Mengenal Asam Kuat atau Basa Kuat

Table of Contents

Asam Kuat atau Basa Kuat


Apa Yang Terjadi Jika Larutan Asam Kuat dan Basa Kuat Di Tambahkan Ke dalam Air ?

Jika asam kuat atau basa kuat ditambahkan ke dalam air, maka yang terjadi adalah timbul pergeseran kesetimbangan dalam ionisasi air serta akan mempengaruhi besarnya konsentrasi H+ dan OH- dalam larutan tersebut.

Dengan penambahan asam kuat pada air akan meningkatkan konsentrasi H+.
Dengan penambahan basa kuat pada air akan meningkatkan konsentrasi OH-.

Asam kuat merupakan asam yang terionisasi seluruhnya di dalam air (H2O). Sehingga dengan penambahan asam kuat yang pada air dapat mengganggu kesetimbangan air. Contoh larutan asam kuat adalah asam klorida (HCl) 0,1 M.

Jika kita mereaksikan larutan HCl dengan air maka akan terjadi reaksi ionisasi air dan ionisasi HCl, sebagai berikut.

HCl(aq)0.1 M
H2O(l)H+(aq) + OH-(aq)
10-7M10-7M
H+(aq)+Cl-(aq)
0.1 M0.1 M

Reaksi ionisasi larutan HCl juga menghasilkan ion H+. Ion H+ yang berasal dari HCl akan menyebabkan kesetimbangan air bergeser ke arah kiri.

Akibatnya konsentrasi H+ dalam air murni menjadi kurang dari 10-7 M dan jauh lebih kecil dibandingkan konsentrasi H+ dari HCl sehingga konsentrasi H+ dari air dapat diabaikan.

Jadi, dalam larutan asam kuat, konsentrasi H+ hanya ditentukan oleh konsentrasi dari asam kuat. Sama seperti halnya asam kuat, basa kuat merupakan basa yang terionisasi seluruhnya di dalam air. Adanya penambahan basa kuat dalam air akan mengganggu kesetimbangan air.

Misalnya, dalam larutan NaOH 0,01 M terjadi reaksi ionisasi air dan ionisasi basa sebagai berikut.
H2O(l)H+(aq)+OH-(aq)
10-7 M10-7 M
NaOH(aq)Na+(aq)+OH-(aq)
0,01 M0,01 M0,01 M

Dengan adanya ion OH- yang berasal dari NaOH akan menggeser kesetimbangan air ke arah kiri.

Proses ini akan mengakibatkan konsentrasi OH- dalam air murni menjadi kurang dari 10-7 M dan jauh lebih kecil dibandingkan konsentrasi OH- dari NaOH sehingga konsentrasi OH- dari air dapat diabaikan.

Sehingga, pada larutan basa kuat, konsentrasi OH- juga hanya ditentukan dari konsentrasi dari basa kuat.

Jadi, asam atau basa yang dilarutkan dalam air akan mengubah konsentrasi H+ atau OH- dari air (dalam hal in, bahwa dalam air murni [H+] = [OH-] = 10-7 M, sesuai harga KW = 10-14M).

Sedangkan, penambahan asam akan meningkatkan konsentrasi H+, dan penambahan basa akan meningkatkan konsentrasi OH-.

Semakin besar konsentrasi H+ atau semakin kecil konsentrasi OH-, maka larutan tersebut akan semakin asam. Sebaliknya, semakin kecil konsentrasi H+ (atau semakin besar konsentrasi OH-), maka larutan tersebut akan semakin basa.

Berdasarkan hal di atas, sifat dari larutan asam atau basa ditentukan berdasarkan konsentrasi ion hidrogennya. Dalam larutan asam, konsentrasi H+ lebih besar dari konsentrasi OH-. Sebaliknya, dalam larutan basa, konsentrasi OH- lebih besar dari konsentrasi H+.


Contoh Soal Menghitung Konsentrasi Ion Hidrogen dan Hidroksida

Soal Pertama

Tentukan konsentrasi ion H+ dan ion OH- dalam larutan H2SO4 0,005 M pada suhu 25°C ?
Jawab:
Pertama-tama kita tuliskan terlebih dahulu persamaan reaksi ionisasi dari pertanyaan di atas
H2SO4(aq)2H+(aq)+SO42-(aq)
0,005 M(2 x 0,005 M)
Dari persamaan reaksi di atas diperoleh nilai [H+] = 0,01 M.
Konsentrasi OH- didapat dari persamaan tetapan kesetimbangan air, yaitu:
KW = [H+][OH-]
10-14 = 0,01 [OH-]
[OH-] = 10-12 M
Jadi, dalam larutan H2SO4 0,005 M terdapat [H+] sebesar 0,01 M dan [OH-] sebesar 10-12 M.

Soal Kedua

Tentukan konsentrasi ion H+ dan OH- dalam larutan Ca(OH)2 0,02 M pada suhu 25°C !
Jawab:
Pertama-tama kita tuliskan persamaan reaksi ionisasinya, seperti berikut:
Ca(OH)2(aq)Ca2+(aq)+2OH-(aq)
0,02 M(2 x 0,02 M)
Dari persamaan reaksi di atas diperoleh konsentrasi ion OH- sebesar 0,04 M.
Konsentrasi ion H+ juga dapat ditentukan dari persamaan tetapan kesetimbangan air, sebagai berikut:
KW = [H+] x [OH-]
10-14 = [H+] x 0,04
[H+] = 2,5 x 10-13 M
Jadi, dalam larutan Ca(OH)2 0,02 M terdapat [H+] sebesar 0,04 M dan [OH-] sebesar 2,5 x 10-13 M.