Langkah-langkah menyusun ritme, berlatih improvisasi Musik atau Lagu dan Karakteristik akor

Table of Contents

Langkah-langkah Menyusun Ritme

Berikut ini adalah langkah-langkah yang digunakan dalam menyusun ritme, diantaranya adalah sebagai berikut.


1. Nyanyikan Lagu Hingga Menemukan Motif Ritmenya

Setiap lagu memiliki pola ritme yang sederhana karena hanya menggunakan bentuk dan nilai not penuh, setengah (1/2), seperempat(1/4), dan seperdelapan(1/8). Nilai not ini tidak terlalu sulit untuk dinyanyikan maupun dimainkan dengan menggunakan instrumen. Salah satu hal yang mungkin memerlukan kecermatan adalah terdapat di ligatura yang berarti dimainkan secara bersambung.


2. Buatlah Ritme Sesuai Dengan Ide Musikal Yang Di miliki

Kalian perlu tahu bahwa didalam lagu terdapat frasering atau struktur kalimat. Misalnya pada All I am memiliki bentuk yang tidak simetris, karena dalam satu kalimat lagu ada yang terdiri dari 4 (empat) birama dan ada yang terdiri dari 6 (enam) birama.


3. Setelah Menemukan Pola Ritme Kemudian Tuliskan Ke Dalam Garis Paranada

Setelah sebelumnya berhasil menemukan pola ritme, berikutnya tuliskan kedalam garis paranada, buatlah beberapa motif ritme supaya bisa memilih motif yang sesuai dengan lagu aslinya. Apabila dalam lagu tidak terdapat sinkop sebaiknya tidak membuat pola ritme yang banyak menggunakan sinkop agar tidak perlu mengubah karakter lagu aslinya.


4 Bacalah pola ritme yang telah Di tulis secara berulang-ulang

Berikutnya adalam membuat pola ritme yang sebelumnya telah kita tulis secara berulang-ulang hingag menguasai pola ritme itu tanpa teks lagi.


Langkah-langkah berlatih improvisasi Musik atau Lagu

Kalian dapat melakukan latihan improvisasi musik, dengan menggunakan progresi akor pada lagu. Sebagai contoh perhatika lagu All I am berikut ini.

Progresi akor
Pada lagu All I am di atas, ditemukan ada 7 jenis akor yang digunakan, berdasarkan tingkatannya dapat ditampilkan sebagai berikut:
  1. C mayor7
  2. D minor7
  3. E minor7
  4. F mayor7
  5. G7
  6. G sus4
  7. A 7
Ke tujuh akor diatas merupakan seventh chords dalam tangga nada C mayor. Setiap jenis akor dianalisis isi nadanya.


Karakteristik akor

Berikut ini adalah beberapa karakterisitik yang dimiliki dari akor, diantaranya adalah.

1.

Akor yang ditentukan pada birama pertama dari lagu di atas (All I am) adalah C mayor7 atau C M7. Akor ini merupakan akor tingkat I (Pertama) dari tangga nada C mayor, memiliki nada yang sama dengan tangga nada ionian. Sesuai dengan penejelasan di atas berarti akor tersebut sebenarnya bukan hanya memiliki 4 nada dalam C mayor7 melainkan memiliki 7 nada dalam tangga nada C Ionian. Pada dasarnya semua nada dalam tangga nada tersebut bisa dimainkan dengan cara:
  • Nyanyikan dengan vokal atau bisa juga menggunakan alat musik yang telah kalian kuasai. Mainkanlah sesuai dengan notasi tangga naga ioniannya berulang-ulang dengan arah naik dan turun.
  • Hindarilah nada yang ke-4 dalam setiap tangga nada, karena karakter dari nada tersebut "kasar" dan terdengar kurang lembut.
  • Buatlah melodi dari motif yang telah Di buat berdasarkan tangga nada akornya.
  • Nada pertama dari melodi yang dibuat diusahakan bukan nada pertama dari tangga nadanya. Dalam tangga nada dorian, nada pertama adalah "D", maka nada pertama dari melodinya sebaiknya bukan "D", tetapi bisa "B", atau nada-nada yang lain.
    Apabila nada pertama dari melodi yang Di buat merupakan nada pertama dari tangga nada, maka bunyinya akan terkesan "jenuh" atau kurang indah. Akor yang terdapat pada birama pertama bukan merupakan akor pembalikan. Ini artinya nada "D" sudah dibunyikan oleh nada terendah, kalau dalam format band nada ini dibunyikan oleh bass.
    Apabila akor pada posisi pembalikan, nada yang dijadikan bass sebaiknya juga tidak menjadi nada pertama dari melodi yang ingin dikembangkan. Ketentuan ini nantinya berlaku untuk semua tangganada.
  • Untuk membuktikan penjelasan diatas kalian dapat mempraktekkan dengan menggunakan vokal atau instrumen yang telah kalian kuasai. Mulailah mengembangkan melodi dengan nada "D" maka kalian akan dapat membedakan dan merasakan keindahan-nya apabila dimulai dengan menggunakan nada selain "D".


2

Birama ke-3 terdapat akor Em7 atau E-7, ini artinya merupakan akor tingkat III dari tangga nada C mayor. Isi nada-nadanya sama dengan yang terdapat pada notasi tangga nada phrygian.
  • Nyanyikan atau mainkanlah tangga nada tersebut dengan menggunakan vokal atau instrumen yang telah kalian kuasai secara berulang-ulang.
  • Hindarilah nada ke-4 atau nada A dari tangga nada tersebut.
  • Buatlah melodi yang dikembangkan berdasarkan motif yang telah dibuat sebelumnya. Perlu diingat bahwa melodi yang akan dibuat pada birama ini harus ada kaitannya dengan melodi pada birama pertama karena masih dalam satu kalimat lagu atau frase.
  • Hindarilah nada pertama dalam tangga nada ini menjadi awal melodi, seperti apa yang telah dilakukan pada birama pertama. Ini artinya pada birama ke-2 sebaiknya tidak memulai melakukan improvisasi dengan nada "E". Nada pertama dalam birama ini merupakan rangkaian melodi dari birama sebelumnya, maka perhatikan interval yang mudah dijangkau dari nada terakhir pada birama sebelumnya sehingga rangkaian nada-nadanya bersifat melodis.


3

Birama ke-4 sama dengan birama sebelumnya adalah akor Em7. Secara umum sama dengan ketentuan dalam birama pertama. Meskipun akornya sama bukan berarti melodi dan pola ritmenya juga harus sama melainkan sebaiknya berbeda, baik motif ritme maupun nada-nadanya. Hal ini untuk menghindari kejenuhan bagi pendengar dan juga bagi pemain sendiri sebagai improvisator.


4

Birama ke-6 sama dengan birama ke-5. Ketentuannya sama dengan birama sebelumnya mengenai nada pertama yang dianjurkan, keterkaitannya dengan nada pada birama sebelumnya, nada yang sebaiknya dihindari, dan lain-lain.


5

Birama ke-7 terdapat akor Gsus4 dan G7. Gsus4 adalah akor yang biasa digunakan untuk memberikan variasi sebelum G7. Namun akor ini akan dibahas lebih lanjut karena keberadaannya diluar 7 jenis akor di atas atau non diatonic chord.

G7 adalah akor dominan tingkat V dalam tangga nada C Mayor yang memiliki tangga nada myxolydian seperti uraian di atas. Sama seperti akor lainnya, akor G7 juga memiliki 7 buah nada yang pada dasarnya semua nada bisa dimainkan. Nada yang dihindari adalah nada ke-4 yaitu C.


6

Birama ke-8 dan ke-9 menggunakan jenis akor yang sama pada birama sebelumnya. Dengan begitu ketentuannya sama dengan akor-akor yang telah digunakan pada birama sebelumnya.


7

Birama ke-10 terdapat akor C7/G maksudnya akor C7 tetapi nada pada posisi dasarnya adalah G. Nadanya terdiri dari G, Bes, C, dan E.

C7 or G

8

Birama ke-11 terdapat akor Fmaj7. Akor ini merupakan akor tingkat IV dari tangga nada C Mayor. Isi nadanya sama dengan tangga nada Lydian. Secara umum ketentuan setiap akor sama dengan akor yang lain menyangkut nada ke-4 yang sebaiknya dihindari, nada pertama dalam melodi yang disarankan untuk tidak dipakai sebagai nada pertama dalam improvisasi, dan tingkat kemelodisannya agar indah saat dimainkan, serta keterkaitannya dengan birama sebelumnya.


9

Pada birama ke-12 dan ke-13 tidak ada akor baru, semua telah dibahas sebelumnya. Perhatikan kemelodisaanya, keterkaitan dengan akor sebelumnya dan nada-nada yang dipakai pada pada awal dan nada yang dihindari supaya nada yang dimainkan terkesan indah.


10

Birama ke-14 pada ketukan ke-3 terdapat akor A7. Akor ini termasuk dalam non diatonic chord.


11

Birama ke-15 dan ke-16 menggunakan akor yang sama dengan birama-birama sebelumnya, jadi tidak dibahas lagi


12

Birama ke-17 terdapat dua jenis akor yaitu Dm7 dan G7. Dm7 telah dibahas di depan. Akor G7 merupakan akor dominan yang biasanya bergerak ke tonika (tingkat I), yaitu akor C Mayor yang merupakan akor tingkat I dari tangga nada C Mayor.


13

Birama ke -18 terdapat akor Cmaj7. Isi nadanya sama dengan tangga nada Ionian. Ketentuan improvisasinya sama dengan akor lainnya yang sudah dibahas sebelumnya. Perlu kalian tahu bahwa pada birama ini merupakan akhir kalimat lagu. Dalam ilmu bentuk analisa musik, hal ini merupakan kalimat jawab tetapi melodi yang dimainkan tidak harus berakhir dengan nada pertama (C). Jadi bisa menggunakan nada yang lain asalkan masih merupakan nada dalam tangga nada akornya.