Cara Pembuatan Buku Besar Pada Jurnal Akuntansi
Table of Contents
Peranan Buku Besar dalam Akuntansi
Kata Buku besar sudah tidak asing lagi bagi kita yang mempelajari tentang Akuntansi, tapi tahukah kamu, bagaimana cara pembuatan buku besar pada jurnal akuntansi? sebelum itu ayo kita mengenal terlebih dahulu tentang buku besar ini. Buku besar adalah kumpulan atau himpunan dari perkiraan-perkiraan atau formulir yang digunakan untuk menggolongkan dan mencatat transaksi-transaksi yang sejenis. Semua transaksi yang telah dicatat di dalam jurnal secara periodik dipindahkan ke buku besar ini.Dalam praktik kehidupan sehari-hari, biasanya perusahaan memiliki dan menggunakan akun yang bentuk serta kolomnya bervariasi yang khususnya disesuaikan dengan kebutuhan. Akan tetapi secara umum bentuk dan kolomnya dapat dikelompokkan menjadi sebagai bentuk, yaitu T dua kolom dan bersaldo.
Baca Juga
- Macam-macam Bentuk Jurnal Pada Laporan Keuangan
- Proses Pengikhtisaran dan tahap Pembuatan Jurnal Penyesuaian
- Cara Membuat Jurnal Penutup
- Pengertian, Tujuan, Fungsi, Jenis atau Macam dan cara penyusunan Kertas Kerja
- Proses pembuatan laporan dalam Tahap Pelaporan jurnal akuntansi
- Pengertian, Tujuan, dan Cara membuat Neraca Saldo setelah Penutupan
Bentuk T atau sebelah menyebelah
Buku besar ini memiliki bentuk yang menyerupai huruf T, oleh karena itu perkiraan ini disebut dengan bentuk T. Bentuk T sendiri terdiri dari empat bagian, yaitu nama perkiraan, nomor perkiraan, sisi kiri atau debit, dan sisi kanan atau kredit.Perhatikan contoh berikut ini
Bentuk dua kolom
Dari namanya kita sudah dapat menebak bahwa bentuk ini dibagi menjadi dua sisi, yaitu sisi kiri dan sisi kanan, yang masing-masing sisi itu terbagi menjadi beberapa kolom. Contohnya adalah sebagai berikut.Bentuk bersaldo atau bentuk bersisa
Disebut bentuk perkiraan bersisa karena pada akun ini terdapat kolom khusus untuk mencatat sisa akun setiap terjadi perubahan yang diakibatkan oleh transaksi. Bentuk bersaldo ini dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu bentuk tiga kolom dan empat.1 . Bentuk tiga kolom
Bentuk Tiga Kolom ini terdiri dari kolom tanggal, keterangan, referensi, debet, kredit dan saldo . Perhatikan gambar di bawah ini.2. Bentuk empat kolom
Bentuk empat kolom pada umumnya sama dengan bentuk tiga kolom, hanya saja perbedaan-nya terletak pada kolom saldo, yaitu terdiri atas saldo debit dan saldo kredit. Perhatikan gambar di bawah ini.Setelah semua transaksi sudah dicatat dalam jurnal, maka berikutnya adalah kita memindahkan atau membukukan tiap-tiap jurnal tersebut ke dalam yang disebut dengan buku-buku besar, atau biasa disebut posting.
Cara memposting jurnal kedalam buku besar
Cara memposting jurnal ke buku besar adalah dengan cara memindahkan angka-angka dari sisi debit jurnal ke dalam sisi debit akun, dan angka dari kredit jurnal ke dalam sisi kredit akun.Contoh Transaksi 1 Januari 2005 Tuan Charli mendirikan usaha percetakan dengan menginvestasikan uang tunai Rp 1.000.000 dan peralatan seharqa Rp 4 000.000 Transaksi tersebut akan dijurnal seperti berikut.
Langkah-langkah dalam memposting jurnal kealam buku besar adalah sebagai berikut.
- Nama perkiraan dan nomor folio perkiraan buku besar ditulis di bagian atas.
- Apa yang tercatat di dalam buku jurnal dicatat pula dalam perkiraan buku besar sesuai dengan nama perkiraan-nya. Perkiraan yang tercatat di jurnal debet, dipindahkan ke buku besar di sebelah debit dan yang tercatat di jurnal kredit dipindahkan ke buku di besar sebelah kredit.
- Kolom tanggal diisi dengan tanggal dari jurnal atau tanggal terjadi-nya peristiwa transaksi.
- Kolom keterangan diisi dengan uraian transaksi yang bersangkutan.
- Kolom Ref. (referensi) dibukukan untuk nomor halaman jurnal dari mana jurnal itu dipindahkan.
- Mengisi kolom Ref. dalam jurnal maupun pada akun buku besar harus bersamaan saat posting itu dilaksanakan. Hal ini dikarenakan Ref. (Referensi) berfungsi sebagai alat pemeriksa kalau ada salah satu angka dalam jurnal yang terlupa atau belum diposting.
Menutup sementara akun bentuk skontro (bentuk T)
Biasanya untuk mencari saldo-saldo sementara buku besar pada akhir periode atau sebelum penutupan, akun-akun buku besar akan ditutup sementara, dengan menggunakan pensil. Cara ini disebut cam pencil footing. Contoh menutup sementara akun kas dengan cara pencil footing.Tanda (*) menunjukkan angka tersebut ditulis dengan menggunakan pensil, karena setelah diketahui saldonya maka tulisan dengan pensil itu nantinya akan dihapus kembali kemudian pencatatan dalam buku besar akan dilanjutkan.
Adapun keuntungan dari menggunakan pencil footing adalah sebagai berikut.
- Saldo kas Rp 180.000,00 yang merupakan saldo debit untuk kas, ini tampak pada akun kas yang berada di sebelah debit, sehingga dalam memindahkan ke neraca saldo sebelah debit tidak akan mengalami kesalahan.
- Dalam menjumlah akun kas, garis jumlah tidak harus sebaris agar tidak ada tempat yang kosong sehingga tidak mengundang timbulnya manipulasi data.
Untuk lebih jelas tentang posting dapat kita lihat contoh pencatatan dari data jurnal umum, buku besar, dan penentuan saldo di bawah ini. Pencatatan data transaksi tersebut, nantinya sebagai dasar penyusunan Daftar atau sering disebut Neraca Saldo atau Neraca Sisa (trial balance).
Contoh
Percetakan Saudara, Solo, yang dibuka oleh Tuan Mulyono dengan menginvestasikan tunai sebesar Rp 5.000.000,00 ke dalam perusahaan-nya. Adapun transaksi yang telah dilakukan selama bulan Agustus 2005 sebagai berikut.
- 2 Agustus Dibayar sewa ruangan untuk percetakan dan kantor sebesar Rp 1.800.000,00 untuk satu tahun
- 3 Agustus Dibeli peralatan cetak sebesar Rp 2.000.000,00 dibayar secara tunai.
- 4 Agustus Dibeli perlengkapan cetak Rp 175.000,00 dibayar secara tunai.
- 8 Agustus Diselesaikan pesanan undangan dan kartu nama sebesar Rp 1.000.000 per kas.
- 11 Agustus Dibayar iklan di koran Suara Merdeka sebesar Rp 50.000,00.
- 14 Agustus Diselesaikan pesanan cetak buku sebesar Rp 200.000,00 diterima hari ini.
- 17 Agustus Dibayar biaya lain-lain sebesar Rp 30.000,00.
- 19 Agustus Dibayar biaya angkut sebesar Rp 70.000,00
- 22 Agustus Dibeli per kas perlengkapan cetak sebesar Rp 40.000,00.
- 26 Agustus Diterima penghasilan cetak dari langganan sebesar Rp 700.000,00.
- 27 Agustus Dibayar gaji pegawai Rp 600.000,00 untuk 6 orang.
- 29 Agustus Untuk memajukan usaha dibeli secara kredit peralatan cetak dari Harapan seharga Rp 1.000.000,00.
- 30 Agustus Tn. Mulyono mengambil uang kas Rp 250.000 untuk pribadi.
- 31 Agustus Diperhitungkan penghasilan yang diterima Rp4.000.000,00.
Untuk menggunakan data di atas, adapun nomor akun yang harus kita ketahui dan akan digunakan adalah sebagai beriut.
Kode | Jenis |
111 | Kas |
113 | Piutang usaha |
114 | Perlengkapan cetak |
115 | Sewa dibayar di muka |
121 | Peralatan cetak |
212 | Utang usaha |
311 | Modal Tn. Mulyono |
312 | Prive Tn. Mulyono |
411 | Penghasilan cetak |
511 | Gaji pegawai |
513 | Biaya angkut |
514 | Biaya iklan |
516 | Biaya lain-lain |
Pencatatan data transaksi-transaksi di atas itu akan dituliskan ke dalam jurnal sebagai berikut
Setelah selesai tahap di atas, berikutnya kita akan masuk pada tahap selanjutnya seluruh data transaksi yang telah dicatat ke dalam jurnal umum, akan dilakukan pemindahan atau posting dari jurnal umum ke masing-masing perkiraan buku besar. Dari transaksi tersebut sebelumnya, maka buku besarnya akan terlihat seperti gambar berikut.
Sumber: Buku Ekonomi. Sukardi, 2009