Sifat-Sifat Unsur dan Massa Atom Relatif (Ar)

Table of Contents

Sifat-Sifat Unsur

Sebelumnya kalian pasti sudah cukup mengenal dengan sifat-sifat unsur. Umumnya kita dapat mengetahui sifat unsur berdasarkan letak periode dan golongan suatu unsur dalam tabel priodik. Seperti nomor atom menunjukkan jumlah elektron dan jumlah elektron menunjukkan konfigurasi elektron yang menentukan periode dan golongan unsur tersebut. Disamping itu, dari periode dan golongan kita dapat menentukan sifat-sifat suatu unsur.

sifat-sifat unsur

Sebelumnya telah dijelaskan bahwa awalnya unsur-unsur hanya dibedakan ke dalam unsur logam dan non-logam. Unsur logam dan non-logam menempati posisi yang khas di dalam sebuah tabel priodik. Unsur-unsur logam terletak di sebelah kiri sedangkan unsur-unsur non-logam letaknya di sebelah kanan dari tabel priodik.

Jika kita melihat dari konfigurasi elektronnya, unsur logam cenderung melepaskan elektron atau berupa energi ionisasi kecil, sedangkan unsur non-logam cenderung menangkap elektron atau memiliki keelektronegatifan yang besar.

Pada tabel priodik, sifat-sifat logam akan semakin bertambah jika semakin ke bawah sedangkan sifat logam akan semakin berkurang jika semakin ke kanan.

Unsur bagian kiri tabel priodik seperti, golongan IA dan golongan IIA memiliki sifat logam yang paling kuat, sedangkan unsur-unsur paling kanan, seperti VIIA mempunyai sifat non-logam yang paling kuat.

Di antara unsur logam dan non-logam terdapat unsur peralihan yang mempunyai sifat logam dan non-logam sekaligus.


Massa Atom Relatif

Massa satu atom unsur atau massa satu molekul zat memiliki satuan massa atom atau sering disingkat sma. Untuk mengetahui massa atom suatu unsur, kita dapat lakukan dengan cara membandingkan massa atom yang akan kita tentukan terhadap massa atom unsur yang massanya telah ditetapkan atau massa atom acuan. Melalui cara ini, kita dapat menentukan massa dari setiap atom.

Pada tahun 1825, Seorang ilmuan bernama Jons Jacob Berzelius mendefinisikan massa atom suatu unsur sebagai perbandingan terhadap massa satu atom hidrogen. Jika kita pernyataan mengapa massa atom karbon bernilai 12 ? maka bisa diartikan bahwa massa satu atom karbon 12 kali lebih besar dibanding massa satu atom hidrogen.

Atom karbon memiliki nilai isotop 126C, dan merupakan atom paling stabil dibandingkan dengan atom-atom lainnya. Jadi atom karbon paling cocok digunakan sebagai standar bagi penentuan harga massa atom unsur-unsur.

Di tahun 1961 IUPAC mendefinisikan massa atom relatif yang dikenal sebagai Ar. Ar suatu unsur adalah hasil perbandingan antara massa satu atom unsur tersebut dengan 1/12 (seper dua belas) kali massa satu atom karbon-12 (C-12). Hubungan ini dapat ditulis sebagai berikut:
ArX = ( massaatom / ( 1/12 x massa C-12 ) )