Protista Menyerupai Tumbuhan (Ganggang atau Algae)

Table of Contents

Ganggang merupakan Protista yang menyerupai tumbuhan, berwarna hijau, dan berbentuk seperti benang-benang halus.

Mengapa ganggang disebut menyerupai tumbuhan ?
Ganggang disebut menyerupai tumbuhan karena ganggang merupakan Protista yang mengandung klorofil dan dapat berfotosintesis untuk memenuhi kebutuhan makanannya sendiri.
Mengapa ganggang hanya dikatakan menyerupai tumbuhan, Bukankah ganggang dapat membuat makanan sendiri?
Ganggang memang bukan merupakan tumbuhan karena ganggang tidak mempunyai akar, batang, dan daun sejati seperti yang dimiliki oleh tumbuhan.
Jika kita perhatikan dasar kolam pada musim kemarau, kita akan melihat bahwa air kolam berwarna hijau. Warna hijau pada dasar air kolam tersebut disebabkan oleh ganggang hijau yang tumbuh di dalamnya. Ganggang dapat hidup baik di air tawar maupun di air laut, tetapi ada pula yang hidup di tempat-tempat yang lembap, seperti dinding tembok kamar mandi, batu-batuan, atap rumah, atau kulit-kulit pohon.

Mengenal Ganggang

Ganggang memiliki ciri yang sama dengan Protista, yaitu memiliki membran inti, ada yang bersifat uniseluler dan ada yang multiseluler. Ganggang dapat berbentuk benang, lembaran, atau koloni sel.

Untuk reproduksi, ganggang dapat melakukan reproduksi secara seksual dan aseksual. Secara seksual dilakukan dengan cara isogami dan oogami.
  • Isogami terjadi jika antara sel betina dan sel jantan memiliki ukuran yang sama dan sulit dibedakan.
  • Oogami terjadi jika antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda dan mudah dibedakan.
Melalui proses peleburan dua sel kelamin tersebut, akan terjadi pembuahan dan menghasilkan zigot yang nantinya akan berkembang menjadi individu baru.


Penggolongan Ganggang Berdasarkan Pigmen yang Dilikinya

Ganggang dapat dikelompokkan berdasarkan pigmen yang dimilikinya menjadi beberapa golongan, yaitu
  1. ganggang cokelat (Phaeophyta)
  2. ganggang pirang (Chrysophyta)
  3. ganggang merah (Rhodophyta)
  4. ganggang hijau (Chlorophyta), dan
  5. ganggang Euglenophyta

protista menyerupai tumbuhan

1. Filum Euglenophyta

Euglenophyta merupakan ganggang bersel satu. Euglena biasa hidup di air tawar, seperti air sawah, sungai, kolam, atau parit. Euglenophyta berwarna hijau memiliki berklorofil, dan berfotosintesis sehingga dimasukkan ke dalam kelompok makhluk hidup yang menyerupai tumbuhan. Euglenophyta juga mempunyai ciri menyerupai hewan seperti mampu bergerak aktif, cara memasukkan makanan melalui mulut sel, tidak berdinding sel, dan mempunyai bintik mata sehingga Euglena ini merupakan makhluk hidup yang menyerupai hewan dan tumbuhan, contohnya, Euglena viridis.

Ciri-Ciri Euglena

Euglena mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
  1. berwarna hijau karena mengandung klorofil,
  2. sel berbentuk oval memanjang,
  3. di salah satu ujungnya terdapat mulut sel,
  4. dari mulutnya muncul satu flagela (cambuk) yang berfungsi sebagai alat gerak, dan
  5. mempunyai bintik mata yang terletak di dekat mulut sel yang berfungsi untuk membedakan antara gelap dan terang.

Cara Euglena Memperoleh Makanan

Sebagai organisme yang menyerupai tumbuhan, Euglena dapat membuat makanannya sendiri dengan melakukan fotosintesis. Dengan bantuan cahaya matahari, Euglena dapat mengubah klorofil menjadi energi. Selain dapat berfotosintesis, Euglena dapat juga memasukkan bahan makanan melalui mulut sel yang dimilikinya, sehingga Euglena sering disebut sebagai organisme fotoautotrof dan organisme heterotrof.

Cara Euglena Bereproduksi

Reproduksi Euglena dilakukan dengan membelah diri. Dari pembelahan ini akan dihasilkan dua sel anak. Setiap sel anak mempunyai inti sel, membran sel, serta sitoplasma.


2. Filum Ganggang Hijau (Chlorophyta)

Chlorophyta adalah ganggang yang memiliki klorofil dan karotin berwarna kuning sehingga warnanya menjadi hijau kekuningan. Biasanya, ganggang ini hidup di air tawar, seperti air kolam, air danau, ataupun air sungai. Air kolam, danau, atau sungai akan berwarna hijau karena adanya jenis ganggang hijau di dalamnya.

Chlorophyta (ganggang hijau) merupakan plankton yang hidup dengan cara melayang-layang di air tawar atau laut. Ganggang hijau dapat berbentuk benang, filamen, ataupun berkoloni. Contoh ganggang hijau, antara lain Spirogyra sp., Volvox sp., dan Ulothrix sp.

Dengan bantuan cahaya matahari, Chlorophyta dapat melakukan fotosintesis. Plankton ini merupakan sumber makanan utama bagi hewan-hewan yang hidup di dalamnya. Plankton disebut sebagai produsen. Bagaimana k tahu jika Chlorophyta sedang melakukan fotosintesis? Amati dan perhatikan kolam ikan air tawar pada siang hari. Jika kita perhatikan, ganggang yang terkena cahaya matahari akan mengeluarkan gas dalam bentuk gelembung kecil yang akan menempel pada pinggir kolam, gas ini adalah gas oksigen. Oksigen adalah gas yang dihasilkan dalam proses fotosintesis.

Ciri-ciri Chlorophyta

Ganggang hijau (Chlorophyta) mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
  1. tubuhnya mengandung klorofil dan berwarna hijau. Sel mengandung kloroplas yang berisi klorofil a.b. karoten dan xantofil,
  2. hidup melayang-layang di air tawar atau air laut,
  3. merupakan makhluk hidup bersel satu yang berbentuk lembaran, benang, dan berkoloni,
  4. telah memiliki dinding sel, dan
  5. cadangan makanan disimpan di suatu rongga yang berbentuk bulat. Rongga ini terletak di dekat kloroplas yang disebut pirenoid.

Cara Mendapatkan Makanan

Ganggang hijau mengandung klorofil dan dapat berfotosintesis untuk mendapatkan makanannya. Ganggang hijau berfungsi sebagai pemasok bahan makanan utama bagi hewan-hewan yang ada di perairan tersebut. Di perairan tersebut, ganggang hijau disebut sebagai produsen.

Cara Chlorophyta Bereproduksi

Reproduksi Chlorophyta dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu secara seksual dan secara aseksual. Reproduksi seksual dilakukan melalui peleburan sel kelamin jantan dan betina serta ada juga yang secara konjugasi. Reproduksi secara aseksual dilakukan tanpa adanya peleburan sel jantan dan betina, tetapi dilakukan dengan pembelahan biner (ganggang bersel satu), fragmentasi (ganggang berbentuk benang dan berkoloni), serta pembentukan zoospora (spora kembara).

Contoh-Contoh Chlorophyta

Beberapa contoh ganggang hijau yang sering kita temui adalah sebagai berikut.
  1. Chlorococcum dan Chlorella merupakan Chlorophyta bersel satu yang tidak bergerak dan bersifat mikroskopis. Kloroplasnya memiliki bentuk menyerupai mangkuk, berukuran mikroskopis, dan hidup sebagai plankton air tawar. Chlorococcum dan Chlorella dapat berkembang biak secara aseksual dengan membentuk zoospora yang bergerak dengan dua flagella. Chlorella dapat berkembang biak dengan pembelahan sel. Chlorella dapat dimanfaatkan sebagai obat, bahkan sekarang sedang dikembangkan untuk obat yang dikemas dalam bentuk kapsul.
  2. Chlamydomonas adalah Chlorophyta yang memiliki satu sel, dapat bergerak dan bersifat mikroskopis. Selnya berbentuk bulat telur. Sel Chlamydomonas mengandung satu inti, kloroplas, dan satu vakuola. Alat gerak berupa dua flagel. Kloroplas berbentuk mangkuk. Bintik mata dan pirenoid terletak di dalam mangkuk yang berfungsi sebagai tempat pembentukan zat tepung. Chlamydomonas dapat berkembang biak melalui dua cara, yaitu dengan pembentukan zoosprora dan konjugasi.
  3. Spirogyra dan Oedogonium adalah sel yang memiliki bentuk menyerupai benang atau untaian memanjang seperti benang dan bersifat mikroskopis. Spirogyra dan Oedogonium banyak hidup di air tawar. Spirogyra memiliki sel yang mengandung kloroplas berbentuk pita spiral dan dalam satu sel mengandung satu inti, dapat berkembang biak secara fragmentasi dan konjugasi. Oedogonium memiliki kloroplas yang berbentuk jala dan dalam satu sel mengandung satu inti serta dapat berkembang biak dengan zoospora dan peleburan spermatozoid (anteridium) dengan ovum (oogonium) yang dihasilkan oleh benang yang berbeda. Hasil peleburan tersebut adalah zigot yang dapat tumbuh menjadi individu baru.
  4. Chara dan Ulva merupakan Chlorophyta yang berbentuk lembaran. Chara merupakan ganggang yang hidup di air tawar, memiliki ruas-ruas yang mengandung nukula dan globula. Nukula mengandung arkegonium penghasil ovum. Globula mengandung anteridium penghasil spermatozoid. Pembuahan ovum oleh spermatozoid menghasilkan zigospora yang selanjutnya akan berkembang menjadi individu baru. Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan fragmentasi. Ulva adalah ganggang yang hidup di laut, memiliki kromosom diploid (2n), berkembang biak secara aseksual dengan spora yang menghasilkan Ulva haploid (n). Ulva haploid (n) akan berkembang biak secara seksual dan menghasilkan Ulva diploid (2n).
  5. Hydrodictyon merupakan Chlorophyta yang berbentuk koloni tak bergerak. Banyak terdapat pada air tawar dan bentuk koloninya seperti jala. Berkembang biak secara aseksual dengan spora dan fragmentasi, sedangkan secara seksual dengan konjugasi.
  6. Volvox merupakan Chlorophyta yang berbentuk koloni dan bergerak. Volvox hidup di air tawar dan tiap sel mempunyai dua flagel dan stigma, bentuk koloni seperti bola dengan jumlah sel 500 – 50.000 buah. Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan cara fragmentasi, sedangkan secara seksual dengan konjugasi.


3. Filum Ganggang Cokelat (Phaeophyta)

Ganggang cokelat berwarna cokelat karena selain mengandung klorofil juga memiliki zat warna cokelat (fukosantin). Ganggang ini hidup di air laut, mempunyai tubuh yang multiseluler, berbentuk seperti lembaran atau tumbuhan tinggi (memiliki alat, seperti akar, batang, dan daun), serta sering digunakan sebagai bahan pakan ternak, obat-obatan, dan bahan cat. Contoh ganggang cokelat adalah Fucus, Tulbilaria, Laminaria, dan Sargasum.

Ganggang cokelat berkembang biak secara aseksual dengan fragmentasi, sedangkan secara seksual dilakukan dengan cara pembentukan konseptakel jantan yang mengandung anteridium penghasil spermatozoid dan konseptakel betina yang mengandung oogonium penghasil ovum. Pembuahan sperma dan ovum menghasilkan zigot. Selanjutnya, zigot akan tumbuh menjadi individu baru.


4. Filum Ganggang Pirang atau Keemasan (Chrysophyta)

Chrysophyta ada yang berwarna kuning kecokelatan, hijau kekuningan, dan kuning keemasan (diatom). Chrysophyta ada yang hanya bersel satu, ada juga yang bersel banyak, dan bersifat mikroskopis. Chrysophyta merupakan penyusun plankton yang terbesar.

Chrysophyta hijau kekuningan (Xanthophyceae) mengandung klorofil serta pigmen kuning (xentofil). Contohnya, Vaucheria yang memiliki ciri berbentuk seperti benang, bercabang tidak bersekat, bersel banyak, dan benang berinti banyak (senosit). Reproduksi aseksual dilakukan melalui pembentukan zoospora, secara seksual dengan peleburan sperma dan ovum yang menghasilkan zigot.

Chrysophyta kuning kecokelatan (Chrysophyceae) mengandung klorofil serta karoten (pigmen keemasan), bersel satu (Ochromonas), dan berkoloni (Synura). Chrysophyta yang disebut diatom (Bacillariophyceae) berbentuk seperti kotak yang saling menutupi dan dapat hidup di tempat yang basah, baik air tawar, air payau, maupun air laut.

Reproduksi aseksual dilakukan dengan cara membelah diri. Contoh ganggang ini adalah Diatom, Cyclotella, Navicula, dan Pinnularia. Dinding sel diatom terdapat zat kersik sehingga ganggang pirang sering disebut juga ganggang kersik. Zat kersik ini sangat berguna bagi industri, seperti sebagai bahan penggosok dan bahan isolasi.


5. Filum Ganggang Merah (Rhodophyta)

Ganggang merah merupakan makhluk hidup bersel banyak yang memiliki warna merah tua karena selain mengandung klorofil, juga terdapat zat warna merah (fikoeritrin). Ganggang ini hidup di laut, memiliki bentuk seperti rumput maka sering disebut rumput laut (sea weed) dan bersel banyak (berbentuk seperti lembaran). Berkembang biak secara seksual melalui peleburan sperma dan ovum yang menghasilkan zigot.

Ganggang merah dapat dimanfaatkan bagi manusia sebagai bahan makanan dan kosmetika. Contoh ganggang merah yang digunakan untuk bahan makanan, antara lain, Euchema spinosum dan Gellidium yang digunakan manusia untuk bahan agar-agar. Selain sebagai bahan makanan, agar-agar juga dapat dimanfaatkan sebagai kosmetik, obat, medium kultur mikroorganisme, pelapis daging kaleng, pengeras es krim, serta pengelmusi lemak dan cokelat batangan.


6. Filum Ganggang Api (Pyrrhophyta)

Ganggang api sering disebut dengan Dinoflagelata. Sebagian besar hidup di laut dan ada juga yang hidup di air tawar. Ganggang ini mempunyai ciri tubuhnya bersel satu, dinding sel berupa lempengan selulosa yang rapat, dapat bergerak aktif, di luar sel terdapat celah dan alur yang masing-masing dilengkapi dengan satu flagel, berklorofil, mengandung pigmen kuning kecokelatan, dan berkembang biak dengan cara membelah diri. Contohnya adalah Peridinium.

Peranan Ganggang atau Algae Bagi Kehidupan Manusia

Peranan Ganggang atau Algae, bagi Kehidupan Manusia dapat memberikan berbagai manfaat. Manfaat ganggang bagi kehidupan manusia diantaranya adalah sebagai berikut.
  1. Ganggang hijau merupakan sumber fitoplanton yang digunakan sebagai pakan ikan dan hewan air lainnya. Jadi Ganggang merah dapat dimanfaatkan sebagai makanan pada ekosistem perairan, ganggang hijaulah yang merupakan produsen bagi hewan-hewan air lainnya.
  2. Ganggang cokelat (Macrocrytis pyrifera) mengandung yodium yang mengandung Na, P, N, dan Ca yang dapat dimanfaatkan sebagai suplemen untuk hewan ternak. Selain itu, ganggang cokelat yang mengandung asam alginat dapat dimanfaatkan sebagai pengental produk makanan, industri, dan alat-alat kecantikan seperti Laminaria, Macrocystis, Ascophylum, dan Fucus.
  3. Ganggang merah dapat dimanfaatkan untuk makanan suplemen kesehatan (Porphyra), sumber makanan (Rhodymenia palmata), pembuatan agar (Gellidium), dan penghasil karagenan (pengental es krim).
  4. Dinding sel diatom terdapat zat kersik sehingga ganggang keemasan sering disebut juga ganggang kersik. Zat kersik ini sangat bagus untuk industri, penggunaannya untuk bahan penggosok, penyaring, industri kaca, dan bahan isolasi.