Perkembangan Musik Era Klasik (1750-1820)

Table of Contents

Sama seperti yang telah terjadi pada era Renaisans, cukup sulit mendefinisikan era ini sekalipun menggunakan tinjauan periode waktu, perbedaan gaya-gaya musikal, perilaku estetik, idealisme, atau bahkan norma-norma yang ditetapkan.


Cara paling mudah memahami era Klasik adalah dengan memahami klasikisme sebagai idealisme para pemuja dewa Apollo di era Yunani Kuno. Era ini mewarisi dan mengembangkan klasikisme secara total melalui pikiran positif, sikap tenang, seimbang antara rasio dan rasa, dan struktur yang jernih.


Pandangan pada era klasik adalah seperti jika Apollo adalah dewa keadilan, keindahan, seni, musik, dan sebagai personifikasi dari watak tenang dan seimbang atau hamonious tranquility.


Teori penting tentang Apollo dikembangkan oleh Nietzsche yang mengatakan bahwa Apollo adalah dewa kebijaksanaan, pikiran analitis, pembentuk kepribadian, refleksi diri, dan pemahaman yang dilawan oleh Dionysus sebagai dewa yang melahirkan prototipe romantikisme.


Kata klasik bermakna sesuatu yang berkelas tinggi, atau bukan sesuatu yang berkualitas sembarangan. Musik klasik termasuk dalam kategori semua musik serius, tetapi era Klasik tidak secara langsung menemukan jati-dirinya melainkan dimulai dengan gaya rokoko yang riang (galant style) khususnya di Perancis dan gaya sentimental atau empfindsamer stil yang dikembangkan pada tahun 1750 hingga 1760- an di Jerman.


Perancis menyumbang obsesi kejernihan atau lightness, keanggunan atau gracefulness, dan hiasan atau decoration. Berbeda dengan Jerman yang lebih senang pada masalah rasa atau sensibilities.


Di Jerman suatu gerakan kesenian Sturm und Drang atau ”Storm and Stress”, yang artinya ”Badai dan Stres”) muncul selama tahun 1770 hingga 1780-an dipelopori oleh pujangga besar Goethe dan kawan-kawan yang mengajak agar lebih meningkatkan ekspresi personal dan menggunakan repertoar bangsa sendiri dalam karya-karya seni di Jerman.


Perubahan fundamental gaya musikal Klasik dari Barok diinspirasikan oleh Rokoko yang mengangkat kembali idealisme klasik Yunani Kuno oleh para komposer hebat seperti Joseph Haydn, Wolgang Amadeus Mozart, Christoph Willibald Gluck, dan Ludwig van Beethoven.


Untuk pertama kali dalam sejarah musik bahwa musik instrumental lebih penting dibanding musik vokal. Orkestra dan musik kamar seperti kuintet, kuartet, dan trio piano, dijadikan standar dan menggantikan dominasi ansambel-ansambel Barok. Polifoni digantikan dengan gaya homofoni yang membedakan fungsi melodi dan progresi akord-akord sebagai iringannya.


Bentuk musik terpenting pada era klasik adalah bentuk sonata (sonata form) yang digunakan pada simfoni, sonata, dan konserto. Dan suatu gerakan kesenian yang penting pada era kasik adalah Sturm und Drang (”Storm and Stress”, ”Badai dan Stres”) muncul di Jerman, dan dipelopori oleh pujangga besar Goethe dan kawan-kawan, yang mengajak seniman agar lebih meningkatkan ekspresi personal dan menggunakan repertoar sendiri dalam karya-karya seni milik mereka. Melalui gerakan kebudayaan itu para pujangga menggugah kesadaran cinta tanah air atau nasionalisme bagi bangsa Jerman melalui perhatian mereka pada karya-karya seni bangsa sendiri.