran skalar adalah suhu, volume, massa, dan sebagainya.
Untuk besaran skalar berlaku operasi-operasi aljabar, namun pada besaran vektor operasi-operasi aljabar tidak dapat digunakan.
Penulisan besaran vektor secara internasional disetujui dengan penulisan menggunakan tanda panah di atas lambang atau dicetak tebal sedangkan untuk besaran skalar dicetak biasa.
Pada gambar di atas ditunjukkan sebuah vektor gaya F sepanjang OA sebesar 5 cm. Setiap 1 cm menggambarkan gaya sebesar 4 N, maka besar gaya F = 5 cm x 4 N/cm = 20 N. Titik O disebut sebagai pangkal vektor sedangkan titik A disebut ujung vektor.
Besar vektor dapat ditulis dengan simbol harga mutlak atau cetak biasa. Contoh F = 20 N maka besar vektor untuk F ditulis F atau |F| = 20 satuan.
Metode Penjumlahan Vektor
Vektor resultan adalah hasil penjumlahan antara dua buah vektor atau lebih.
1. Penjumlahan Vektor dengan Metode Grafis (Poligon)
Sebagai contoh suatu A vektor ditambah dengan suatu vektor B maka vektor resultannya VR.
Langkah-langkah penjumlahan vektor secara grafis atau metode poligon adalah sebagai berikut:
- Gambar vektor sesuai dengan skala dan arahnya.
- Gambar vektor sesuai dengan gambar skala dan arahnya dengan menempelkan pangkal vektor pada ujung vektor.
Penjumlahan dengan metode poligon maka vektor resultan VR adalah segmen garis berarah dari pangkal A vektor B ke ujung vektor yang menyatakan hasil penjumlahan vektor A dan B.
2. Penjumlahan Vektor dengan Metode Jajaran Genjang
Penjumlahan dua buah vektor A dan B dengan metode jajar genjang adalah penjumlahan dengan menyatukan pangkal kedua vektor A dan B, kemudian dari titik ujung vektor A ditarik garis sejajar dengan vektor B.
Vektor resultan VR diperoleh dengan menghubungkan titik pangkal A ke B titik perpotongan kedua garis sejajar tersebut di atas.
Besar vektor resultan VR yang ditunjukkan pada Gambar di atas dapat dicari dengan persamaan cosinus sebagai berikut.
Arah vektor resultan pada salah satu vektor secara matematis dapat kita tentukan dengan menggunakan aturan sinus. Contoh suatu vektor A ditambah vektor B dan hasil penjumlahan ini adalah vektor C .
Jika vektor A dan B vektor saling tegak lurus maka besar vektor penjumlahan dari kedua vektor tersebut adalah C=A+B dapat ditentukan dengan dalil Phytagoras yaitu
Materi Terkait
- 1 Mengenal Besaran dan Satuan dalam Fisika
- 2 Pengukuran Besaran Fisika Untuk Massa, Panjang, dan Waktu
- 3 Besaran Pokok Dalam Fisika
- 4 Mengenal Besaran Turunan dalam Fisika
- 5 Cara Menghitung Penjumlahan Vektor Mengenal Besaran Vektor dan Besaran Skalar
- 6 Metode Pengurangan Vektor
- 7 Penjumlahan Vektor dengan Cara Analisis Vektor