Proses Pengikhtisaran dan tahap Pembuatan Jurnal Penyesuaian

Table of Contents

Setelah sebelumnya semua data transaksi keuangan perusahaan dianalisis dan dicatat dalam jurnal umum dan di posting ke dalam buku besar, selanjutnya setiap akhir bulan atau tepatnya pada akhir periode akuntansi diadakan penyusunan neraca saldo.


Apa itu Neraca Saldo

Neraca saldo atau daftar sisa adalah suatu daftar tempat terjadinya pencatatan secara sistematis sisa-sisa dari akun buku besar sebelah melalui proses debit dan kredit. Dapat juga diartikan bahwa suatu daftar yang berisi saldo-saldo perkiraan buku besar yang terdapat di dalam suatu perusahaan.

Tujuan Penyusunan Neraca Sisa

Setelah kita mengetahui apa itu neraca saldo atau daftar sisa, berikutnya adalah apa tujuan dari penyusunan neraca sisa ini:
  1. Untuk mempersiapkan penyusunan laporan keuangan.
  2. Untuk menguji keseimbangan antara saldo debit dan saldo kredit sebagai konsekuensi dari persamaan dasar akuntansi, dan
  3. Untuk mengetahui kekeliruan yang mungkin terjadi selama periode pencatatan.

Bagaimana Cara Menyusun Neraca Saldo

Setelah sebelumnya dijelaskan tentang apa saja tujuan dari penyusunan neraca sisa ini, berikurnya adalah bagaimana cara unutk penyusunan terhadap neraca saldo ini.

A. Menghitung sisa dari masing-masing akun besar.

  1. Yang pertama adalah menghitung sisa dari masing-masing buku besar, jika akun berbentuk T atau skontro maka jumlahkan sisi debit dan sisi kredit. setelah itu tentukan sisa dari setiap akun.
  2. Sedangkan akun yang berbentuk stafel atau bersisa, sudah terdapat data sisa-sisa sementara.


B. Sisa-sisa tiap akun disusun dalam daftar sisa berdasarkan urutan nomor dan sifat likuiditasnya.


Perhatikan contoh bentuk neraca sisa atau daftar sisa sebagai berikut.

1

Contoh
Berikut ini merupakan neraca sisa yang diambil dari jurnal dan buku besar perusahaan percetakan Saudara Solo milik Tuan Mulyono.


2
3

Jurnal Penyesuaian

Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir priode untuk memisahkan akun yang masih tercampur, seperti yang telah kita tahu bahwa saldo-saldo akun yang tampak dalam neraca saldo, sebetulnya merupakan ringkasan transaksi perusahaan selama satu periode akuntansi. Akun-akun dalam neraca saldo terdiri dan dua golongan yaitu akun riil dan akun nominal.

Akun riil terdiri atas kelompok harta, utang, dan modal, yang saldo-saldonya digunakan sebagai bahan Laporan neraca. Akun riil sering juga disebut sebagai akun neraca. Sedangkan Akun nominal terdiri atas kelompok pendapatan dan beban, yang saldonya digunakan sebagai bahan untuk laporan laba rugi. Akun nominal sering disebut akun laba rugi.


Tujuan membuat jurnal penyesuaian pada akhir periode

Tujuan dibuatnya jurnal penyesuaian pada akhir periode antara lain adalah sebagai berikut.
A. Untuk memisahkan akun-akun yang sifatnya masih campuran atau mixed account kedalam dua macam akun, yaitu akun riil dan akun nominal.

Contoh:
Akun asuransi dibayar di muka. Dengan adanya jurnal penyesuaian maka akun tersebut dipisah menjadi dua macam yaitu sebagai berikut.
  1. Beban asuransi yang benar-benar menjadi beban periode tersebut. Akun ini masuk kedalam akun nominal.
  2. Masih tetap merupakan asuransi yang dibayar di muka atau piutang asuransi bagi perusahaan. Akun jenis ini termasuk kedalam akun riil.


B. Agar pada akhir periode, akun-akun riil khususnya aktiva dan utang di dalam neraca menunjukkan jumlah yang sebenarnya.


C. Agar pada akhir periode, akun-akun nominal yaitu akun pendapatan dan akun beban menunjukkan jumlah uang yang benar-benar menjadi pendapatan dan beban dalam periode yang bersangkutan.


Dalam hal perusahaan jasa, ada enam macam hal yang sering terjadi dan memerlukan penyesuaian pada akhir periode akuntansi di antaranya sebagai berikut.

  1. Penyesuaian untuk akun perlengkapan, karena adanya perlengkapan yang habis digunakan atau dipakai.
  2. Penyesuaian untuk akun aktiva tetap, karena adanya penyusutan nilai harta tetap tersebut.
  3. Penyesuaian untuk beban dibayar di muka (piutang beban), karena adanya beban yang telah lewat waktu.
  4. Penyesuaian untuk akun pendapatan diterima di muka (utang pendapatan), karena adanya pendapatan yang telah lewat waktu.
  5. Penyesuaian untuk beban yang akan dibayar (utang beban), karena jasanya telah dinikmati tetapi bebannya belum dibayar.
  6. Penyesuaian untuk pendapatan yang akan diterima (piutang pendapatan)/ karena jasanya telah diberikan tetapi hasilnya belum diterima.


Membuat Jurnal Penyesuaian Terhubung Dengan Transaksi yang Bersangkutan

Adapun cara membuat jurnal penyesuaian tergantung dari transaksi yang bersangkutan adalah sebagai berikut.

A. Jurnal Penyesuaian untuk Akun Perlengkapan

perlengkapan yang telah habis dipakai dalam periode akuntansi, harus menjadi beban periode yang bersangkutan. Jumlahnya harus dipindahkan dari akun perlengkapan, ke akun beban perlengkapan, dengan jurnal penyesuaian (adjustment). Contohnya adalah sebagai berikut.


4

Contoh
Akun perlengkapan kantor dalam neraca sisa per 31 Desember sebesar Rp 300.000,00. Persediaan perlengkapan per 31 Desember tinggal Rp 100.000,00. Berarti yang habis dipakai dalam periode tersebut sebesar Rp 200.000,00. Jurnal penyesuaian-nya jika ditampilkan akan terlihat seperti berikut.

5

B. Jurnal Penyesuaian untuk Akun Aktiva Tetap

Semua aktiva tetap kecuali tanah, pada akhir periode akan disusutkan harganya. Jumlah penyusutan itu akan dialokasikan menjadi beban penyusutan periode yang bersangkutan, dengan jurnal penyesuaian (adjustment) sebagai berikut.

6

Contoh
Penyusutan peralatan kantor yang menjadi beban untuk tahun Ini diperhitungkan sebesar Rp 500.000,00. Jurnal penyesuaian-nya dapat ditampilkan sebagai berikut.

7

C. Jurnal Penyesuaian untuk Akun Dibayar Di Muka

Beban dibayar di muka (persekot beban) atau piutang beban atau dikenal juga sebagai ayat transitoris, adalah pembayaran beban untuk beberapa waktu yang akan datang sampai melampaui batas akhir periode akuntansi dalam hal ini adalah 31 Desember.

Dalam transaksi ini harus dicari berapa jumlah yang menjadi beban terhadap periode yang bersangkutan, dan dibuatkan jurnal penyesuaiannya.

Ada dua metode jurnal penyesuaian yang biasa digunakan untuk akun yang dibayar di muka.

1) Metode harta

Misalnya tentang pembayaran premi asuransi. Apabila saat membayar premi asuransi, didebit akun asuransi dibayar di muka dan dikredit kas, berarti perusahaan menggunakan metode harta.

8

Contoh
Tanggal 1 Agustus 2004 dibayar premi asuransi Rp240.000 untuk jangka pertanggungan satu tahun. Saat membayar telah dijurnal.

9

Sampai dengan 31 Desember 2004, premi asuransi yang telah dijalani atau lewat waktunya selama 5 bulan sebesar Rp 100.000,00.

10

2) Metode beban

Apabila saat membayar premi asuransi. dilakukan debit terhadap akun beban asuransi, dan dikredit kas, berarti perusahaan menggunakan metode beban. Jurnal penyesuaian-nya (adjustment) sebagai berikut.

11

Contoh
Dari contoh soal di atas, saat membayar premi asuransi di jurnal:

12

Padahal sampai dengan 31 Desember 2004, premi asuransi yang benar-benar menjadi beban hanya 5 bulan adalah Rp 100.000,00, maka akun beban asuransi yang telah didebit sebesar Rp 240.000,00 harus dikredit sebanyak Rp 140.000,00 (supaya tinggal debit Rp 100.000,00). Jumlah yang Rp 140.000,00 tersebut dicatat pada akun asuransi yang dibayar di muka.


Jurnal penyesuaian-nya sebagai berikut.

13

D. Jurnal Penyesuaian untuk Akun Pendapatan Diterima Di Muka

Pendapatan diterima di muka (deferred income) atau utang pendapatan, melewati yaitu penerimaan batas akhir pendapatan periode akuntansi untuk beberapa dalam hal ini yaitu 31 waktu December yang akan. Hal ini harus dicari berapa jumlah yang benar-benar menjadi pendapatan periode yang bersangkutan dan berapa jumlah yang masih menjadi utang pendapatan, dan dibuat jurnal penyesuaian-nya. Pendapat dua metode untuk penyesuaian akun pendapatan diterima di muka yaitu metode utang dan metode pendapatan.


1) Metode utang

Misalnya penerimaan sewa bangunan, apabila pada saat menerima uang sewa dilakukan debit akun kas dan di kredit akun sewa yang diterima di muka, maka itu artinya perusahaan menggunakan metode utang.

Jurnal penyesuaiannya (adjustment) akan tampak sebagai berikut.

14

Contoh
Tanggal 1 Oktober 2005, sebagian bangunan disewakan Rp 1.200.000 untuk masa sewa selama satu tahun. Saat menerima uang sewa telah di jurnal sebagai berikut.

15

Dari gambar perhitungan tersebut terlihat bahwa sewa yang benar-benar merupakan pendapatan tahun 2005 selama 3 bulan adalah sebesar Rp 300.000,00. Maka jurnal penyesuaian-nya ditampilkan sebagai berikut.

16

2) Metode pendapatan

Apabila pada saat penerimaan uang sewa bangunan, terjad debit alur kas dan di kredit pendapatan sewa, maka itu artinya perusahaan menggunakan metode pendapatan. Jurnal penyesuaian-nya (adjustment) ditampilkan sebagai berikut.

17

Contoh
contoh di atas, saat menerima uang sewa bangunan, di jurnal menjadi:

18

Dapat dilihat bahwa sewa yang benar-benar menjadi pendapatan tahun 2005 hanya sebesar Rp 300.000,00. Dengan akun pendapatan sewa yang telah dikredit sebesar Rp 1.200.000,00 itu, maka harus didebit sebesar Rp 900.000,00 (supaya tinggal kredit Rp 300.000,00). Jumlah yang Rp 900.000,00 itu akan dicatat pada akun sewa yang diterima di muka atau hutang pendapatan sewa. Jurnal penyesuaian-nya menjadi sebagai berikut.

19

E. Jurnal Penyesuaian untuk Akun Utang Beban (Beban yang Akan Dibayar)

Utang beban atau beban yang akan dibayar (accrual payable), merupakan beban yang belum dicatat atau dikenal dengan sebutan ayat antisipasi. Beban yang sudah menjadi tanggungan dalam suatu periode akuntansi tetapi sampai akhir periode tersebut masih belum dibayar. Menurut dasar accrual menyatakan bahwa walaupun belum dibayar tetapi harus menjadi beban dalam periode yang bersangkutan (karena jasanya telah dinikmati).

Misalkan. beban yang belum dibayar itu adalah gaji. Maka jurnal penyesuaian-nya (adjustment) sebagai berikut.

20

Contoh
Tanggal 31 Desember 2005 gaji bulan Desember untuk seorang karyawan yang sedang tugas ke luar negeri belum diambil sebesar Rp 400.000,00. Jurnal penyesuaian-nya adalah sebagai berikut.

21

F. Jurnal Penyesuaian untuk Akun Piutang Pendapatan (Pendapatan yang Akan Diterima)

Piutang pendapatan atau pendapatan yang akan diterima (accrual receivable) sering juga disebut sebagai pendapatan yang belum dicatat, dikenal sebagai ayat antisipasi.

Pendapatan ini merupakan pendapatan yang semestinya sudah menjadi hak perusahaan, tetapi sampai akhir periode belum diterima. Walaupun uangnya belum diterima tetapi harus dimasukkan menjadi penghasilan pada periode yang bersangkutan, karena jasanya telah diberikan oleh perusahaan. Misalkan pendapatan yang akan diterima itu berupa bunga, maka jurnal penyesuaian-nya menjadi sebagai berikut.

22

Contoh
Tanggal 31 Desember 2005 bunga simpanan di bank untuk bulan Desember belum diterima Rp 50.000,00. Jurnal penyesuaian-nya sebagai berikut.

23

Sumber: Buku Ekonomi. Sukardi, 2009