Sejarah Perkembangan dan Keunggulan Sistem Informasi Geografis

Table of Contents

Berbicara tentang SIG atau Sistem Informasi Geografi, sama saja kita berbicara tentang cara-cara pembuatan peta dengan menggunakan komputer atau sering disebut peta digital.


SIG banyak bermanfaat dalam berbagai bidang kehidupan, seperti dalam bidang industri SIG bermanfaat dalam menentukan lokasi industri atau pabrik yang strategis.


Lokasi industri atau pabrik yang strategis dapat dianalisis menggunakan data-data referensi geografis seperti jaringan transportasi, sumber bahan baku, sumber tenaga kerja, daerah pemasaran, dan data-data lain sebagainya.



Sejarah Perkembangan dan Pengertian SIG

Kelahiran SIG tidak terlepas dari perkembangan komputer dengan segala macam perangkat keras dan lunak.


Perkembangan teknologi komputer yang semakin cepat dalam beberapa dekade ini, sangat memungkinkan untuk ber kembangnya berbagai inovasi aplikasi software atau perangkat lunak sebagai wahana penyimpanan, analisis, dan penayangan data geosfer.


SIG dianggap sebagai suatu sistem karena merupakan produk yang melibatkan banyak komponen yang saling terkait.


Kemunculan SIG pertamakali secara komputerisasi pada tahun 1964 yang ditujukan untuk menganalisis pengumpulan data lahan yang berkaitan dengan pengembangan lahan pertanian.


Kemudian di pertengahan 1960 sampai 1970, pengembangan SIG berlangsung di laboratorium Universitas Harvard.


Pada 1964, Howard T. Fisher mendirikan sebuah laboratorium komputer grafik Harvard. Laboratorium Harvard menghasilkan angka-angka pada aplikasi kerja SIG termasuk SYMAP (Synagraphic Mapping System), CALFORM, SYMVU, GRID, POLYVRT, and ODYSSEY.


ODYSSEY adalah vektor SIG modern dan kebanyakan dari bentuk-bentuknya akan membentuk dasar untuk aplikasi komersial di masa depan.


Sistem pemetaan otomatis mulai dikembangkan oleh agen intelijen Amerika Serikat dalam hal ini CIA pada akhir tahun 1960-an.


Proyek pemetaan otomatis ini adalah bayangan dari bank data dunia CIA, kumpulan dari garis pantai, sungai, dan batas politik, serta kumpulan software CAM yang menghasilkan peta-peta dengan skala yang berbeda. Hasil pengembangannya terciptalah database peta secara sistematik yang pertama.


Pada tahun 1969, Jack Dangermond yang belajar di laboratorium komputer grafik Harvard menemukan program Environmental Systems Research Institute (ESRI).


Program ESRI telah mampu menghasilkan software ArcInfo dan ArcView.


Penggunaan SIG berawal di tahun 1970 dan dilakukan oleh Roger Tomlinson dan Duane Marble.


Kemudian pada 1980 dan 1990, aplikasi SIG secara komersial untuk berbagai kepentingan mulai merambah ke banyak negara. Model-model software yang baru mulai bermunculan.


Beberapa jenis aplikasi komersial dipublikasikan selama periode ini, diantaranya adalah ArcInfo, ArcView, MapInfo, SPANS GIS, PAMAP GIS, INTERGRAPH, dan SMALLWORLD.


Tahukah kamu !!!
MapInfo adalah perangkat lunak yang dirancang oleh pembuatnya untuk menangani pemetaan secara digital atau desktop mapping software dan memberikan tampilan untuk dapat melakukan analisis geografis.


Pengertian SIG

Dalam istilah asing, SIG disebut sebagai Geographycal Information System atau disingkat GIS.


SIG diartikan sebagai suatu sistem informasi yang digunakan untuk menyimpan, memasukkan, memanggil kembali, menganalisis, mengolah, menghasilkan, dan mempublikasikan data bereferensi geografis atau data geospatial untuk mendukung pengambilan keputusan.


SIG dapat dipergunakan untuk kepentingan perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya.


Kemampuan SIG membuatnya menjadi lebih berguna untuk berbagai kalangan dalam menjelaskan kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi, serta memberi solusi dari masalah yang terjadi.



Keunggulan SIG atau Sistem Informasi Geografi

Secara khusus, keunggulan SIG adalah sebagai berikut.



1. Memetakan Letak

Berbagai fenomena di permukaan bumi akan dipetakan ke dalam beberapa lapisan atau layer dengan setiap lapisannya merupakan representasi kumpulan benda atau feature yang memiliki kesamaan.


Sebagai contoh, dari data dasar citra satelit suatu negara dapat dibuat layer-layer berupa tema, seperti layer negara bagian, jaringan transportasi, dan persebaran kota. Layer-layer ini kemudian disatukan dan disesuaikan dengan urutannya.


Tiap data pada layer dapat dicari untuk kemudian dilihat posisinya dalam keseluruhan peta. Hal ini memungkinkan seseorang untuk mencari di mana letak suatu daerah, benda, atau fenomena lainnya di permukaan bumi.


Fungsi SIG ini dapat digunakan, seperti untuk mencari lokasi rumah, mencari rute jalan, dan mencari tempat-tempat lainnya yang ada di peta.


Orang dapat menganalisis kecenderungan pola-pola yang mungkin akan muncul dengan melihat penyebaran letak-letak gejala, seperti sekolah, rumah sakit, pasar, daerah kumuh, dan gejala-gejala lainnya.



2. Memetakan Kuantitas

Memetakan kuantitas erat kaitannya dengan jumlah dan penyebarannya. Penyebaran kuantitas dapat menjadi petunjuk untuk mencari tempat-tempat yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Ini dapat juga digunakan untuk pengambilan keputusan, ataupun juga untuk mencari asosiasi dari masing-masing tempat tersebut.


Pemetaan lebih memudahkan pengamatan terhadap data statistik dibanding dengan database biasa. Sebagai contoh, sebuah perusahaan pakaian seragam anak Sekolah Dasar yang akan menyebarkan brosurnya akan terbantu dengan mengetahui daerah-daerah mana yang memiliki banyak keluarga dengan anak usia sekolah dan memiliki pendapatan yang tinggi.



3. Memetakan Kerapatan

Data kerapatan atau kepadatan suatu fenomena di permukaan bumi perlu dipetakan. Hal ini dimaksudkan agar para pengguna lebih cepat dan lebih mudah memahaminya.


Peta kepadatan dapat mengubah bentuk konsentrasi ke dalam unit-unit yang lebih sederhana untuk dipahami, seperti membagi dalam kotak-kotak selebar 5 km2 dengan menggunakan perbedaan warna atau simbol tertentu untuk menandai tiap-tiap kelas kerapatan.


Pemetaan kerapatan sangat berguna untuk data dengan jumlah yang besar, seperti sensus atau hasil survei massal di suatu daerah. Melalui cara seperti ini, orang akan lebih mudah melihat daerah mana yang kepadatan penduduknya tinggi dan daerah mana yang kepadatan penduduknya rendah.



4. Memetakan Perubahan

Dengan memasukkan variabel waktu, SIG dapat dijadikan peta sejarah.


Peta sejarah ini dapat digunakan untuk memperkirakan kondisi yang akan datang dan dapat pula digunakan untuk evaluasi suatu kebijaksanaan tertentu.


Sebagai contoh pemetaan jalur yang dilalui bencana badai dapat digunakan untuk memprediksi ke mana nantinya arah badai tersebut dan bagaimana perubahan lahan akibat badai tersebut.


Contoh yang lain, seorang manajer pemasaran barang tertentu dapat melihat perbandingan peta penjualan sebelum dan sesudah dilakukannya tindakan promosi untuk melihat efektivitas hasil promosinya.



5. Memetakan Rasio yang Ada di Dalam dan di Luar Suatu Area

SIG digunakan juga untuk memonitor proses yang terjadi dan keputusan apa yang tepat diambil dengan memerhatikan peta penyebaran fenomena yang ada di suatu area dan apa yang ada di luar area.


Peta ini digunakan sebagai dasar rencana apabila terjadi keadaan darurat.