Faktor Pertumbuhan Penduduk dan Masalah Yang Ditimbulkan Dari Ledakan Penduduk

Table of Contents

Faktor Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk adalah keseimbangan dinamis antara kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk.


Ada 3 faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, yaitu
  1. Kelahiran
  2. Kematian
  3. Migrasi

Kelahiran dan kematian disebut faktor alami, sedangkan migrasi disebut faktor nonalami.

Kelahiran bersifat menambah, sedangkan kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk. Migrasi yang bersifat menambah disebut migrasi masuk atau imigrasi, sedangkan migrasi yang bersifat mengurangi disebut migrasi keluar atau emigrasi.


Tingkat pertumbuhan penduduk di negara kita Indonesia masih termasuk tinggi, yaitu sekitar 1,98% per tahun.


Untuk menurunkan tingkat pertumbuhan yang tinggi ini, pemerintah Indonesia melaksanakan program Keluarga Berencana atau disingkat KB.


Dengan program Keluarga Berencana ini pada tahun 2000 pertumbuhan penduduk telah menurun sekitar ± 1,6 persen.


Struktur penduduk Indonesia memberat pada penduduk usia muda, hal ini sebagai akibat dari masih tingginya tingkat kelahiran. Persentase penduduk 0 - 14 tahun pada tahun 1980 mencapai 40,3 persen dan pada tahun 1985 sedikit turun menjadi 39,2 persen.


Penduduk usia muda ini pada tahun 2000 diperkirakan turun lagi menjadi 37,7 persen dan 34,2 persen.


Untuk sekadar perbandingan, kalian dapat melihat tabel laju pertumbuhan penduduk Indonesia di bawah ini.


Laju Pertumbuhan Penduduk Indonesia
Menurut Provinsi atau Pulau Tahun 1990 - 2000
Provinsi 1990 2000 % pertumbuhan
Nangroe Aceh Darussalam 3.416.156 4.010.865 1,67
Sumatera Utara 10.256.027 11.476.272 1,17
Sumatera Barat 4.000.207 4.228.103 0,57
Riau 3.303.976 4.733.948 3,79
Jambi 2.020.568 2.400.940 1,80
Sumatera Selatan dan Bangka Belitung 6.313.074 7.756.506 2,15
Bengkulu 1.179.122 1.405.360 1,83
Lampung 6.017.573 6.654.354 1,05
DKI Jakarta 8.259.266 8.384.853 0,16
Jawa Barat dan Banten 35.384.352 43.552.923 2,17
Jawa Tengah 28.520.643 30.856.825 0,82
D.I. Yogyakarta 2.913.054 3.109.142 0,68
Jawa Timur 32.503.991 34.525.588 0,63
Bali 2.777.811 3.124.674 1,22
NTB 3.369.649 3.821.794 1,31
NTT 3.268.644 3.929.039 1,92
Kalimantan Barat 3.229.153 3.740.017 1,53
Kalimantan Tengah 1.396.486 1.801.504 2,67
Kalimantan Selatan 2.597.572 2.970.244 1,40
Kalimantan Timur 1.876.663 2.436.545 2,74
Sulawesi Utara dan Gorontalo 2.478.119 2.820.839 1,35
Sulawesi Tengah 1.711.327 2.066.394 1,97
Sulawesi Selatan 6.981.646 7.787.299 1,14
Sulawesi Tenggara 1.349.619 1.771.951 2,86
Maluku dan Maluku Utara 1.857.790 1.977.570 0,65
Papua, Papua Tengah, Papua Barat 1.648.708 2.112.756 2,60
Indonesia 178.631.196 203.456.005 1,61
Sumber: BPS 1990 dan 2000

Akibat Ledakan Penduduk

Akibat ledakan penduduk menimbulkan berbagai masalah antara lain sebagai berikut.
  1. Jumlah penduduk sangat banyak, yaitu nomor empat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat
  2. Pertumbuhan penduduk yang cepat menyebabkan tingginya angka pengangguran
  3. Persebaran penduduk tidak merata. Penduduk Indonesia tahun 2004 sejumlah 206.246.595 jiwa, 64% di antaranya tinggal di Pulau Jawa
  4. Komposisi penduduk kurang menguntungkan karena banyaknya penduduk usia muda yang belum produktif sehingga beban ketergantungan tinggi
  5. Arus urbanisasi tinggi, sebab kota lebih banyak menyediakan lapangan kerja
  6. Menurunnya kualitas dan tingkat kesejahteraan penduduk

Sama juga dengan permasalahan lingkungan hidup yang sangat luas, seperti merosotnya kuantitas dan kualitas sumber alam, tercemarnya lingkungan fisik, dan timbulnya dampak negatif pembangunan terhadap lingkungan sosial.



Usaha Mengatasi Ledakan Penduduk

Menurut Kuswanto dan Bintarto beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan akibat ledakan penduduk adalah sebagai berikut.
  1. Perencanaan, pengaturan, dan pembatasan kelahiran melalui program KB untuk menekan jumlah penduduk
  2. Menyelenggarakan pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup yang baik melalui sekolah, kursus-kursus, dan perkumpulan lainnya untuk menampung tenaga kerja
  3. Meratakan persebaran penduduk melalui pengadaan transmigrasi dan melaksanakan pembangunan desa untuk membendung arus urbanisasi dan terkonsentrasinya penduduk di suatu daerah
  4. Memperluas kesempatan kerja, meningkatkan fasilitas pendidikan, kesehatan, transportasi, komunikasi, dan perumahan
  5. Perluasan industrialisasi, baik ringan maupun berat
  6. Perencanaan penggunaan tanah untuk pertanian, pembangunan, dan permukiman dengan tetap memperhatikan kelestariannya supaya tidak merugikan kehidupan manusia di sekitarnya
  7. Intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian agar produksi pangan dan produksi hasil pertanian lainnya meningkat
  8. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bersahabat dengan lingkungan untuk meningkatkan mutu kehidupan manusia