Sifat Asam dan Basa

Table of Contents

Ionisasi dalam Air

Tahukah kamu bahwa, air murni pada umumnya dianggap sebagai larutan non-elektrolit.

Larutan non-elektrolit disini, maksudnya adalah bahwa di dalam air murni tidak terdapat ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik.

Meskipun begitu dari hasil pengukuran alat uji elektrolit yang tepat, air murni menunjukkan memiliki sifat elektrolit meskipun sangatlah lemah.

Ini berarti sebagian kecil molekul air dapat ter-ion seperti persamaan berikut ini.

H2O(l) ⇌ H+(aq) + OH-(aq)

Reaksi ionisasi air termasuk dalam reaksi kesetimbangan. Dimana berdasarkan hukum kesetimbangan, maka harga tetapan kesetimbangan dari reaksi ionisasi air adalah sebagai berikut.

K =([H+][OH-])/[H2O]

Konsentrasi dari ion-ion yang dihasilkan pada ionisasi air sangat sedikit. Sehingga konsentrasi H2O dianggap tidak berubah atau bersifat tetap dan hasil kali K [H2O] akan memberikan harga yang tetap dan dilambangkan sebagai Kw atau tetapan kesetimbangan air.

Kw = [H+][OH-]

Berdasarkan hasil pengukuran. Ternyata harga Kw bervariasi bergantung pada suhu yang berbeda.

Semakin tinggi suhu pengukuran, harga Kw akan semakin besar. Misalnya, pada suhu 25°C, harga Kw adalah 10-14.

Dalam air murni, konsentrasi ion hidrogen dan ion hidroksida bernilai sama besar.

Oleh karena itu, dari persamaan tetapan kesetimbangan air dapat ditentukan dari besarnya konsentrasi dari H+ dan OH-, seperti persamaan di bawah ini.

Kw = [H+] [OH-]
Kw = [H+] [H+]
Kw = [H+]2

[H+]2 = 10-14
[H+] = 10-7

Jadi, pada suhu 25°C konsentrasi H+ dan OH- dalam air murni masing-masing sebesar 10-7 M.