Macam-macam Sarana Hubungan Internasional
Sarana Hubungan Internasional
Menurut J. Frangkel, sarana-sarana yang dapat digunakan oleh negara-negara dalam membangun hubungan internasional adalah- Diplomasi
- Propaganda
- Ekonomi
- Kekuatan Militer
Berikut ini adalah penjelasan tentang sarana hubungan internasional menurut J. Frangkel.
a. Diplomasi
Diplomasi adalah sarana yang penting untuk memperjuangkan kepentingan nasional dalam hubungan antarbangsa.
Kata diplomasi sendiri mengarah pada seluruh kegiatan untuk melaksanakan politik luar negeri suatu negara dalam hubungannya dengan bangsa dan negara lain.
Menurut Sumarsono Mestoko, diplomasi terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
- Menentukan tujuan dengan menggunakan semua daya dan tenaga untuk mencapai tujuan tersebut
- Menentukan apakah tujuan nasional sejalan atau berbeda dengan kepentingan bangsa atau negara lain
- Menyesuaikan kepentingan dari bangsa lain dengan kepentingan nasional sesuai dengan daya dan tenaga yang ada padanya
- Menggunakan sarana dan kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya
Instrumen Diplomasi
Terdapat dua instrumen diplomasi, yaitu sebagai berikut- Departemen luar negeri, yang berkedudukan di ibu kota negara pengirim
- Perwakilan diplomatik yang ditetapkan akan berkedudukan di ibu kota negara penerima
Departemen Luar Negeri
Departemen luar negeri sering disebut sebagai sentral dari politik luar negeri.
Pada departemen luar negeri bahan dari semua sumber akan diolah untuk merumuskan langkah-langkah penting dalam hubungan antarbangsa.
Diplomat
Perwakilan diplomatik adalah pancaindra dan penyambung lidah dari negara yang diwakilinya.
Diplomat memiliki tiga fungsi dasar dalam mewakili negara dan bangsanya, yaitu
- Sebagai lambang
- Sebagai wakil yuridis yang sah berdasarkan hukum dan hubungan internasional
- Sebagai perwakilan diplomatik
1. Fungsi Diplomat Sebagai lambang
Diplomat merupakan lambang dari prestise nasional di luar negeri. Di dalam upacara resmi seperti resepsi, undangan makan kenegaraan atau upacara kebesaran lainnya, seorang diplomat mewakili kepala negara pengirim.
2. Fungsi Diplomat Sebagai Wakil Yuridis Yang Sah Menurut Hukum dan Hubungan Internasional
Seorang diplomat bertindak sebagai perwakilan yuridis yang resmi dari pemerintah. Diplomat bisa membuat serta menandatangani perjanjian yang mengikat secara hukum, mengumumkan pernyataan, dan memiliki wewenang untuk merotasifikasi dokumen atau mengumumkan dokumen yang telah disahkan oleh negara pengirim.
3. Fungsi Diplomat Sebagai perwakilan diplomatik
Diplomat meneruskan semua keinginan negara pengirim berdasarkan pada kebijakan yang telah dirumuskan.
Diplomat juga harus melaporkan semua keadaan mengenai politik, ekonomi, sosial budaya, dan militer ke negara pengirim.
Tugas Pokok Para Diplomat
Menurut Suwardi Wiriatmadja, terdapat tiga tugas pokok para diplomat, yaitu- Melaksanakan politik/kebijakan dari negaranya sendiri
- Melindungi kepentingan negara dan warga negaranya
- Memberi bahan, bahan keterangan, informasi laporan kepada pemerintahnya tentang perkembangan-perkembangan penting di dunia ini
Empat Fase Pokok Dari Tugas Diplomasi
Tugas diplomat dibagi dalam empat fase pokok dari diplomasi, yaitu sebagai- Perwakilan
Diplomat adalah wakil resmi negaranya di negara lain. Diplomat merupakan agen atau pejabat komunikasi antara departemen luar negerinya dan departemen luar negeri dari negara tempat ia berada. - Perundingan
Diplomat merupakan orang yang melakukan perundingan dalam rangka merencanakan pelbagai macam persetujuan bilateral dan multilateral yang dituangkan melalui perjanjian-perjanjian yang bersifat politik, ekonomi, dan sosial. - Laporan
Laporan yang dikirimkan oleh para diplomat dari perwakilan di luar negeri adalah bahan untuk menyusun dan menetapkan politik luar negeri. - Perlindungan kepentingan negara, bangsa, dan warga negaranya di luar negeri
Seorang diplomat berusaha untuk membela serta memajukan kepentingan negara-nya sendiri
b. Propaganda
Propaganda adalah usaha sistematis yang digunakan dalam memengaruhi emosi, pikiran, serta tindakan suatu kelompok demi kepentingan masyarakat umum.
Secara umum, propaganda berbeda dengan diplomasi dalam dua hal, yaitu
- Propaganda lebih ditujukan pada rakyat negara lain daripada kepada pemerintahannya
- Propaganda dilakukan untuk keuntungan diri sendiri, tidak ada usaha untuk mencari kompromi antara kepentingan-kepentingan negara yang bersaing, tujuannya benar-benar untuk keuntungan negara yang melakukan propaganda itu.
Pada mulanya radio gelombang jarak pendek banyak digunakan sebagai alat propaganda. Dengan alat ini, informasi dapat menjangkau pendengar di seluruh dunia. Kini teknologi komunikasi yang digunakan lebih canggih sifatnya sehingga pemblokiran informasi tidak dapat dilakukan sepenuhnya.
Ketika melaksanakan propaganda, dapat menggunakan teknik penyajian pemberitaan dan informasi seobjektif dan sefaktual mungkin kemudian membiarkan pendengar atau pembaca membuat simpulannya sendiri. Atau dapat juga dengan teknik yang berlawanan dari itu.
Teknik ini harus menarik karena masyarakat pada umumnya akan memberikan respon terhadap slogan yang berisi kata-kata berharga, seperti perdamaian, toleransi, keadilan, dan hak-hak asasi manusia.
Pengaruh propaganda akan bertambah besar melalui penghapusan atau penghalang sumber-sumber informasi yang saling bersaing.
c. Ekonomi
Sarana ekonomi digunakan secara luas dalam hubungan internasional baik di masa damai maupun masa perang.
Pada tingkat tertentu semua negara harus terlibat dalam perdagangan internasional untuk memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi sendiri, sebaliknya mereka juga menjual barang ke negara lain sehingga mampu membayar apa yang diimpornya dengan keuntungan dari hasil penjualan tersebut.
d. Kekuatan Militer
Peralatan militer yang memadai akan menambah keyakinan dan stabilitas untuk berdiplomasi.
Diplomasi tanpa dukungan kekuatan militer yang kuat dapat membuat suatu negara tak memiliki rasa percaya diri. Mereka tak mampu menghindari tekanan serta ancaman yang dilancarkan lawan yang dapat mengganggu kepentingan nasionalnya.
Meskipun peralatan kemiliteran dapat digunakan, negara-negara lebih memilih kebijakan yang bersifat preventif atau pencegahan dalam hubungan internasional demonstrasi peralatan militer, termasuk senjata nuklir, hanya untuk memperingatkan lawan atau membuat lawan berpikir ulang jika berniat menyerang.
Strategi pencegahan adalah prioritas untuk menciptakan stabilitas dan ketertiban internasional. Perang merupakan cara terakhir yang ditempuh jika semua sarana diplomasi damai gagal dalam memecahkan masalah.
Referensi:S. Rini dan Dyah Hartati. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan SMA 2. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2011
Artikel Terkait
- 1 Pengertian Hubungan Internasional dan Makna Isi Piagam PBB
- 2 Mengenal Pola Hubungan Antarbangsa dan Pengertian Politik Luar Negeri Bebas Aktif
- 3 Arti Penting Hubungan dan Kerja Sama Internasional Yang Harus Diketahui
- 4 Macam-macam Sarana Hubungan Internasional
- 5 Dasar Teoritis Dan Yuridis Kekebalan Diplomatik