Saraf Sadar dan Saraf Tak Sadar Pada Manusia

Table of Contents

Sistem saraf pada manusia terbagi menjadi sistem saraf sadar dan sistem saraf tidak sadar. Susunan sistem saraf pada manusia dapat dijelaskan dengan gambar di bawah ini

susunan sistem saraf manusia

Sistem saraf sadar

Sistem saraf pusat tersusun atas otak, dan sumsum tulang belakang.

a) Otak

Perhatikan penampang otak berikut!
gambar otak dari bawah
Otak berada di dalam tulang tengkorak diselaputi oleh selaput meninges yang terdiri atas tiga bagian, yaitu:
  • bagian luar: duramater (selaput otak keras)
  • bagian tengah: arachnoid (selaput sarang laba-laba)
  • bagian dalam: piameter (selaput otak lunak)


Bagian-bagian otak

(1) Otak besar (cerebrum)

Otak besar atau cerebrum merupakan bagian terbesar otak dengan permukaan berlipat-lipat. Diduga, semakin banyak lipatannya semakin cerdas seseorang. Cerebrum terbagi atas 2 belahan atau hemisfer yang dipisahkan oleh fisura longitudinal. Kedua hemisfer dihubungkan oleh sejumlah serabut saraf yang disebut korpus kalosum. Melalui serabut ini, impuls diteruskan dari satu hemisfer ke hemisfer lain.

Otak besar terdiri atas bagian:
  1. Otak depan (lobus frontalis), merupakan pengendali gerakan otot.
  2. Otak belakang (lobus oksipitalis), merupakan pusat penglihatan.
  3. Otak samping (lobus temporalis), merupakan pusat pendengaran.

Otak besar juga dapat dibedakan menjadi:
  1. Otak depan (lobus frontalis).
  2. Otak belakang (lobus parietalis), bersifat sensoris yang peka terhadap perubahan suhu, tekanan, dan sentuhan pada kulit.

Pembagian ini diakibatkan adanya batas berupa sulkus.

Berdasarkan fungsinya sebagai penerima sensasi pengindraan dan pengendali aktivitas organ sehingga bersifat motoris, serebrum dikelompokkan menjadi:
  1. Daerah sensorik, berhubungan dengan penerimaan rangsang dari penerima rangsang (reseptor).
  2. Daerah motorik, untuk memberi tanggapan terhadap rangsang yang sampai ke otak untuk dikirim ke pelaksana (efektor) seperti otot dan kelenjar. Bagian bawah daerah motorik terdapat daerah broca yang berhubungan dengan kemampuan bicara.
  3. Daerah asosiasi, merupakan penghubung daerah sensorik dengan daerah motorik, daerah ini berhubungan dengan proses belajar, seperti berpikir, mengingat, menalar, pengambilan keputusan, dan kemampuan belajar bahasa.


(2) Otak tengah

Otak tengah terletak di depan otak kecil. Bagian otak tengah adalah lobus optikus yang berhubungan dengan gerak refleks mata. Pada dasar otak tengah terdapat kumpulan badan sel saraf (ganglion) yang berfungsi untuk mengontrol gerakan dan kedudukan tubuh.


(3) Otak depan

Otak depan terdiri atas talamus dan hipotalamus. Talamus berfungsi menerima semua rangsang dari reseptor, kecuali bau-bauan, dan meneruskannya ke area sensorik. Hipotalamus berperan dalam pengaturan suhu tubuh, pengatur nutrisi, pengaturan agar tetap sadar, dan penumbuhan sikap agresif. Hipotalamus juga merupakan tempat sekresi hormon yang mempengaruhi pengeluaran hormon pada hipofisis.


(4) Otak kecil (cerebellum)

Otak kecil (cerebellum) terletak di depan sumsum lanjutan (medula oblongata). Otak kecil adalah pusat keseimbangan gerak dan koordinasi gerak otot dan posisi tubuh. Tepat di bagian bawah serebelum terdapat jembatan varol yang berfungsi untuk menghantarkan impuls otot-otot bagian kiri dan kanan tubuh. Jembatan varol ini juga menghubungkan otak besar dengan otak kecil.


b) Sumsum

Sumsum dikelompokkan menjadi:

(1) Sumsum lanjutan (medula oblongata)

Sumsum lanjutan (medula oblongata) disebut juga batang otak, merupakan lanjutan otak yang menghubungkan otak dengan sumsum tulang belakang. Fungsinya untuk mengatur denyut jantung, pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, gerak menelan, bersin, bersendawa, batuk, dan muntah. Di sumsum lanjutan terdapat bagian yang menghubungkan otak dan sumsum tulang belakang yang dinamakan Pons.


(2) Sumsum tulang belakang (medula spinalis)

Terdapat di dalam rongga tulang belakang. Fungsinya sebagai penghubung impuls dari dan ke otak, memberi kemungkinan gerak refleks. Medula spinalis bagian luar berwarna putih dan bagian dalam kelabu.


2) Sistem saraf tepi

Sistem saraf tepi sering juga disebut sebagai sistem saraf perifer, sistem saraf ini mengatur dari dan ke sistem saraf pusat. Sistem saraf aferen adalah sistem saraf yang membawa impuls dari reseptor menuju ke saraf pusat.

Sistem saraf eferen adalah sistem saraf yang membawa impuls dari saraf pusat menuju ke efektor. Jika ditinjau dari sumbernya, saraf tepi dapat dibagi menjadi dua, yaitu saraf cranial dan saraf spinal.

Perhatikan Tabel berikut!
Macam-macam saraf otak pada saraf tepi
No. Nama Asal Neuron Menuju ke Fungsi
I Olfaktori Selaput lendir, hidung - Mencium
II Optik Retina mata - Melihat
III Okulomotor Propioseptor otot bola mata Otot pengerak bola mata Mensarafi otot bola mata, mengerling
IV Tlokear Propioseptor untuk bola mata Otot lain penggerak bola mata Menggerakkan bola mata
V Trigeminal Gigi dan kulit muka Otot Pengunyah Mengunyah
VI Abdusena Propioseptor otot bola mata Otot lain penggerak bola mata Menggerakkan bola mata
VII Fasial Ujung pengecap di ujung lidah Otot muka, kelenjar ludah Mengecap dan mengatur mimik muka
VIII Auditori Klokea dan saluran semisirkuler - Keseimbangan dan pendengaran
IX Glosofaring Ujung pengecap di lidah belakang Kel. Parotis otot penelan Mengecap dan menelan
X Vagus Ujung saraf alat-alat dalam paru-paru, lambung, aorta, dan laring Saraf parasimpatik ke jantung Sakit, lapar, menelan, sekresi getah lambung
XI Spinal Otot belikat Otot belikat Bicara dan penggerak kepala
XII Hipogsial Otot lidah Otot lidah Bicara, menelan, mengunyah

12 saraf tersebut dapat dikelompokkan lagi sebagai berikut:
  • I,II, dan VIII adalah saraf sensorik.
  • III, IV, VI, XI adalah saraf motorik.
  • V, VII, IX, dan X adalah saraf gabungan dari sensorik dan motorik.

Saraf X (saraf vagus) disebut juga saraf pengembara karena daerah yang dipengaruhinya amat luas. Saraf X bekerja secara tidak sadar walaupun merupakan saraf sadar.


Sistem saraf tak sadar (otonom)

Sistem saraf tak sadar terdiri dari:
  1. Sistem saraf simpatik
  2. Sistem saraf parasimpatik

Kedua saraf diatas bersifat antagonis. Jika saraf simpatik megakibatkan kontraksi pada suatu efektor, saraf parasimpatik menyebabkan relaksasi pada efektor tersebut. Mekanisme kerja seperti itu bertujuan agar proses-proses di dalam tubuh berjalan dengan normal.

Contoh pengaruh saraf simpatik dan parasimpatik pada efektor adalah saraf simpatik menyebabkan kecepatan dan volume kecepatan jantung bertambah, sedangkan saraf parasimpatik menyebabkan kecepatan volume kecepatan jantung berkurang.

Contoh lainnya saraf simpatik menyebabkan otot siliari mata relaksasi sedangkan saraf parasimpatik menyebabkan otot siliari mata kontraksi.