Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm

Table of Contents

Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm

Reaksi kimia selalu berlangsung dengan disertai perubahan kalor, baik terserap atau dilepaskan.

Berdasarkan perubahan kalor yang terjadi dalam reaksi kimia, kita dapat membagi reaksi kimia ke dalam dua jenis, yaitu reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Berikut penjelasannya.


a. Reaksi Eksoterm

Reaksi Eksoterm adalah suatu reaksi yang terjadi dengan melepaskan kalor ke lingkungan. Dengan kata lain, kalor yang dilepas oleh sistem akan meningkatkan suhu lingkungan.

Misalnya ketika kayu dibakar, kalor akan dilepaskan ke lingkungan sehingga tubuh kita yang dekat dengan kayu terbakar tersebut terasa hangat.

Sebenarnya pelepasan kalor dalam reaksi kimia menyebabkan penurunan entalpi reaksi. Dan entalpi reaktan akan menjadi lebih tinggi dibanding entalpi produk sehingga perubahan entalpi(∆H) menjadi bernilai negatif. Perhatikan rumus di bawah ini.

H(reaktan) > H(produk)
Jadi, untuk reaksi eksoterm: ∆H = H(produk) - H(reaktan) < 0


b. Reaksi Endoterm

Reaksi Endoterm adalah reaksi kimia yang terjadi dengan menyerap kalor dari lingkungan. Disini penyerapan kalor oleh sistem akan menurunkan suhu lingkungan.

Contoh peristiwa reaksi endoterm adalah fotosintesis. Pada fotosintesis tumbuhan menyerap kalor dari matahari.

Kalor yang diserap oleh sistem akan menaikkan entalpi reaksi. Dan menyebabkan entalpi produk menjadi lebih tinggi daripada entalpi reaktan sehingga perubahan entalpi (∆H) bernilai positif. Perhatikan rumus di bawah ini.
H(produk) > H(reaktan)

Jadi, pada reaksi endoterm: ∆H = H(produk) - H(reaktan) > 0

diagram reaksi ekspterm dan endoterm