Aneka Produk Ikan Konsumsi

Table of Contents

Bersamaan dengan bertambahnya jumlah penduduk Indonesia, kebutuhan akan protein dari ikan juga semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan protein tersebut, pemerintah terus berupaya meningkatkan produksi ikan dengan cara usaha budi daya.


Perikanan budi daya merupakan salah satu subsektor yang sangat potensial bila dikembangkan, karena dapat menerapkan rekayasa teknologi sehingga dapat menciptakan produk perikanan yang berkualitas dan berkesinambungan.



Sumber Daya Perikanan

Berdasarkan fungsinya, sumber daya perikanan Indonesia terdiri dari ikan konsumsi dan ikan non-konsumsi.


Ikan konsumsi termasuk jenis ikan yang lazim dikonsumsi oleh manusia sebagai sumber pangan. Ikan konsumsi dapat diperoleh salah satunya dari proses budi daya.


Contoh ikan konsumsi yang sering dibudidayakan diantaranya adalah:
  1. ikan lele
  2. ikan gurami
  3. ikan nila
  4. ikan mas
  5. ikan bawal
  6. ikan patin
  7. dan masih banyak lagi.

Ikan-ikan di atas dapat kita bedakan berdasarkan morfologinya.

Pengenalan struktur ikan tidak terhindar dari morfologi ikan, yaitu bentuk tubuh ikan sebagai ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat. Morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan tersebut.



a. Ikan lele lokal (Clarias batrachus)

Ikan lele lokal merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan ciri-ciri dari ikan lele lokal adalah memiliki tubuh memanjang dan kulit licin, serta identik dengan warna punggung hitam dan warna perut (abdomen) putih keabu-abuan.


Lele lokal merupakan ikan asli Indonesia yang mempunyai beberapa nama daerah, diantaranya adalah:
  1. ikan kalang (Padang)
  2. ikan maut (Gayo, Aceh)
  3. ikan pintet (Kalimantan Selatan)
  4. ikan keling (Makasar)
  5. ikan cepi (Bugis)
  6. ikan lele atau lindi (Jawa Tengah)

Lele bersifat noctural, yang artinya aktif bergerak mencari makanan pada malam hari.


Berdasarkan kebiasaan makan ikan lele dapat dikategorikan sebagai hewan karnivora atau golongan ikan yang sumber makanan utamanya berasal dari bahan hewani.


Usaha pembenihan lele mempunyai prospek yang cukup cerah, karena permintaan konsumen akan ikan lele semakin meningkat.


Pengembangan usaha pembenihan ikan yang baik dapat meningkatkan hasil budi daya ikan secara berkelanjutan. Segmentasi pasar ikan lele sangat luas tergantung pada ukuran dan permintaan serta kebutuhan konsumen.



b. Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

Ikan Nila termasuk jenis ikan konsumsi yang hidup di air tawar. Ikan nila merupakan ikan hasil introduksi dari Afrika Bagian Timur pada tahun 1969.


Saat ini, ikan nila menjadi komoditas andalan dan unggulan ikan konsumsi air tawar untuk memenuhi kebutuhan konsumen domestik dan luar negeri.


Ikan Nila sangat mudah dibudidayakan dan dipasarkan karena merupakan salah satu jenis iklan yang paling disukai oleh masyarakat.


Morfologi ikan nila dapat terlihat dari garis vertikal yang berwarna gelap di sirip ekor sebanyak enam buah. Garis seperti itu juga terdapat di sirip punggung dan sirip dubur, bersifat omnivora.


Harga benih nila dipasaran biasanya dijual berdasarkan ukuran bobot antara harga Rp 25.000 hingga Rp 28.000,-/kg. Jumlah benih nila per kg >500 ekor.


Teknik budidaya nila relatif mudah, sehingga sangat layak dilakukan pada semua skala usaha seperti rumah tangga, mikro, kecil, menengah, dan besar.



c. Ikan Gurami (Osphronemus gouramy)

Ikan Gurami merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, dengan bentuk badan pipih lebar, bagian punggung berwarna merah sawo dan bagian perut berwarna kekuningan atau keperak-perakan.


Ikan Gurami merupakan ikan asli Indonesia yang berasal dari daerah Sunda (Jawa Barat, Indonesia) dan disebarkan ke Malaysia, Tailand, Ceylon, dan Australia.


Di Jawa, gurami disebut dengan sebutan gurameh, di Sumatra disebut kala atau kalui, sedangkan di Kalimantan disebut kalui.


Ikan Gurami mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi dengan cita rasa yang enak sehingga digemari oleh banyak orang dari berbagai kalangan di dalam negeri maupun di luar negeri


Harga Ikan Gurami di pasaran sangat bervariasi tergantung pada umur, dimana gurami dengan umur 1-2 bulan dijual dengan harga Rp 400 hingga Rp 500/ekor.


Benih ikan gurami dijual berdasarkan umur dengan harga relatif mahal karena permintaannya relatif lebih tinggi dibanding dengan ikan air tawar lainnya. Karena itu, budidaya ikan gurami khususnya pembenihan memiliki potensi ekonomi yang sangat besar.



d. Ikan Bawal (Colossoma Macropomum)

Ikan Bawal air tawar saat ini banyak diminati sebagai ikan konsumsi. Ikan bawal paling banyak dibudidayakan di daerah Jawa.


Ikan Bawal mempunyai beberapa keistimewaan, diantaranya pertumbuhan cukup cepat, nafsu makan tinggi serta termasuk pemakan segalanya atau omnivora, lebih banyak makan dedaunan, daya tahan yang tinggi terhadap kondisi limnologi yang ekstrim, dengan citarasa daging yang sangat enak hampir menyamai daging ikan gurami.



Manfaat Ikan Konsumsi

Dari sebuah riset studi tahun 2006 yang dilakukan oleh Harvard School of Public Health, diketahui bahwa tingkat kematian akibat penyakit jantung pada orang dewasa yang makan ikan dua kali sepekan, lebih rendah sekitar 36% daripada mereka yang makan ikan sedikit atau tidak sama sekali.


Ikan merupakan sumber makanan penting karena mengandung dua jenis asam lemak atau omega-3, yaitu Eicosapentaenoic Acid (EPA) dan Docosahexaenoic Acid (DHA).


Omega-3 membantu menurunkan tekanan darah yang akan menjaga kesehatan jantung. Tubuh tidak memproduksi omega-3, harus didapatkan melalui asupan makanan.



Perencanaan Produksi

Memulai bisnis usaha akan dapat memberikan keuntungan bagi yang menjalankannya. Dengan mempelajari dan memahami cara-cara khusus yang harus dilakukan untuk mencapai keberhasilan. Sebagai salah satu contoh yang kita angkat adalah dengan memulai budi daya ikan dengan cara yang benar.


Usaha budidaya terhadap pembenihan ikan dapat memberikan keuntungan yang cukup besar. Dengan mempelajari dan memahami cara-cara untuk mencapai keberhasilan, memungkinkan untuk memulai kegiatan budi daya secara baik dan benar.


Keberhasilan wirausaha pembenihan ikan konsumsi tergantung pada perencanaan usaha-nya atau business plan.



Membuat Rencana Usaha

Berikut ini adalah beberapa hal yang penting untuk diperhatikan saat membuat rencana usaha pembenihan ikan konsumsi:
  1. Pilih lokasi usaha yang dekat dengan sumber air, bahan atau peralatan usaha, tenaga kerja, serta dekat dengan lokasi pemasaran.
  2. Tentukan jenis ikan yang akan dibudidayakan. Ikan yang dibudidayakan dapat lebih dari satu jenis. Penentuan jenis ikan akan menentukan kesiapan yang diperlukan dalam pelaksanaan usaha budi daya ikan.
  3. Urus izin dan daftarkan usaha pada instansi terkait.
  4. Membangun wadah budi daya ikan. Ini berbeda untuk tiap jenis ikan, jadi kesesuaian pada jenis ikan yang kita pilih.
  5. Kembangkan satu area budi daya ikan dengan membangun kolam pembenihan.
  6. Dapatkan pasar dan kembangkan jaringan pemasaran.
  7. Harus dapat mengelola keuangan dengan baik dan benar.