Motif Sebagai Struktur Musik

Table of Contents

Pengertian Motif Pada Struktur Musik

Membahas materi sebelumnya tentang tiga struktur musik, yaitu figure, motif, dan kadens. Kali ini kita akan melihat tentang Motif.

Apa yang dimaksud dengan Motif pada Struktur Musik ?

Motif adalah sekelompok nada-nada linear yang tidak terlalu panjang dan didesain atas dasar figur ritmis dan atau melodis tertentu.

Menurut Randel (1978: 322), dan jo Fountain ( 1967: 1), kita dapat menemukan Figur pada seluruh komposisi atau suatu seksi, karena figur berfungsi sebagai elemen pemersatu.

Perlu di ingat bahwa terdapat kekhususan penggunaan istilah motif pada karya-karya kontrapungtis untuk mengidentifikasi subjek dalam Invention. Pada IAM I atau Ilmu Analisis Musik Pertama, pengertian yang digunakan adalah motif sebagai suatu porsi tematik yang terdiri atas dua atau tiga figur.

Sedangkan jika kita bandingkan antara figur dan motif berdasarkan teknik pengolahannya, pada dasarnya tidaklah berbeda. Pengolahan figur dan motif dapat dikelompokan kedalam beberapa jenis yaitu
  • Motif independent
  • Motif dependen
  • Motif turunan
  • Dan ada juga melodi-melodi yang tidak bermotif


Motif Independen

Motif independen adalah unit kecil yang terisolasi, dimana di dalamnya telah memiliki suatu ide musikal yang lengkap, seperti yang terdapat pada bagian pertama Simfoni No. 104 yang juga dikenal sebagai Simfoni London No. 7

Motif yang berdiri sendiri

Motif dependen

Motif dependen adalah kebalikan dari motif independent, atau Motif Dependen adalah suatu motif yang digunakan bersama dengan materi lain dalam rangka melengkapi suatu ide musikal yang panjangnya setara dengan frase. Contoh motif dependen ada pada kutipan melodi Ecossaise untuk piano solo dari Beethoven.

Berikut ini merupakan motif-motif pendek diulang-ulang untuk membangun alur melodi yang panjang. Pembangunan melodi dilakukan secara motifis dari sebuah motif pendek yang intervalnya dibalik pada birama 2, 3, dan 4, dan terus menerus secara konstan hingga mencapai kulminasi pada interval minor tujuh birama 8.
Pengolahan motif pada karya homofoni
Contoh lain bisa kita lihat pada melodi yang bersifat motifis seperti kutipan melodi BourÄ‚©e dari Suite No. 1 untuk lute karya Bach berikut.

Pengolahan motifik pada karya polifoni

Motif-motif turunan

Motif turunan adalah motif yang diturunkan dari tema sebelumnya atau kadang-kadang mengantisipasi kedatangan tema setelahnya. Motif turunan ini banyak dijumpai pada karya-karya besar Simfoni dan diproduksi melalui suatu proses fragmentasi yang terjadi dari sebuah porsi tema yang diekstrakkan untuk untuk melakukan perluasan.

Terdapat tiga ciri perlakuan motif yang sering dijumpai, terlihat serupa namun sebenarnya berbeda.
  1. Repetisi
    Repetisi adalah pengulangan suatu bagian atau potongan pada suara yang sama dan tingkat ketinggian suara yang sama.
  2. Sikwens
    Sikwens adalah pengulangan suatu bagian atau potongan pada suara yang sama tapi berbeda tingkat ketinggian suaranya.
  3. Imitasi / Imitatif
    imitatif adalah pengulangan suatu bagian atau potongan pada suara yang berbeda tanpa ketentuan tingkat ketinggian, bisa sama maupun berbeda.

Contoh motif dapat kalian temukan pada tema pembuka gerakan pertama Simfoni No. 2 karya Brahms. Disana terdapat dua motif awal, yaitu Motif A pada suara keempat dan Motif B pada suara pertama. Pada birama kelima motif a diulang secara imitative dalam suara ketiga dengan perbedaan interval satu terts lebih besar dan lebih tinggi.
Motif -motif asli
Sedangkan pada bagian akhir dari karya yang sama, pertama-tama motif A diulang secara imitatif dan selanjutnya hasil imitatif tersebut diulang kembali secara sikwens. Disamping itu pada motif B diimitasi pada instrumen atau suara yang berbeda, yang pertama dilakukan untuk Horns pada suara pertama dan kemudian untuk Bassoons pada suara kempat.

Perkembangan motif-motif yang diturunkan dari motif asli

Melodi tak Bermotif

Melodi tak bermotif disini artinya setiap melodi yang tidak menggunakan figurasi dengan konsistensi yang memadai untuk menjustifikasi penerimaannya sebagai sebuah motif.

Contoh kali ini diambil dari misa Offertorium, "Ave Maria" karya Palestrina. Pada Ave Maria ini, terlihat adanya upaya-upaya untuk menghindari struktur frase yang simetris dan perlakuan-perlakuan motif seperti sikwens, dan teknik-teknik lain yang memungkinkan terjadinya produksi pengulangan-pengulangan figuratif.

Penghindaran identitas motif
Di samping itu terdapat tiga jenis motif lain yang juga tidak kalah pentingnya. Yang pertama ialah
  1. Spontaneous Motive atau Motif Spontan
    Spontaneous Motive atau Motif Spontan adalah sebuah motif yang tidak diturunkan dari tema, apakah yang datang sebelumnya atau akan datang sesudahnya. Dengan begitu motif ini merupakan kebalikan dari motif turunan.
  2. Motivic Figures
    Motivic Figures, adalah figur-figur bermotif yang merupakan suatu rancangan yang digunakan untuk mendeskripsikan figurasi-figurasi kecil. Motivic figures terbentuk setelah sebuah motif asli, dan digunakan dalam deretan-deretan untuk membentuk alur melodi.
  3. Motivic melody
    Motivic Melody adalah melodi yang didasarkan atas penggunaan motivic figures.