Bagaimana Proses atau Tahap-Tahap Sintesis Protein

Table of Contents

Pengertian Sintesis Protein

Apa yang dimaksud sintesis protein ? Sintesis protein adalah suatu proses yang sangat komplek, bagaimana tidak kompleks di dalamnya terdapat penerjemahan kode-kode pada RNA menjadi polipeptida. Disamping itu dalam proses sintesis protein melibatkan DNA, RNA, ribosom, asam amino, serta enzim.

Bahan dasar dari proses sintesis protein adalah asam amino, dan proses sintesis protein sendiri berlangsung di dalam inti sel dan ribosom. Lalu bagaimana hubungan penyandian antara DNA, RNA, dan protein ? Umumnya hubungan penyandian antara DNA, RNA, dan protein meliput tiga proses berikut.
  1. Replikasi, disini DNA membentuk DNA baru.
  2. Transkripsi, disini DNA membuat cetakan mRNA.
  3. Translasi, disini sandi dari cetakan mRNA ke sekuen asam amino yang spesifik suatu protein.


Proses Sintesis Protein

Secara umum proses sintesis protein dapat dibagi ke dalam 2 tahap, yaitu sebagai berikut

1. Proses Transkripsi

Apa saja yang terjadi pada proses transkripsi sintetis protein ? Berikut penjelasannya.
  1. Prosesnya berlangsung dalam inti sel.
  2. Dimulai dari terbukanya pita "Double Helix" oleh enzim DNA polymerase.
  3. Pita DNA berfungsi sebagai pencetakan RNA disebut pita template atau sense (kodogen) dan pita DNA yang tidak mencetakan RNA disebut dengan pita antisense.
  4. Pita RNA dibentuk sepanjang pita DNA pencetak dengan urutan basa nitrogennya komplementer dengan basa nitrogen yang ada pada pita cetakan DNA.
  5. Pita RNA yang telah selesai menerima pesan genetik dari pita DNA pencetak segera meninggalkan inti nukleus menuju ke ribosom, tempat sintesis protein dalam sitoplasma. Pita RNA menempatkan diri pada leher ribosom.
  6. RNA yang terdapat dalam sitoplasma bersiap untuk berperan dalam proses sintesis protein berikutnya. Setiap satu RNA ini, akan mengikat satu asam amino yang mengandung ATP.


2. Proses Translasi

Apa saja yang terjadi pada proses translasi sintetis protein ? Berikut penjelasannya.
  1. RNAd dan RNAt sesudah sampai di ribosom selanjutnya tiga basa nitrogen pada antikodon RNAt berpasangan dengan tiga basa nitrogen pada kodon RNAd.
    Misalnya AUG pada kodon RNAd berpasangan dengan UAC pada antikodon RNAt, sehingga asam amino diikat oleh RNAt adalah metionin. Dengan demikian nama asam amino adalah terjemahan dari basa-basa nitrogen yang terdapat pada RNAd.
  2. Ribosom dengan RNAd bergerak satu dengan yang lainnya.
  3. Sebuah asam amino ditambahkan pada protein yang dibentuk.
  4. Asam amino yang pertama atau metionin akan lepas dari RNAt dan kembali ke sitoplasma untuk mengulang fungsinya dengan cara yang sama. RNAt berikutnya akan datang kemudian berpasangan dengan kodon RNAd berikutnya.
  5. Proses keseluruhan ini berkesinambungan sampai terbentuk polipeptida tertentu yang terdiri dari asam amino dengan urutan basa nitrogen tertentu.

Proses sintesis protein

Tahuka kamu !
Pada permulaan tahun 1960, seorang ahli biokimia asal India bernama Har Gobind Khoran (tahun 1922) berhasil memecahkan kode gen dengan cara membuat semua kodon yang mungkin terbentuk untuk menentukan asam amino yang menjadi ciri individu manusia. Berkat temuan tersebut para ahli biokimia berhasil manafsirkan setiap potongan asam nukleat. Perintah DNA ditulis dalam kode kimia yang disebut kodon ini, umumnya terdiri atas tiga "huruf" atau basa, seperti CTA atau CGC dan dikarenakan terdapat empat basa, maka dapat dibentuk 64 kodon yang berbeda.


Kode Genetik

Sama halnya dengan kode genetik. Kode genetik tersusun atas instruksi berupa kode-kode yang merumuskan jenis protein yang akan dibuat. Instruksi kode genetik ini diperintahkan oleh DNA dalam sintesis protein.

Ciri-ciri Kode Genetik menurut Nirenberg, dkk (1961), adalah:
  1. Terdiri dari triplet, artinya tiap 1 kodon terdapat 3 basa.
  2. Non overlapping, artinya susunan 3 basa yang ada pada kodon berbeda dengan kodon yang lain.
  3. Degenerate, artinya 1 asam amino memiliki kodon lebih dari satu.
  4. Universal, artinya kode yang sama berlaku untuk semua makhluk hidup.

Ciri khas suatu protein ditentukan oleh jumlah asam amino, macam, dan urutan asam amino yang membangunnya. Saat ini terdapat 20 macam asam amino di alam yang tersusun dari 4 macam basa nitrogen pada molekul RNAd, yaitu Adenin (A), Urasil (U), Sitosin (S), dan Guanin (G). Dari empat basa tersebut dapat disusun 64 triplet kodon, padahal asam amino hanya terdapat 20 saja. Dengan demikian terdapat kodon-kodon sinonim (degenerate) atau artinya satu asam amino dikode lebih dari satu kodon.