Respirasi Aerob dan Respirasi Anaerob

Table of Contents

Pengertian dan Perbedaan dan Tujuan Respirasi Aerob dan Respirasi Anaerob

Respirasi aerob adalah merupakan suatu proses pernapasan yang membutuhkan oksigen dari udara. Sedangkan respirasi anaerob merupakan reaksi yang tidak memerlukan oksigen bebas dari udara. Respirasi anaerob disebut juga sebagai fermentasi atau respirasi intramolekul. Tujuan fermentasi sama dengan respirasi aerob, yaitu untuk mendapatkan energi. Hanya saja energi yang dihasilkan dalam respirasi anaerob jauh lebih sedikit dibandingkan dengan respirasi aerob.


Reaksi Respirasi aerob

Reaksi untuk respirasi aerob dapat ditampilkan seperti di bawah ini.
C6H12O6 + 6CO2 6CO2 + 6H2O + 675 kalori + 38 ATP


Reaksi Respirasi anaerob

Reaksi untuk respirasi anaerob dapat ditampilkan seperti di bawah ini.
C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 + 28 kkal + 2 ATP


Mengenal Respirasi Aerob dan Anaerob

Proses respirasi anaerob dapat berlangsung di udara bebas, tetapi dalam proses tersebut tidak menggunakan Oksigen (O2) yang tersedia di udara. Fermentasi merupakan contoh respirasi anaerob, sering disebut juga sebagai peragian alkohol atau alkoholisasi.

Pada respirasi aerob dan anaerob, asam piruvat hasil proses glikolisis adalah substrat. Asam piruvat yang dihasilkan pada proses glikolisis dapat dimetabolisasi menjadi senyawa yang berbeda tergantung dari tersedia atau tidaknya oksigen.

Pada kondisi aerob (ada oksigen) sistem enzim mitokondria mampu mengatalisis oksidasi asam piruvat menjadi CO2 dan H2O kemudian membebaskan energi. Sedangkan Pada kondisi anaerob, sel dan jaringan pada tumbuhan dapat mengubah asam piruvat menjadi CO2, etil alkohol dan membebaskan energi. Bisa juga pada sel otot asam piruvat di ubah menjadi CO2, asam laktat, kemudian membebaskan energi. Bentuk respirasi jenis ini lazim disebut dengan fermentasi.

Untuk lebih jelas, perhatikan jalur respirasi anaerob yang ditempuh berikut ini:
  1. Lintasan glikolisis.
  2. Pembentukan alkohol atau fermentasi alkohol adalah pembentukan asam laktat (fermentasi asam laktat).
  3. Akseptor elektron terakhir bukan sebagai oksigen, melainkan molekul alkohol dan atau asam laktat.
  4. Energi dihasilkan berupa 2 molekul ATP untuk setiap molekul glukosa

Fermentasi Alkohol

Proses Fermentasi Alkohol

Proses fermentasi alkohol merupakan proses yang terbilang boros, karena sebagian besar dari energi yang terkandung di dalam molekul glukosa masih tersisa di dalam molekul, inilah alasan mengapa etanol dapat dipakai sebagai bahan bakar alternatif.

reaksi asam piruvat

Proses Fermentasi asam laktat

Proses Fermentasi asam laktat dapat terjadi karena sel-sel otot bekerja terlalu berat, dan menyebabkan energi yang tersedia tidak seimbang dengan kecepatan pemanfaatan energi, oleh karena itu kadar oksigen yang ada tidak cukup untuk melakukan respirasi aerob atau respirasi sel, sehingga proses perombakan molekul glukosa untuk menghasilkan ATP (energi) tidak dapat berlangsung secara aerob.

Fermentasi asam laktat
Proses fermentasi asam laktat juga bersifat boros, hal ini karena sebagian besar energi bebas masih terdapat dalam 2 molekul asam laktat, dimana ± 639 kkal dari 686 kkal yang terkandung di dalam 1 molekul glukosa.


Tahukah kamu! Mengapa adonan roti dapat mengembang jika dicampur ragi ?
Pada proses respirasi ragi, ragi memakai cara anaerob untuk membentuk alkohol. Bagi ragi, alkohol merupakan limbah. Buangan energi yang dilepaskan oleh pernapasan penting bagi ragi, karena karbon dioksida yang dihasilkan pada proses peragian alkohol dilepaskan dalam bentuk gelembung-gelembung yang lepas dari cairan atau medium lainnya tempat ragi hidup di dalamnya. Gelembung-gelembung karbon dioksida yang dibebaskan ini yang membuat adonan roti dapat mengembang.