Mengenal Kelenjar Endokrin dan Hormon Pada Manusia

Table of Contents

Pengertian Endokrin

Endokrin adalah nama atau istilah untuk sebuah kelenjar. Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus dan menghasilkan hormon.


Hormon berasal dari kata hormaein yang memiliki arti memacu atau menggiatkan.

Fungsi hormon adalah untuk
  1. mengatur homeostasis
  2. memacu pertumbuhan
  3. memicu reproduksi
  4. memicu metabolisme
  5. sebagai pembawa tingkah laku


Kelenjar Endokrin Berdasarkan Aktivitasnya

Berdasarkan aktivitasnya, kelenjar buntu atau kelenjar endokrin dapat dibedakan menjadi:
  1. Kelenjar yang bekerja sepanjang waktu, misalnya hormon yang memegang peranan dalam metabolisme.
  2. Kelenjar yang mulai bekerja pada masa tertentu, misalnya hormon kelamin.
  3. Kelenjar yang bekerja sampai masa tertentu saja, misalnya hormon pertumbuhan, hormon timus.


Kelenjar Endokrin Berdasarkan Aspek Macam dan Letaknya

Berdasarkan aspek macam dan letaknya, kelenjar buntu dibedakan menjadi:
  1. Kelenjar hipofisis, letaknya di dasar otak besar.
  2. Kelenjar tiroid atau kelenjar gondok, letaknya di daerah leher.
  3. Kelenjar paratiroid atau kelenjar anak gondok, letaknya dekat dengan kelenjar gondok.
  4. Kelenjar epifise.
  5. Kelenjar timus atau kelenjar kacangan.
  6. Kelenjar adrenal atau suprarenalis, letaknya di atas ginjal.
  7. Kelenjar pankreas atau pulau-pulau Langerhans, letaknya di bawah lambung (ventrikulus).
  8. Kelenjar usus dan lambung.
  9. Kelenjar kelamin atau kelenjar gonad, pada wanita letaknya di daerah rongga perut, pada pria di dalam buah zakar dalam kantong skrotum.


1. Kelenjar Hipofisis

Kelenjar Hipofisis dapat menghasilkan hormon-hormon, berikut ini:

a. Pada lobi anterior (Lobi depan)

Hormon-hormon yang terdapat pada lobi anterior lengkap funsinya adalah
  1. Hormon somatotrof (STH atau growth hormone)
    Hormon somatotrof berfungsi untuk menstimulasi pertumbuhan tubuh.
    Jika kelebihan hormon somatotrof dapat menyebabkan gigantisme (pertumbuhan raksasa), menyebabkan akromegali (pertumbuhan pada ujung-ujung tulang pipa).
    Jika kekurangan Hormon somatotrof menyebabkan kretinisme (kekerdilan).
  2. Luteotropic Hormone (LTH) atau prolaktin atau hormon laktogen
    Luteotropic Hormone (LTH) atau prolaktin atau hormon laktogen berfungsi untuk merangsang kelenjar susu untuk mensekresikan susu.
  3. Thyroid Stimulating Hormone (TSH) atau hormon treotrop
    Thyroid Stimulating Hormone (TSH) atau hormon treotrop berfungsi untuk merangsang sekresi kelenjar tiroid.
  4. Adrenocorticotropic Hormone (ACTH) atau hormon adrenotropin
    Adrenocorticotropic Hormone (ACTH) atau hormon adrenotropin berfungsi untuk merangsang dan mengendalikan sekresi kelenjar korteks adrenal.
  5. Gonadotropic atau hormon kelenjar kelamin
    1. Folikel Stimulating Hormone (FSH)
      Umumnya Folikel Stimulating Hormone (FSH), terdapat pada wanita dan pria.
      Folikel Stimulating Hormone (FSH) berfungsi pada wanita untuk merangsang pertumbuhan folikel dalam indung telur atau ovarium, sedangkan pada pria berfungsi untuk mempengaruhi proses spermatogenesis.
    2. Luteinizing Hormone (LH) atau Interstitial Cell Stimulating Hormone (ICSH)
      Folikel Stimulating Hormone (FSH) berfungsi pada wanita untuk merangsang ovulasi atau pemasakan sel telur, sedangkan pada pria berfungsi untuk merangsang sel interstitial leydig di dalam testis agar menghasilkan testosteron.

b. Pada lobi intermedia (lobi tengah)

Pada manusia bagian ini rudimenter atau kemunduran, pada katak bagian ini menghasilkan hormon Melanosit Stimulating Hormone (MSH) atau intermedin. Hormon ini berperan dalam mengatur perubahan warna kulit, yaitu dengan mengatur penyebaran pigmen melanin pada selsel melanofora kulit.



c. Pada lobi posterior (lobi belakang)

  1. Vasopresin untuk mempengaruhi tekanan darah
  2. Petresin untuk mempengaruhi tekanan darah
  3. Oksitosin untuk membantu proses kelahiran


2. Kelenjar Tiroid atau Kelenjar Gondok

Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar Tiroid atau kelenjar gondok adalah:
  1. Tiroksin
  2. Triodotironin
  3. Kalsitonin
Fungsi kelenjar tiroid atau kelenjar gondok adalah
  1. Mempengaruhi metabolisme sel, proses produksi panas, oksidasi di sel-sel tubuh, kecuali sel otak dan sel limfa.
  2. Mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan deferensiasi jaringan tubuh.
  3. Berpengaruh dalam mengubah tirosin.

Jika kelebihan hormon ini dapat menyebabkan morbus Basedowi, yaitu meningkatnya metabolisme, meningkatnya denyut jantung, gugup, emosional, pelupuk mata terbuka lebar, dan bola mata melotot (eksoftalmus). Bila terjadi pada anak-anak menyebabkan gigantisme.


Jika kekurangan hormon ini maka pertumbuhan terhenti. Bila terjadi pada anak-anak menyebabkan kretinisme. Bila terjadi pada orang dewasa akan terjadi mixoedem, yakni kegemukan (obesitas) yang luar biasa serta kecerdasan menurun.



3. Kelenjar Paratiroid atau Kelenjar Anak Gondok

Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar Paratiroid atau kelenjar anak gondok adalah parathormon. Parathormon bertugas untuk mengatur pertukaran zat kapur dan fosfor dalam darah.


Jika kelebihan hormon parathormon dapat mengakibatkan kadar kalsium dalam darah meningkat, hal ini akan menyebabkan terjadinya endapan kapur pada ginjal, yang disebut batu ginjal dan jika kekurangan hormon parathormon menyebabkan kekejangan disebut tetanus.



4. Kelenjar Epifise

Kelenjar Epifise menghasilkan hormon yang fungsinya belum jelas.

5. Kelenjar Timus atau Kelenjar Kacangan

Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar timus atau kelenjar kacangan adalah somatotrof atau hormon pertumbuhan.


Hormon somatotrof berfungsi untuk pertumbuhan.


Jika kelebihan hormon somatotrof dapat menyebabkan gigantisme dan akromegali. Jika kekurangan hormon somatotrof dapat menyebabkan kekerdilan.



6. Kelenjar Suprarenalisa atau Kelenjar Anak Ginjal atau Kelenjar Adrenal

a. Pada Bagian kulit menghasilkan

  1. Mineralo-kortikoid, menyerap Na dari darah dan mengatur reabsorpsi air pada ginjal.
  2. Gluko-kortikoid, menaikkan kadar gula darah, pengubahan protein menjadi glikogen di hati dan selanjutnya mengubahnya menjadi glukosa.

b. Bagian dalam menghasilkan: adrenalin dan epineprin

Fungsi adrenalin dan epineprin adalah:
  1. Memacu aktivitas jantung serta menyempitkan pembuluh darah, kulit dan kelenjar mukosa.
  2. Mengendurkan otot polos batang tenggorok sehingga melapangkan pernapasan.
  3. Mempengaruhi pemecahan glikogen (glikogenolisis) dalam hati sehingga menaikkan kadar gula darah.


7. Kelenjar Langerhans

Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar langerhans adalah Insulin. Insulin berfungsi antagonis dengan hormon adrenalin, yaitu untuk mengubah gula menjadi glikogen di dalam hati dan otot.


Kekurangan hormon insulin dapat mengakibatkan kencing manis (diabetes mellitus).



8. Kelenjar Usus dan Lambung

Kelenjar usus menghasilkan hormon sekretin dan kolesistokinin. Kelenjar lambung menghasilkan hormon gastrin. Hormon-hormon tersebut berperan dalam merangsang sekresi getah lambung.



9. Kelenjar Kelamin

a. Kelenjar kelamin pria (testis) untuk menghasilkan hormon kelamin pria (androgen) dan sel sperma.

Androgen yang terpenting adalah testosteron, yang berfungsi untuk :
  1. Mempertahankan proses spermatogenesis.
  2. Memberi efek negatif terhadap sekresi LH oleh hipofisis.

b. Kelenjar kelamin perempuan (ovarium) untuk menghasilkan sel telur (ovum)

Hormon pada perempuan yang meliputi:
  1. Estrogen dihasilkan oleh sel folikel de Graaf.
  2. Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum, yaitu bekas folikel yang telah ditinggalkan sel telur.