Monera, Penjelasan dan Perbedaan dan Pemahaman Archaebacteria dan Eubacteria

Table of Contents

Apakah kalian Pernah meminum Yakult? Yakult merupakan susu hasil fermentasi yang disebut sebagai yogurt. Bakteri Lactobacillus dimanfaatkan untuk membuat yogurt ini. Sebagian bakteri adalah bakteri patogen. Banyak yang berpikir bahwa bakteri merupakan sesuatu yang buruk, namun kebanyakan banyak juga bakteri menguntungkan dan dapat dimanfaatkan, seperti untuk pembuatan susu atau yogurt.



Pengertian Monera

Monera adalah makhluk hidup dengan sel prokariotik tunggal, artinya suatu sel yang tidak mengandung nukleus maupun organel yang terikat membran.


Contoh monera adalah Bakteri dan Cyanobacteria (ganggang biru).

Monera dikategorikan sebagai makhluk hidup dengan bentuk kehidupan paling sederhana yang pernah ada, karena monera berkembang biak dengan pembelahan biner. Selama lebih dari 2 juta tahun, monera adalah satu-satunya bentuk kehidupan di bumi.


Sekarang ini jumlah monera di bumi masih sangat banyak, bahkan Monera memegang peranan penting dalam mendaur ulang zat makanan mineral. Kelompok monera memiliki jumlah lebih dari 4.000 spesies dan sebagian besar bakteri mempunyai ukuran dan bentuk yang sama, tetapi jika ditinjau dari sisi biologi molekulernya, maka ditemukan adanya perbedaan pada RNA ribosomnya. Perbedaan ini yang dijadikan dasar pembagian Archaebacteria dan Eubacteria. Pembagian ini dilakukan menggunakan metode sequencing gen yang dilakukan oleh Woese dan kawan-kawan.


Bakteri dan Cyanobacteria merupakan bagian dari Eubacteria.


Penjelasan dan Perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria

Setelah kita mengetahui bahwa monera dapat digolongkan ke dalam Archaebacteria dan Eubacteria. Berikutnya kita akan melihat lebih jauh tentang Archaebacteria dan Eubacteria ini.


Jika kita amati melalui mikroskop, kebanyakan bakteri memiliki ukuran dan bentuk yang sama. Akan tetapi, bukti biologi molekuler menunjukkan adanya perbedaan pada RNA ribosom dari bakteri-bakteri ini.


Pada ahli mikrobiologi membagi bakteri-bakteri ini menjadi dua, yaitu Archaebacteria dan Eubacteria. Dengan menggunakan metode skeunsing gen, Woese dan kawan-kawan membagi kelompok bakteri menjadi Archaebacteria dan Eubacteria. Berikut kita simak penjelasannya.


1. Archaebacteria

Archaebacteria adalah kelompok bakteri penghasil gas metan dari sumber karbon yang sederhana, mikroskopik, uniseluler, dinding selnya bukan peptidoglikon, dan secara biokimia berbeda dengan Eubacteria.


Terdapat beberapa sifat yang dimiliki oleh Archaebacteria, berikut ini adalah sifat-sifat Archaebacteria.
  1. Bersifat anaerob,
  2. Dapat hidup di sampah atau tempat-tempat kotor,
  3. Dapat hidup di saluran pencernaan manusia atau hewan,
  4. Halofil ekstrem,
  5. Lingkungan hidup yang bergaram,
  6. Termoplastik pada suhu panas dan lingkungan asam.
  7. Archaebacteria mencakup makhluk hidup autotrof dan heterotrof
Archaebacteria dianggap sebagai nenek moyang dari bakteri.
Autotrof adalah organisme yang secara mandiri dapat memenuhi bahan organik yang dibutuhkannya dengan cara mensintesisnya dari bahan anorganik. Heterotrof adalah adalah organisme yang mempunyai sifat memperoleh makanan dan energi dari sumber organik.

Kategori Archaebacteri

Archaebacteria dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai berikut.
  1. Bakteri metanogen.
  2. Halobakterium.
    Genus Halobacterium dan Halococcus termasuk bakteri yang halofil ekstrem, bersifat aerob, dan heterotrof. Bakteri genus ini dapat ditemukan banyak di tambak garam laut. Pada saat terjadi penggandaan sel, halobakterium yang mengandung karotenoid, air akan berwarna merah intensif. Selain itu, Halobakterium dan Halococcus dapat tumbuh maksimal pada larutan yang mengandung NaCl( 3,5 sampai 5 molar ) dan mampu memanfaatkan energi cahaya untuk metabolisme tubuhnya.
  3. Bakteri termo-asidofil.
    Bakteri termo-asidofil termasuk Archaebacteri yang bersifat nonmetanogen yang berbeda-beda. Ada juga terdapat wakil autotrof dan heterotrof, asidofil ekstrem, neurofil, serta aerob dan anaerob.


2. Eubacteria

Eubacteria adalah bakteri yang bersifat prokariot, artinya inti dan organelnya tidak memiliki membran, bersifat uniseluler, bersifat mikroskopik, serta mempunyai dinding sel yang tersusun dari peptidoglikon.


Sel Eubacteria dapat berbentuk bulat atau batang yang lurus, terpisah-pisah atau membentuk koloni seperti rantai, serta dapat bertindak sebagai dekomposer pengurai. Bakteri jenis ini hidup secara parasit dan patogenik. Namun, ada juga yang bersifat fotosintetik dan kemoautotrof. Beberapa Eubacteria tidak dapat bergerak atau peritrik.


Eubacteria merupakan unsur yang sangat penting dalam proses daur ulang nitrogen dan elemen lain. Selain itu, beberapa Eubacteria dapat dimanfaatkan untuk proses industri.
Eubacteria dapat dibagi ke dalam enam filum, yaitu bakteri ungu, bakteri hijau, bakteri gram positif, Spirochaet, Prochlorophyta, dan Cyanobacteria.

Kelas-kelas Pada Eubacteria

Beberapa kelas yang tergolong Eubacteria adalah sebagai berikut.

  1. Kelas Azotobacteraceae
    Ciri-ciri bakteri kelas Azotobacteraceae adalah selnya memiliki bentuk menyerupai batang, hidup secara bebas di dalam tanah, mirip sel khamir, dan pada kondisi aerob dapat menambat N2.
    Sebagai contoh, Azotobacter Chlorococcum, Azotobacter indicus, dan Azotobacter agilis.
  2. Kelas Rhizobiaceae
    Ciri-ciri bakteri kelas Rhizobiaceae adalah selnya memiliki bentuk yang menyerupai batang atau bercabang, bersimbiosis dengan legominosae, membentuk bintil akar, dan mengonversi nitrogen udara yang dapat bermanfaat bagi tumbuhan leguminosae.
    Sebagai contoh Rhizobium leguminosarum membentuk bintil akar pada akar Lathyrus, Agrobacterium tumefaciens menimbulkan pembengkakan pada akar pohon, Pisum, Rhizobium japonicum pada kedelai, dan Vicia.
  3. Kelas Micrococcaceae
    Ciri-ciri bakteri kelas Micrococcaceae adalah sel berbentuk peluru, berbentuk koloni tetrade, serta kubus dan massa tidak beraturan.
    Sebagai contoh, Sarcia dan Staphyloccus aureus yang bersifat patogen dan dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.
  4. Kelas Enterobacteriaceae
    Eubacteria yang terdapat dalam kelas Enterobacteriaceae dapat menimbulkan fermentasi anaerobik pada glukosa atau laktosa, hidup sebagai dekomposer pada serasah atau patogen pada manusia, juga pada saluran pernapasan dan saluran kencing Vertebrata.
    Sebagai contoh Bakteri E. coli yang terdapat di usus besar manusia dan Vertebrata, Salmonela typhosa, yaitu patogen penyebab penyakit tifus, serta Shigella dysenteriae penyebab disentri.
  5. Kelas Lactobacillaceae
    Sel Lactobacillaceae memiliki bentuk menyerupai peluru dan dapat menimbulkan fermentasi asam laktat.
    Sebagai contoh Lactobacillus caucasicus yang membantu dalam proses pembuatan yogurt, Streptococcus pyogenes yang menyebabkan nanah atau keracunan darah pada manusia, dan Diplococcus pneumoniae yang menyebabkan pneumonia.
  6. Kelas Bacillaceae
    Sel Bacillaceae memiliki bentuk meyerupai batang dan berfungsi sebagai pembentuk endospora.
    Sebagai contoh Bacillus antraks penyebab penyakit antraks dan Clostridium pasteurianum, yaitu bakteri anaerob penambat N2.
  7. Kelas Neisseriaceae
    Sel Neisseriaceae memiliki bentuk meyerupai peluru dan umumnya berpasangan.
    Sebagai contoh Neisseria meningitidis atau bakteri yang penyebab meningitis, Neisseria gonorrhoeae atau penyakit kencing nanah, dan Veillonella parvula di mulut atau saluran pencernaan manusia maupun hewan.


Jenis-jenis Eubacteria dan Sifatnya

Berikut ini merupakan jenis-jenis Eubacteria dan sifatnya.

Eubacteria Positif

  1. Actinomycetes
    Actinomycetes memiliki ciri-ciri Sel memanjang mirip hifa, memiliki peptidoglikon, inti tidak berselaput, merupakan dekomposer pada bahan organik tanah, sebagian merupakan penghasil antibiotika, dan penyebab penyakit paru-paru pada manusia dan hewan
  2. Bakteri asam laktat
    Bakteri asam laktat memiliki ciri-ciri penghasil asam laktat dan membantu fermentasi
  3. Clostridia
    Clostridia bersifat anaerob dan merupakan penyebab penyakit tetanus
  4. Mycobacteri
    Mycobacteri mengandung substansi wax pada dinding sel dan penyebab TBC (Mycobacterium tuberculosis) dan kusta (Mycobacterium leprae)
  5. Staphylococci
    Dapat hidup di mulut atau alat pencernaan manusia dan beberapa hewan, penyebab karies gigi, demam, dan rematik
  6. Streptococci
    Streptococci memiliki ciri-ciri dapat hidup di sekitar mulut dan alat pencernaan manusia dan hewan, penyebab demam, karies gigi, dan rematik

Eubacteria Negatif

  1. Azotobacteria
    Azotobacteria memiliki ciri-ciri sel berbentuk bulat, batang atau koloni, hidup di tanah, pada keadaan aerob dapat menambat N2.
  2. Cyanobacteria
    Alga biru, fotosintetik, pada koloni tanah becek, dan beberapa jenis dapat menambat nitrogen
  3. Enterobactin
    Dekomposer dan patogen pada manusia, misalnya, E. coli
  4. Myxobacteria
    Mengeluarkan lendir
  5. Rhizobium
    Hidup bersimbiosis dengan leguminosae dan dapat menambat N2 di udara
  6. Ricketsia
    Berbentuk batang yang sangat kecil, bersifat patogen bagi manusia dan hewan Inang perantaranya adalah Arthropoda
  7. Peudomonas
    Bersifat heterotrof, penghasil pigmen nonfotosintesis, penyebab penyakit pada tumbuhan, hewan, dan manusia
  8. Vibrio
    Hidup di air laut dan penyebab penyakit kolera