Konsep dasar Atom, Susunan dan Cara Kerja Atom, dan Model-Model Atom

Table of Contents

Apa itu Atom

Atom adalah susunan proton, neutron, dan elektron. Berdasarkan letak dan posisinya proton, neutron, berada di dalam inti atom. Sedangkan elektron berputar secara terus menerus mengelilingi inti atom karena mengandung muatan listrik.

Semua elektron memiliki muatan negatif (–) dan semua proton memiliki muatan positif (+). Berbeda dengan neutron, neutron sendiri bermuatan netral.


Susunan dan Cara Kerja Atom

Mula-mula elektron yang bermuatan negatif (–) ditarik oleh proton yang bermuatan positif (+) pada inti atom. Meskipun terdapat gaya sentrifugal yang terjadi akibat kecepatan elektron, elektron tidak akan meninggalkan intinya.

Atom memiliki elektron pada bagian luarnya sedangkan proton dengan jumlah yang sama terdapat di bagian pusatnya, sehingga muatan listrik atom akan tetap berada dalam keadaan seimbang. Namun, baik volume atau massa proton, tetap lebih besar daripada elektron. Oleh karena itu jika kita bandingkan, maka perbedaan di antara kedua partikel ini seperti perbedaan antara manusia dengan sebutir kacang kenari. Meskipun muatan listrik total keduanya tetap sama besar.


Apa yang terjadi jika muatan listrik proton dan muatan elektron tidak sama besar ?

Misalkan semua atom di alam semesta menjadi bermuatan positif (+) dikarenakan kelebihan muatan listrik positif (+) di dalam proton. Jika ini terjadi, semua atom akan saling bertolak satu sama lain. Dan jika dibiarkan terus berlangsung, maka semua atom di alam semesta akan saling bertolakkan.

Ketika terjadi perubahan seperti di atas, maka tangan kita yang saat ini sedang memegang handphone, begitu pula lengan kita, akan hancur berantakan. Tidak hanya tangan dan lengan, tetapi semua akan hancur berantakan, seperti laut di bumi, gunung-gunung, semua planet di dalam tata surya dan semua benda-benda langit di jagat raya akan musnah, hancur secara serempak. Dan tidak ada satu benda pun yang akan tersisa. Namun karena keseimbangan yang sangat teliti dari struktur atom maka tercipta pula keseimbangan alam semesta.


Perkembangan Teori Atom

Hingga saat ini sudah banyak perkembangan teori tentang atom ini. Tidak heran, karena semua benda tersusun atas atom. Kalian bisa menganggap asumis atom sebagai bagian paling kecil yang menyusun suatu benda. Sebut saja saat kalian memotong satu batang kapur, kemudian membagi kapur tersebut menjadi dua bagian, lalu dipotong lagi menjadi dua bagian dan seterusnya maka bagian terkecil yang tidak dapat dibagi lagi inilah yang mengawali berkembangnya konsep atom.

Siapa yang Penemu atau Mengemukakan Konsep atau Teori Atom ?

Konsep atom itu pertama kali dinyatakan oleh Demokritos, namun sayang saat itu masih belum didukung oleh eksperimen yang meyakinkan, sehingga tidak dapat diterima oleh beberapa ahli ilmu pengetahuan dan filsafat.

Meskipun saat itu masih belum ada bukti eksperimen, namun bukan berarti Demokritos tidak memberikan sumbangsih tentang atom. Hingga saat ini sudah banyak yang mengembangkan konsep atom-atom secara ilmiah yang dimulai dari John Dalton (1805), kemudian dilanjutkan oleh Thomson (1897), Rutherford (1911), dan terakhir disempurnakan oleh Bohr (1914).


Model dan Teori Atom Menurut Ahli

Setelah dilakukan eksperimen yang memperkuat konsep dari atom ini, maka telah berhasil dibuatkan gambaran mengenai susunan partikel-partikel penyusun atom tersebut. Tujuan dibuatnya gambar atom ini adalah untuk memudahkan dalam memahami sifat-sifat kimia suatu atom. Berikut ini adalah gambaran-gambaran susunan partikel yang membentuk atom.


Model Atom Dalton

Ada beberapa penjelasan atau teori yang menggambarkan model atom Dalton ini, diantaranya adalah
  1. Atom adalah bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi
  2. Atom digambarkan menyerupai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
  3. Atom-atom bergabung dan menjadi senyawa yang memiliki perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Sebagai contoh air tersusun atas atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen.
  4. Reaksi kimia adalah pemisahan, penggabungan dan penyusunan kembali dari atom-atom, oleh karena itu atom tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan.

Hipotesis Dalton dapat digambarkan sebagai model atom menyerupai bola pejal seperti bola tolak peluru.
Model Atom Dalton

Model Atom Thomson

Model Atom Thomson berbeda dengan model Atom Dalton. Atom versi Thomson memiliki bentuk menyerupai bola padat bermuatan positif dan di permukaannya tersebar elektron-elektron yang bermuatan negatif.
Model Atom Thomson

Model Atom Rutherford

Lain lagi dengan model atom Rutherford. Pada atom versi Rutherford ini, atom menyerupai bola berongga yang tersusun dari inti atom, sedangkan elektron yang mengelilinginya. Inti atom memiliki muatan positif sedangkan massa atom terpusat pada inti atom.

Kelemahan dari teori Rutherford

Sungguh disayangkan bahwa terdapat kelemahan pada teori atom milik Rutherford ini. Teori atom milik Rutherford tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron yang melingkari inti dan disertai pemancaran energi, lama-kelamaan energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti.

Untuk masalah di atas, sudah dapat dijawab sebagai perumpamaan, misalkan kita mengambil seutas tali dan salah satu ujungnya kita ikatkan pada sepotong kayu sedangkan ujung yang lainnya masih kita pegang. Coba putarkan tali tersebut di atas kepala kalian.

Apa yang terjadi ?
Lama-kelamaan putarannya akan melemah karena tangan kita akan semakin pegal. Dengan memegang tali tersebut sehingga kayu akan mengenai kepala Anda. Meski teorinya dianggap lemah, namun Rutherford sudah berjasa dengan mengenalkan istilah lintasan atau kedudukan elektron yang sekarang disebut sebagai kulit elektron.
Model Atom Rutherford

Model Atom Niels Bohr

Model yang terakhir dan yang paling terkenal adalah model atom milik Niels Bohr. Ada beberapa ciri yang menggambarkan atom versi Niels Bohr ini, yaitu
  1. Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif serta dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif di dalam suatu lintasan.
  2. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan menuju lintasan yang lain dengan cara menyerap atau memancarkan energi sehingga energi elektron atom tersebut tidak akan berkurang. Jika berpindah lintasan ke lintasan yang lebih tinggi, elektron akan menyerap energi, dan jika beralih ke lintasan yang lebih rendah, elektron akan memancarkan energi.
  3. Kedudukan elektron-elektron pada tingkatan energi tertentu yang disebut dengan kulit-kulit elektron.

Model Atom Niels Bohr