Perkembangan Musik Era Kontemporer 1900 Hingga Sekarang
Pada periode Era kontemporer dalam sejarah musik sering disebut sebagai periode Modern. dimulai sejak tahun 1900 sebagai titik awalnya.
Era kontemporer musik dimulai dari peran komposer-komposer Romantik yang mengembangkan gaya nasionalistik yang berkembang di negara-negara Eropa Timur. Nasionalisme menjadi salah-satu ciri utama Romantik selain kecintaan kepada alam, kepahlawanan, cinta, tragedi, mistik, kelucuan, dan sesuatu yang eksotis.
Nasionalisme memberikan ciri khusus pada musik-musik yang berkembang di Eropa Timur yang membedakannya dengan Eropa Barat pada umumnya. Para komposer Romantik di Eropa Timur banyak menghadirkan musik dengan nuansa budaya nasional, idiom-idiom lokal, dan tertarik dengan keindahan pemandangan alam setempat.
Claude Debussy dan Maurice Ravel merupakan komposer-komposer pada Era Kontemporer ini. Perancis merupakan negara yang mengawali periode kontemporer dengan gaya impresionisme. Musik era ini menggunakan pola ritme yang tidak berbentuk, tangga nada whole-tone, konsep tentang hubungan bebas pada harmoni-harmoni berdekatan, dan tekstur-tekstur kalaedokopik dari impresionisme musikal.
Sedangkan gerakan-gerakan estetik merupakan manifestasi-manifestasi musikal yang bersumber dari seni lukis dan sastra.
Karya-karya eksperimental dari Arnold Schoenberg dan Igor Stravinsky sekitar tahun 1910 dikabarkan sebagai zaman baru dalam era musik. Schoenberg adalah seorang pioner yang mengadopsi ide-ide dari gerakan para Ekspresionis seperti Impresionisme yang diambil dari perkembangan seni-seni lain.
Ekspresionisme mengeksplorasi konsep-konsep konsonan dan disonan dari harmoni tradisional untuk mengembangkan "atonalitas" dan "teknik 12-nada". Gaya revolusioner dari Stravinsky terkadang disebut dengan "dinamisme", "barbarisme", atau "primitivisme", karena berkonsentrasi pada ketidak seimbangan metrik dan disonan-disonan perkusif, serta didahului suatu dekade dari percobaan ekstrim yang bertepatan dengan Perang Dunia I, suatu periode besar terkait dengan pergolakan sosial dan politik. Musik periode kontemporer telah terkait dengan nilai-nilai sosial, politik, dan banyak hal lain selain nilai keindahannya.
Kontras dengan eksperimen-eksperimen Schoenberg dan Stravinsky tersebut selama dekade kedua abad ke-20 muncul aliran yang ingin kembali kepada idaman-idaman estetika akhir abad ke-18 dan kemudian dinamakan Neoklasiks. Tokoh-tokoh yang berperan didalamnya adalah Paul Hindemith, Béla Bartok, dan Sergey Prokoviev dan Alban Berg. Aliran ini berwatak bebas dari muatan emosional, penyederhanaan material-material, struktur dan tekstur dan lebih mementingkan garis-garis melodi kontrapungtis daripada warna harmonik atau instrumental. Neoklasik diteruskan sebagai tren utama hingga sekitar tahun 1920 dan Perang Dunia II berlangsung, teknik-teknik eksperimental dikenalkan selama dekade kedua abad ini secara bertahap dimurnikan kembali, dimodifikasi, dan digabungkan ke dalam perbendaharaan istilah musikal yang diterima umum.
Pasca Perang Dunia II ditandai dengan dua sikap artistik utama yang cenderung menggabungkan unsur-unsur yang ada, Anton von Webern membawa komposisi serial secara lebih ekstrim secara ketrampilan dan intelektual yang berorientasi kepada Klasikisme daripada Ekspresionisme. Stravinsky, anggota tertua dari kelompok Neoklasik, mulai melakukan eksperimen dengan Serialisme. Musik Avant-garde mulai berkembang dengan teknik-teknik yang memungkinkan menggunakan unsur elektronika.
Baca Juga
- 1 Perkembangan Musik Klasik Era Kuno ( Antiquity )
- 2 Perkembangan Musik Era Abad Pertengahan 600-1450
- 3 Perkembangan Musik Klasik Era Renaisans (1450-1600)
- 4 Perkembangan Musik Klasik Era Barok (1600-1750)
- 5 Perkembangan Musik Era Klasik (1750-1820)
- 6 Perkembangan Musik Era Romantik (1820-1900)
- 7 Perkembangan Musik Era Kontemporer 1900 Hingga Sekarang