Perkembangan Musik Klasik Era Barok (1600-1750)

Table of Contents

Periode musik era Barok dikenal juga sebagai awal paling dramatik dalam sejarah musik. Pada era Barok ini dikatakan sebagai mulainya era tonal, namun totalitas musik yang menggunakan tangga nada diatonik sebenarnya berlangsung hingga awal abad ke-20, setelah itu musik modern mulai banyak yang meninggalkan sistem diatonik tersebut.


Meskipun kata Baroque( Perancis ) atau Barock (Inggris dan Jerman), dan Barocco ( Italy ) semua menunjuk pada kata sifat, yaitu bizaree yang artinya aneh, ajaib, dan ganjil atau pada mulanya berkonotasi buruk, dan biasa digunakan untuk tujuan merendahkan, tapi definisinya sendiri menjadi semakin positif, seperti agung, dramatik, dan bahkan mengandung spirit kuat dalam seni.


Spirit disini diperlukan untuk mengembangkan kekayaan musikal serta menumbuhkan dengan cepat teknik-teknik yang diperlukan. Dua gaya musik yang terpenting saat itu adalah gaya antik (prima prattica, stile antico) dan gaya teatrikal (sconda prattica, stile moderno).


Periode pertama era pertama Barok ditandai dengan penerapan unsur dramatik pada musik terutama pada operan dan oratorio, juga pada musik instrumental dengan menambahkan unsur-unsur dinamik seperti forte-piano (keras-lembut).


Beberapa komposer-komposer yang terkenal pada era pertama Barok adalah diantaranya asal Italy seperti Giulio Caccini, Jacopo Peri, Claudio Monteverdi, dan Pietro Francesco Cavalli, asal Perancis seperti Jean Baptiste Lully; dan asal Jerman Heinrich Schütz.

Periode kedua era Barok ditandai dengan adanya unsur keseimbangan harmonik dan polifonik pada komposisi-komposisi Barok yang dilakukan oleh beberapa komposer seperti asal Italy Arcangelo Corelli, Antonio Vivaldi, Allesandro Scarlatti, dan Domenico Scarlatti, asal Inggris seperti Henry Purcell, komposer asal Perancis seperti Francois Couperin, dan komposer asal Jerman seperti Johann Sebastian Bach, dan George Frideric Handel.


Musik Barok cukup memberikan peran penting bagi kesempurnaan sistem musik Barat dengan sistem tonalitasnya yang berbasis perkuncian, memformulasikan nada-nada menjadi akord-akord, interrelasi melodi dan akord dalam tangga nada mayor atau minor, serta menjadikan musik diatonik bisa diterima mendunia.


Dua gaya musikal yang sangat berbeda dari Renaisans adalah gaya musik concertato dan basso continuo.

Gaya pertama era Barok adalah dengan menerapkan teknik kontras, kombinasi, danalternasi antara solo dan iringan, sedangkan gaya kedua era barok menerapkan teknik menggarap iringan musik berbasis nada-nada bas atau nada paling bawah.


Dua gaya tersebut di atas banyak digunakan dalam komposisi instrumental yang menjadikan era barok merupakan masa gemilang musik instrumental seperti jenis musik ”sonata” dan ”concerto”.


Pusat-pusat musik Barok dan para komposer pada era barok, diantaranya berasal dari Italia, Perancis, Inggris, dan Jerman semua menghasilkan beraneka ragam repertoar musik vokal dan instrumental seperti sinfonia, overture, opera, sonata da chiesa, dan sonata da camera.


Musik hiburan atau entertainment music secara bertahap mulai berkembang baik secara kualitas maupun kuantitasnya dan memperkaya musik gereja yang sudah ada. Dan pada tahun 1700 beberapa bentuk musik berbeda muncul seperti solo sonata, trio sonata, suita tarian, dan concerto grosso.