Macam-Macam Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup

Table of Contents

Pengertian Klasifikasi

Klasifikasi adalah suatu metode pengelompokan makhluk hidup ke dalam tingkat takson tertentu, melalui pencarian keseragaman dan persamaan dalam keanekaragamannya.

Makhluk hidup yang diklasifikasikan ke dalam satu kelompok atau takson tertentu, tentu saja memiliki persamaan-persamaan sifat maupun ciri-cirinya. Hal ini berlaku juga sebaliknya, jika makhluk hidup dalam kelompok atau takson yang berbeda akan memiliki perbedaan-perbedaan sifat maupun ciri-cirinya.


Tujuan dan Manfaat Klasifikasi

Apa tujuan dan Manfaat Klasifikasi ?
Klasifikasi makhluk hidup bertujuan untuk menyederhanakan objek studi biologi. Melalui penyederhanaan objek studi ini, kita dapat mempermudah dalam mengenali atau mempelajari makhluk hidup yang begitu banyak dan beraneka ragam sifat serta ciri-cirinya.

Manfaat klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mengetahui jenis-jenis makhluk hidup serta hubungan antar makhluk hidup tersebut, sehingga menjadi lebih mudah diketahui kekerabatan antar makhluk hidup yang beraneka ragam.

Klasifikasi Beberapa Makhluk Hidup

Berikut ini adalah contoh klasifikasi makhluk hidup berdasarkan tingkatannya, mulai dari kingdom, divisio, subfilum, kelas, ordo, famili, genus, dan spesiesnya.

Tingkatan Anjing Belalang Manusia Pisang
Kingdom Hewan Hewan Hewan Tumbuhan
Divisio atau filum Chordata Arthropoda Chordata Spermatophyta
Subfilum Vertebrata Invertebrata Vertebrata Angiospermae
Kelas Mamalia Insecta Mamalia Dicotyledonae
Ordo Carnivora Orthoptera Primata Malvales
Famili Canidae Locustidae Hominidae Malvaceae
Genus Canis Schistocerca Homo Musa
Spesies Canis familiaris Schistocerca americana Homo sapiens Musa paradisiaca

Sistem Klasifikasi Ahli Taksonomi

Klasifikasi yang berasal dari keturunan atau hubungan kekerabatan atau filogenik dapat mengalami beberapa perkembangan. Klasifikasi ini diakui dan digunakan secara internasional. Hingga saat ini telah dilakukan beberapa kali perubahan sistem klasifikasi yang dilakukan oleh ahli taksonomi dan telah disesuaikan dengan penemuan-penemuan sebagai berikut ini.


1. Klasifikasi Sistem Dua Kingdom

Sistem dua kingdom pertama kali dikemukakan oleh ahli dari Yunani yang bernama Aristoteles. Dua kingdom yang dimaksud oleh Aristoteles diantaranya adalah sebagai berikut.
  1. Kingdom Plantae (Tumbuhan)
    Kingdom tumbuhan terdiri atas macam-macam tumbuhan, seperti bakteri, ganggang, jamur, tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji. Kingdom tumbuhan memiliki dinding sel, klorofil yang membantu dalam melakukan fotosintesis, kecuali kategori bakteri dan jamur tidak memiliki klorofil.
  2. Kingdom Animalia (Hewan)
    Kingdom hewan terdiri atas Porifera, Protozoa, Arthropoda, Coelenterata, Mollusca, Echinodermata, dan Chordata. Kingdom hewan ini berciri tidak berdinding sel, tidak berklorofil, dan dapat bergerak bebas.

2. Klasifikasi Sistem Tiga Kingdom

Pada tahun 1866 seorang ahli berasal dari Jerman bernama Ernst Haekel mengklasifikasikan makhluk hidup ke dalam tiga kingdom, yaitu:
  1. Kingdom Monera
    Kingdom Monera terbagi atas bakteri dan ganggang biru. Kingdom monera memiliki inti sel yang tidak berselubung (prokariot) dan tubuhnya dapat bersifat uniseluler atau multiseluler.
  2. Kingdom Plantae (Tumbuhan)
    Kingdom tumbuhan terbagi atas bakteri, ganggang, jamur, tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji.
  3. Kingdom Animalia (Hewan)
    Kingdom hewan terbagi atas Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata.

3. Klasifikasi Sistem Empat Kingdom

Sistem empat kingdom dikemukakan oleh Robert Whittaker pada tahun 1959. Klasifikasi ini didasari pada penemuan inti sel. Dia melihat ada makhluk hidup yang inti selnya tidak memiliki membran (prokariotik), misalnya, bakteri dan ganggang hijau biru. Ada makhluk hidup yang inti selnya diselimuti membran (eukariotik), misalnya, jamur, ganggang (selain ganggang biru), tumbuhan, dan hewan. Empat kingdom tersebut adalah sebagai berikut.
  1. Kingdom Monera
    Kingdom Monera terbagi atas semua makhluk hidup yang tidak memiliki membran inti (prokariotik), misalnya, bakteri dan ganggang biru.
  2. Kingdom Fungi
    Kingdom Fungi terbagi atas semua jamur (fungi).
  3. Kingdom Plantae
    Kingdom Plantae terbagi atas semua ganggang, kecuali ganggang biru, tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji.
  4. Kingdom Animalia
    Kingdom Animalia terbagi atas semua hewan, yaitu Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata.

4. Sistem Lima Kingdom

Salah seorang tokoh bernama R.H. Whittaker (1969) menyusun klasifikasi tingkatan makhluk hidup berdasarkan susunan sel, dan cara memperoleh nutrisinya. Klasifikasi ini, kini dikenal juga sebagai klasifikasi lima kingdom. Pada klasifikasi lima kingdom terjadi perubahan yang cukup besar, khususnya dalam penataan filum. Hal ini terlihat dari adanya tambahan satu kingdom, yaitu Protista. Secara lengkap klasifikasi lima kingdom ditampilkan sebagai berikut.
  1. Kingdom Monera
    Kingdom ini terdiri atas semua makhluk hidup yang tidak memiliki membran inti (prokariotik), tidak memiliki mitokondria, lisosom, badan golgi, dan retikulum endoplasma. Makhluk hidup dalam kingdom ini berkembang biak dengan pembelahan langsung (amitosis). Makhluk hidup yang termasuk dalam kingdom monera diantaranya adalah Archaebacteria dan Eubacteria.
    Archaeobacteria merupakan bakteri yang hidup di tempat seperti sumber air panas, berkadar garam tinggi, dan panas atau asam. Sementara itu, Eubacteria lebih umum karena banyak terdapat di alam. Eubacteria terbagi atas enam filum, yaitu bakteri ungu, bakteri hijau, bakteri garam positif, Spirochetes, Prochlorophyta, dan Cyanobacteria.
  2. Kingdom Protista
    Semua makhluk yang memiliki membran inti dan organel bermembran, baik uniseluler atau multiseluler, tetapi susunan selnya sederhana dan tidak membentuk suatu jaringan. Filum atau divisio yang masuk dalam kingdom Protista adalah Euglena, Rhizopoda, Flagelata, Ciliata, Sporozoa, Cryzophyta, Chlorophyta, Phaeophyta, Rhodophyta, Pyrrophyta, Myxomycota, dan Oomycota.
  3. Kingdom Fungi
    Kingdom Fungi termasuk di dalamnya semua jamur, kecuali Myxomycota dan Oomycota. Makhluk hidup dalam kingdom ini tidak berklorofil, eukariotik, heterotrof, dinding sel terbentuk dari zat kitin, dan umumnya bersifat saprofit dan parasit. Divisio yang termasuk dalam kingdom Fungi adalah Zygomycota, Ascomycota, Basidiumycota, dan Deuteromycota.
  4. Kingdom Plantae
    Kingdom Plantae termasuk di dalamnya semua tumbuhan yang berciri eukariotik, bersel satu, bersel banyak, tetapi tidak terdeferensiasi (ganggang cokelat dan merah), bersel banyak dan terdefensiasi membentuk jaringan (tumbuhan lumut, paku, dan tumbuhan biji), dinding sel tersusun dari selulosa, mengandung klorofil, bersifat autotrof, dan mengalami pergiliran keturunan. Kingdom Plantae terbagi atas beberapa divisio, yaitu Bryophyta (tumbuhan lumut), Pteridophyta (tumbuhan paku), dan Spermatophyta (tumbuhan berbiji).
  5. Kingdom Animalia
    Kingdom Animalia termasuk semua jenis hewan yang memiliki sel eukariotik, bersel banyak, dan terdeferensiasi membentuk suatu jaringan tertentu, bersifat heterotrof, dan dapat bergerak bebas. Kingdom Animalia terdiri atas beberapa filum, yaitu Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, Nemathelmintes, Rotifera, Bryzoa, Mollusca, Annelida, Anthropoda, Echinodermata, dan Chordata.

5. Sistem Enam Kingdom

Sistem enam kingdom, terdiri atas Virus, Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Dasar klasifikasi adalah virus belum merupakan sel karena tubuhnya tersusun dari asam nukleat yang diselubungi oleh protein. Sistem klasifikasi yang digunakan saat ini adalah sistem klasifikasi lima kingdom.