Susunan Penduduk dan Paramida Penduduk

Table of Contents

Penduduk pada suatu wilayah atau negara dapat digolongkan atau disusun berdasarkan beberapa kategori seperti umur jenis kelamin, mata pencaharian, pendapatan, kebangsaan, agama, pendidikan, tempat tinggal baik provinsi atau pulau, dan sebagainya.


Susunan penduduk disebut juga komposisi penduduk.

Susunan penduduk ini penting sekali diketahui karena berbagai susunan ini beserta perubahan-perubahannya dari satu tahun ke tahun, dapat ditarik kesimpulan yang dapat menjadi dasar daripada berbagai kebijakan dan program-program pemerintah, misalnya menyusun susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin.


Selain itu dapat juga kita peroleh kemungkinan pertambahan penduduk, jumlah tenaga kerja yang tersedia, jumlah laki-laki, dan perempuan serta golongan umur yang berbeda dapat digambarkan seperti contoh di bawah ini.



Piramida Penduduk atau Piramida Umur

Piramida penduduk atau piramida umur adalah grafik susunan penduduk menurut umur pada saat tertentu yang berbentuk piramid.


Berikut ini adalah contoh populasi penduduk pada tahun 2004.


Populasi Umur dan Jenis Kelamin Penduduk Indonesia Tahun 2004
Umur (Tahun) Penduduk Laki-laki
(x 1.000 jiwa)
Penduduk Perempuan
(x 1.000 jiwa)
Jumlah Penduduk
(x 1.000 jiwa)
0 - 4 12.304 11.852 24.156
5 - 9 12.008 11.600 23.608
10 - 14 11.323 10.965 22.288
15 - 19 11.055 10.756 21.811
20 - 24 11.292 11.085 22.377
25 - 29 10.939 10.820 21.759
30 - 34 9.559 9.503 19.062
35 - 39 8.794 8.725 17.519
40 - 44 7.858 7.846 15.704
45 - 49 6.962 6.980 13.942
50 - 54 5.237 5.361 10.598
55 - 59 3.417 3.689 7.106
60 - 64 2.986 3.382 6.368
65 - 69 2.366 2.839 5.205
70 - 74 1.584 2.019 3.603
75 - 79 844 1.160 2.004
Ž 80 514 828 1.342
Total 119.042 119.410 238.452
Sumber: Proyeksi U.S. Census Bureau, IDB, 2004

Cara Menyusun Piramida Penduduk

Cara menyusun piramida penduduk adalah sebagai berikut.
  1. Penduduk dibagi menurut jenis kelamin (dari hasil sensus), golongan pria (laki-laki) ada di sebelah kiri garis umur, golongan wanita (perempuan) ada di sebelah kanan.
  2. Tiap-tiap golongan (L dan P) dibagi menurut umur, misalnya dengan periode 5 tahunan (dalam contoh tersebut periode 4 tahunan), diwujudkan pada garis tegak lurus.

Dari data penduduk yang telah diperlihatkan pada tabel di atas bila disusun dalam bentuk piramida penduduk sebagai berikut.


Piramida penduduk Indonesia 2004

Macam-macam Piramida Penduduk

Berikut ini adalah macam-macam piramida penduduk
  1. Piramida Penduduk Muda (A)
    Grafik ini menggambarkan penduduk yang tumbuh. Jadi, jumlah pertambahannya masih terus meningkat, jumlah kelahiran lebih besar dari jumlah kematian.
  2. Piramida Penduduk Stasioner (B)
    Grafik ini menunjukkan penduduk yang tidak berubah-ubah, jumlah kelahiran dan kematian dalam keadaan seimbang.
  3. Piramida Penduduk Tua (C)
    Bentuk ini menggambarkan penurunan angka kelahiran lebih pesat daripada angka kematian. Bila hal ini terjadi terus-menerus, akan menyebabkan berkurangnya jumlah penduduk daerah atau negara yang bersangkutan.

Bentuk piramida penduduk

Piramida Penduduk dan Angka Ketergantungan

Piramida penduduk dapat kita lihat bahwa bagian bawah merupakan kelompok umur muda. Kelompok ini merupakan kelompok yang belum ekonomis produktif, artinya masih menjadi tanggungan kelompok umur dewasa yang ekonomis produktif.


Bagian atas dari piramida merupakan kelompok umur tua, yang sudah tidak ekonomis produktif. Kelompok ini juga menjadi tanggungan kelompok umur dewasa yang ekonomis produktif.



Cara Menghitung dan Menentukan Dependecy Ratio

Rasio ketergantungan atau depedency ratio atau angka beban ketergantungan adalah suatu angka yang menunjukkan besar beban tanggungan kelompok usia produktif atas penduduk usia nonproduktif.


Untuk mengetahui berapa besar angka ketergantungan, secara umum digunakan rumus seperti di bawah ini.


DR = (((Penduduk Umur 0-14Th) + (Penduduk Umur 65 Th)) / (Penduduk Umur 15-64Th)) x 100%


Contoh soal cara Menghitung Dependecy Ratio

Diketahui data penduduk negara X tahun 2009 adalah sebagai berikut.
  • Kelompok umur muda (0 - 14 tahun) = 52.454.000
  • Kelompok umur dewasa/produktif (15 - 64 tahun) = 63.180.000
  • Kelompok umur tua (65 tahun ke atas) = 3.576.000

Dari data di atas dapat dihitung rasio ketergantungannya sebagai berikut

DR = ((52.454.000 + 3.576.000) / 63.180.000 ) x 100%

DR = 88,7

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap 100 orang kelompok produktif harus menanggung 88,7 orang dari kelompok yang tidak produktif.


Catatan !!!
Makin besar rasio ketergantungan berarti makin besar beban tanggungan bagi kelompok usia produktif.

Tinggi rendahnya angka ketergantungan dapat dibedakan tiga golongan, yaitu
  1. Angka ketergantungan rendah bila kurang dari 30
  2. Angka ketergantungan sedang bila 30 - 40
  3. Angka ketergantungan tinggi bila lebih dari 41


Contoh soal menghitung angka ketergantungan

Data penduduk negara Y tahun 2009, adalah sebagai berikut

  • Jumlah anak nonproduktif 50%
  • Jumlah nonproduktif tua 10%
  • Jumlah usia produktif 40%
Tentukan berapa besar angka ketergantungannya.

Jawab:

Angka Ketergantungan = ((50 + 10)/40) x 100 = 150


Ini berarti setiap 100 orang penduduk yang produktif, harus menanggung beban 150 orang penduduk nonproduktif.

Dari contoh soal di atas, kita dapat mengetahui bahwa semakin besar pembilang (orang-orang yang tidak menghasilkan) makin besarlah angka ketergantungan ini. Makin besar angka ketergantungan, makin besar pula beban tanggungan suatu negara


Berikut ini adalah keadaan angka ketergantungan dari beberapa negara.


Angka Ketergantungan Beberapa Negara Tahun 2004
No. Negara Angka Ketergantungan
1. Ethiopia 104
2. Tanzania 103
3. Gana 102
4. Pakistan 101
5. Filipina 100
6. Vietnam 96
7. Thailand 90
8. Myanmar 86
9. India 82
10. Indonesia 81
11. USA 78
12. Perancis 75
13. Inggris 66
14. Australia 65
15. Belanda 65
Sumber: Sto Doard Robert, Human Geography New Jersey, 2004