Jenis Vegetasi Alam Berdasarkan Bentang Alam dan Iklimnya

Table of Contents

Kondisi iklim dan cuaca suatu wilayah berpengaruh besar terhadap keadaan makhluk hidup yang tinggal di dalam wilayah tersebut.


Di samping manusia, flora dan fauna unsur abiotik pun sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim.


Bentang alam, bentang budaya, kebiasaan hidup, bahkan tradisi hidup manusia di suatu daerah merupakan cerminan dari kondisi iklim pada daerah tersebut.


Jika kita melihat dari kondisi tersebut, dapat kita ketahui beberapa karakteristik seperti bahan dan bentuk rumah, jenis dan bentuk pakaian, makanan pokok penduduk, jenis alat transportasi, dan sebagainya.



Korelasi antara Tipe Iklim dan Bentang Alam

Berbicara tentang bentang alam, tahukah kalian apa itu bentang alam ?


Pengertian Bentang alam

Bentang lahan adalah gabungan dari bentuk lahan, yaitu kenampakan tunggal seperti bukit atau sebuah lembah sungai.

Jadi kombinasi dari kenampakan-kenampakan yang telah dijelaskan dia atas akan membentuk suatu bentang lahan.


Bentang alam adalah bagian yang tampak langsung di alam seperti permukaan tanah, vegetasi, dan daerah perairan.


Perubahan bentang alam relatif sangat kecil jika dibandingkan dengan bentang budaya.


Komponen bentang alam juga relatif stabil keberadaannya, sedangkan bentang budaya yang terdiri dari komponen pokok manusia dan juga lingkungannya lebih bersifat dinamis dan selalu mengalami perubahan.


Perubahan penggunaan lahan dari hutan ke pertanian merupakan salah satu ciri perubahan bentang alam yang stabil menjadi bentang budaya akibat interaksi dan kebutuhan manusia untuk mempertahankan hidupnya.


Sama juga dengan pertambahan penduduk yang menuntut penambahan sarana perumahan dan fasilitas hidup tentu makin mengurangi luas areal bentang alam.


Hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan alam merupakan salah satu indikator seberapa jauh manusia mampu menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan lingkungan alamnya.


Bentang alam yang berubah menjadi bentang budaya menimbulkan perubahan perilaku, kebiasaan, dan budaya penduduk.


Sebagai contoh penambahan dan perluasan jalan dan penambahan lokasi permukiman menuntut adanya penambahan fasilitas lain apalagi jika ditambah dengan pembangunan pertokoan besar dan lokasi industri.



Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Peradaban dan Kebudayaan Suatu Tempat

Seperti yang telah kita ketahui, bahwa iklim di suatu tempat dapat mencerminkan sejauh mana kemajuan peradaban dan kebudayaan di suatu tempat.


Tentu saja hal-hal tersebut terjadi dikarenakan beberapa faktor , seperti berikut ini.



1. Iklim dapat membatasi atau mendukung aktivitas dan perilaku manusia

Ada beberapa konsep yang mendasari bahwa iklim dapat membatasi atau menduukung ativitas dan perilaku manisia, diantaranya adalah
  • Manusia cenderung memilih tempat tinggal di daerah yang memiliki iklim baik.
    Sebagai contoh, di daerah yang memiliki iklim sedang, cenderung tidak terlalu panas ataupun dingin dan terdapat sumber air.
  • Bidang-bidang usaha tertentu seperti pertanian dan perkebunan, sangat dibatasi oleh kondisi iklim yang ekstrem seperti terlalu dingin, terlalu panas, atau terlalu kering.

Selain itu, kesehatan manusia sangat dipengaruhi oleh kondisi dan perubahan iklim di sekitarnya, misalnya
  • Penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk seperti demam berdarah dan malaria terjadi pada musim penghujan dan terjadinya genangan-genangan air.
  • Penyakit diare dan muntah berak terjadi pada musim panas yang banyak hujan, yang biasanya disebabkan oleh sanitasi dan tingkat kebersihan penduduk yang kurang karena pengaruh hujan.


2. Iklim dan Pengaruhnya terhadap Jenis-Jenis Vegetasi Alam

Faktor iklim suatu daerah berpengaruh besar terhadap persebaran floranya, terutama jumlah hujan dan temperaturnya.


Tumbuhan di Indonesia hidup sepanjang tahun karena suhu rata-rata yang cukup tinggi dan didukung persediaan air yang cukup. Kondisi ini berbeda dengan negara-negara di daerah subtropis yang mengalami musim gugur.


Di Indonesia sendiri terdapat perbedaan jenis tumbuhan dan kemampuan tumbuh flora di daerah yang satu dengan daerah yang lain.


Baca juga: Penggolongan Flora Berdasarkan Dareah dimana Terjadinya Hujan

3. Hubungan Ketinggian Tempat dengan Jenis Vegetasi

Makin tinggi suatu tempat dari permukaan laut, maka suhunya akan semakin dingin juga. Oleh karena itu, suhu di daerah pegunungan lebih dingin dibandingkan dengan dataran rendah.


Menurut J.W. Junghuhn, seorang ahli tumbuhan asal Jerman, menyatakan bahwa kelompok tumbuhan menurut tinggi rendahnya suatu tempat dapat didasarkan pada tanaman perkebunan, sebagai berikut:



a. Daerah Panas

Daerah panas adalah daerah dengan ketinggian antara 0–700 meter dpl, merupakan areal yang tepat untuk pertumbuhan tanaman perkebunan seperti cokelat, kopi, karet, tembakau, dan kelapa



b. Daerah Sedang

Daerah sedang adalah daerah dengan ketinggian antara 700–1.500 meter dpl, merupakan areal yang tepat untuk tanaman perkebunan seperti pinang, kopi, teh, dan kina



c. Daerah Dingin

Daerah dingin adalah daerah dengan ketinggian antara 1.500–2.500 meter, merupakan areal yang tepat untuk jenis tanaman cemara



d. Daerah Sangat Dingin

Daerah sangat dingin adalah daerah dengan ketinggian antara 2.500–3.500 meter, merupakan areal yang tepat untuk rumput-rumput kerdil dan hutan alpin



e. Daerah Salju

Daerah salju adalah daerah yang berketinggian >3.500 meter, merupakan areal yang tidak mampu ditumbuhi tanaman karena permukaannya diliputi salju.



4. Hubungan Bentang Lahan dan Keadaan Tanah dengan Jenis Vegetasi

Bentang lahan dengan tanah subur yang berasal dari material vulkanis merupakan tempat yang biasa ditumbuhi oleh hutan lebat dan berbagai macam tumbuhan di dalamnya. Daerah ini mempunyai jenis tanaman yang beraneka ragam yang biasa disebut hutan heterogen.


Bentang lahan dengan tanah kurang subur yaitu di tanah yang tandus yang biasanya merupakan lapukan dari material kapur, lebih banyak ditumbuhi oleh semak belukar, rumput, dan alang-alang.


Bentang lahan daerah pantai berawa-rawa dan bertanah lumpur yang biasa disebut daerah rawa, didominasi oleh tumbuhan hutan mangrove atau bakau



5. Distribusi Jenis-Jenis Vegetasi Alam

Seorang ahli biologi bernama Hart Meeriem pada tahun 1889, menemukan tipe agihan tumbuhan berdasarkan variasi ketinggiannya.


Hart Meeriem menelusuri Gunung San Fransisco mulai dari kaki hingga puncak.


Meeriem menyimpulkan bahwa tipe tumbuhan pada suatu daerah sangat tergantung pada temperatur dan kelembapannya. Hal ini dibuktikan bahwa kelembapan lebih berperan daripada temperatur dalam tipe agihan tumbuhan.


Jenis tumbuhan besar membutuhkan curah hujan yang lebih tinggi daripada jenis tumbuhan kecil. Akibatnya, semakin ke daerah bercurah hujan kecil dan sangat kecil, akan semakin banyak kita lihat dominasi tumbuhan kecil seperti belukar, padang rumput, dan akhirnya kaktus atau tanaman padang pasir pada daerah yang sangat minim hujannya.