Tahapan Penentuan Budaya Non-benda Menjadi Ide Benda Kerajinan

Table of Contents

Banyak orang yang berupaya ingin membuat budaya non-benda menjadi sebuah produk kerajinan. Tapi hal ini tidaklah mudah. Ada beberapa tahapan yang harus kita pertimbangkan untuk mengubah non-benda menjadi sebuah produk kerajinan.


Berikut ini adalah tahapan cara menentukan objek non-benda menjadi produk benda kerajinan.


1. Pencarian Ide Produk

Kita telah mengetahui bahwa banyak kekayaan budaya non-benda di daerah setempat, misalnya seperti
  1. Tokoh-tokoh cerita rakyat
  2. Filosofi dari pantun
  3. Simbol-simbol
  4. Cerita rakyat
  5. Tarian tradisional

Pengetahuan dan apresiasi kita terhadap kekayaan non-benda seperti di atas dapat mendorong munculnya ide untuk pembuatan produk kerajinan.


Ide dapat muncul secara tidak berurutan, dan tidak lengkap, tetapi dapat juga muncul secara utuh.


Ide bentuk itu akan menuntun kita untuk memikirkan teknik apa yang tepat digunakan dan produk apa yang tepat untuk bentuk tersebut.


Kita dapat juga mendapatkan ide atau bayangan tentang sebuah produk yang ingin dibuat, material yang ingin kita gunakan, serta proses dan alat yang akan digunakan secara utuh.


Untuk memudahkan dalam pencarian ide atau gagasan untuk rancangan kerajinan dengan inspirasi budaya non-benda, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan, dimulai dengan memikirkan hal-hal atau pertanyaan seperti.
  • Budaya non-benda apa yang akan menjadi inspirasi ?
  • Produk kerajinan apa yang akan dibuat ?
  • Mengapa produk kerajinan tersebut dibuat ?
  • Siapa yang akan menggunakan produk kerajinan tersebut ?
  • Bahan serta material apa yang apa saja yang akan dipakai ?
  • Warna dan atau motif apa yang akan digunakan ?
  • Adakah teknik warna tertentu yang akan digunakan ?
  • Bagaimana proses pembuatan produk tersebut ?
  • Alat apa yang dibutuhkan ?

Pertanyaan-pertanyaan di atas dapat diungkapkan atau didiskusikan dalam kelompok sebagai bentuk curah pendapat atau brainstorming.


Dalam proses brainstorming, setiap anggota kelompok harus menghasilkan ide-ide yang beragam serta sebanyak-banyaknya bahkan juga untuk munculnya ide-ide yang tidak masuk akal sekalipun.


Tuangkan ide-ide ke dalam bentuk tulisan atau sketsa.


Kunci sukses dari tahap brainstorming dalam kelompok adalah
  1. Jangan ada perasaan takut salah
  2. Setiap orang berhak mengeluarkan pendapat
  3. Saling menghargai pendapat teman
  4. Dapat memberikan ide yang merupakan perkembangan dari ide sebelumnya
  5. Jangan lupa mencatat setiap ide yang muncul

Curah pendapat dapat kita lakukan dengan semangat untuk menemukan ide baru dan inovasi.


Semangat serta keberanian kita untuk mencoba membuat inovasi baru akan menjadi bekal kita dalam berkarya di masa depan.



2. Membuat Gambar atau Sketsa

Dalam membuat ide-ide produk, rencana atau rancangan produk kerajinan biasanya akan digambarkan atau dibuatkan sketsanya agar ide yang abstrak dapat menjadi berwujud.


Ide-ide rancangan dapat digambarkan pada sebuah buku atau lembaran kertas, dengan menggunakan pinsil, spidol atau bolpoin dan sebaiknya hindari untuk menggunakan penghapus. Tariklah garis secara tipis-tipis terlebih dahulu.


Jika ada garis yang dirasa kurang tepat, kita dapat mengabaikannya, buatlah garis lain pada bidang kertas yang sama. Terus lanjutkan sehingga kita berani menarik garis dengan tegas dan tebal.


Gambarlah idemu sebanyak-banyaknya, dapat berupa variasi produk, satu produk yang memiliki fungsi sama, tetapi dengan bentuk yang berbeda, produk dengan bentuk yang sama dengan warna dan motif yang berbeda.



3. Pilih Ide Terbaik

Setelah kita menghasilkan cukup banyak ide-ide dan menggambar sketsanya, maka kita dapat memulai pertimbangkan ide mana yang paling baik, menyenangkan dan memungkinkan untuk dibuat.



4. Prototyping atau Membuat Studi Model

Sketsa ide yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya merupakan format dua dimensi. Ini berarti hanya digambarkan dalam sebuah bidang datar.


Karena kerajinan yang akan kita buat berbentuk tiga dimensi. Maka, tahapan berikutnya kita lakukan studi model. Studi model dapat kita lakukan dengan menggunakan material sebenarnya maupun bukan material sebenarnya.



5. Perencanaan Produksi

Setelah sudah melalui proses pemodelan, berikutnya adalah membuat perencanaan untuk proses produksi atau proses pembuatan kerajinan tersebut.


Prosedur dan langkah-langkah kerja dituliskan secara jelas atau detail agar pelaksanaan produksi dapat dilakukan dengan mudah dan terencana dengan baik.